prolog

57 8 0
                                    

Harusnya aku tersanjung bukan? Menjadi salah seorang yang berada dalam hidupnya meski itu hanya sebagai jembatannya untuk bersandar melakukan segala hal.

Jika ditanya apa yang paling aku benci? Maka Dia  .
Ya, dia.. Orang yang selama ini aku harapkan menjadi bagian paling indah dalam hidup. Tapi dia juga adalah  orang yang  aku benci dalam hidup ini.

Ya, dia
Elfata richard
Laki-laki itu sangat.... Ahhhh tidak bisa diJabarkan lagi bagaimana dirinya .
Dia sudah dewasa tetapi tidak bisa mengerti dengan perasaan orang lain.. Aku dan dia bukan seperti yang lainnya yang sudah lama berteman dan akhirnya pun Memiliki perasaan lebih pada sahabat nya

Aku baru saja  mengenal dia kurang lebih 6 bulan.. Singkat bukan? Tetapi, aku sudah jatuh cinta dengannya .. Bodoh memang tapi itulah yang sekarang terjadi.

Aku saja bingung dengan perasaan ini,bisa-bisanya jatuh pada orang sepertinya.

Elfata ricard .. Dia itu  bukan anak sma lagi. Dia adalah salah satu mahasiswa  di universitas  terkenal. Dia Merupakan anak bisnis semester 2.
Dan aku adalah anak sma  kelas 3... Lucu bukan? Aku menyukai seorang yang lebih tua 2 tahun dari ku.. Banyak teman sekolahku yang menyukaiku tetapi aku tidak  senang jika harus jatuh  cinta pada orang yang umurnya sama denganku.. Pikiran mereka masih sama sepertiku yang kadang masih bisa dibilang labil..

Mungkin karena hal itu juga aku mencintai orang  seperti elfata..

"Echa, dia gak cinta sama kamu."
"Dari pertama pun aku tahu akan hal itu"
"Bodoh!"
Kepala ku terangkat menatap tasya.
"Jangan bodoh karna hal sepele itu cha,masih banyak yang didepan mata,tolong. Lepasin dia"
"Gimana cara lepasinnya sya? Tidak mau ku paksakan kalau
memang itu tidak bisa"
Aku melihat wajah tasya yang tampak tidak suka..
"Sudah dulu, aku duluan, maaf aku menjadi teman yang buruk saat mengenal cinta" ucapku .
Tasya mengangguk lemah ..

           Hujan.. Membuat ku harus berlama-lama menunggu dia berhenti aku menepi ke halte dan duduk menunggu hujan berhenti, namun apa? Hujan itu terlalu deras.. Atensi ku jatuh pada hujan yang begitu lebat.
Hari ini semesta bersedih menumpakan kekecewaanya kepada bumi. Bumi berhenti, yang berjuang dan mencintai sendiri..tolong cukup sampai disitu jangan melangkah lebih jauh lagi apa kamu tidak lelah? Jangan buat semesta semakin membencimu lagi!.

" berhentinya bagaimana?"ucapku..
"Kamu berbicara padaku?"
Aku mengangkat kepalaku. Melihat orang yang membalas perkataanku.
Astaga!kenapa harus dia.
Semesta apakah sedang mempermainkan ku?

Aku menggeleng " maaf aku tidak berbicara dengan mu"

Laki-laki itu mengangguk kemudian aku melihat dirinya mengangkat telepon .. Entah apa yang sedang dia bicarakan, hingga langsung membuatnya menembus derasnya hujan.
Ada apa dengannya ?
Apa dia baik-baik saja?
Aku gila.
Aku terkekeh menanggapi isi kepalaku sendiri
Apakah hujan ini tidak akan berhenti?
Tidak lelah?memarahi kebodohanku? Sampai kau tidak mau berhenti..
Aku melihat jam yang melingkar di pergelanganku.pukul 4 sore harusnya aku sudah dirumah..

"Ayo ku antar pulang"
Aku menengok ke samping aku buat wajahku agar tidak kaget saat melihatnya
"Makasih biar aku menunggu hujan berhenti"

"Jangan menolak tadi aku melihatmu sudah menunggu lama,aku saja sudah pulang dan berganti pakaianku,apa kamu tidak merindukan rumah?" tanyanya dengan senyuman..
Aku mengangguk
"baiklah"

Sepanjang perjalanan  aku hanya diam , memikirkan berbagai kemungkinan yang masuk akal, kenapa bisa sampai  menyukainya dan mengapa bisa ia menemukanku..

"Namaku Elfata ricard, namamu siapa?"
Mendengar itu aku hampir tersenyum, tapi ku tahan
"Hey aku sudah tahu namamu bahkan sudah sangat lama,dan naasnya kamu yang belum tahu namaku"

"Ah,namaku Lafesya Alana,panggil saja echa" ucapku

Fokusku tetap kedepan aku tidak ingin melihatnya , aku takut semesta marah kepadaku lagi, tapi semesta dia sudah didepan mataku, apa masih sama? Harus aku yang sendiri lagi?

" apa semua orang memanggilmu echa?"tanyanya.

Aku mengangguk tanpa menoleh,bisa aku lihat dari ekor mataku dia sesekali menengok kearahku saat berkendara

"Kalau begitu aku memanggilmu alana saja, agar beda dengan orang bumi lainnya"
Aku tersenyum mengangguk
" boleh saja,didepan itu rumahku"
Dia menepikan mobilnya didepan rumahku,
" terimakasih untuk tumpangannya" ucapku, kemudian turun dari  mobilnya,

Aku masuk kedalam rumah dan segera mengisi daya handphoneku..

To Tasya: tadi dia mengantarku pulang...

Tidak sampai semenit sudah ada pesan masuk

From tasya:  baguslah,ku harap temanku tidak berjuang sendiri lagi, fokuslah balajar cha, 3 minggu lagi kita akan ujian kelulusan, istirahatlah  sebentar"

Aku tersenyum  membaca pesan dari tasya,  dia itu beda dari semua temanku dia orang yang sopan semenjak aku berteman dengannya dari smp,  dia sangat lembut dan penyayang, berbicara pun sangat sopan, dalam pertemanan kami dia tidak pernah memanggilku  dengan"lo" atau semacam bahasa gaul  anak remaja seumurku  katanya tidak sopan,jadi aku juga terapkan itu sampai sekarang jika berbicara dengan orang..

"Iya, aku istirahat sebentar , dia sudah di depan tinggal aku yang melangkah"

🍁🍁🍁
Apakah matahari tidak membiarkanku tidur lebih lama lagi? Kenapa dia selalu memaksa masuk dari celah jendela?

Aku berdecak bangun dari tempat tidur kemudian pergi ke kamar mandi

"Selamat pagi ma," ucapku mencium pipinya
Dia memelukku, ya seperti ini setiap harinya dia selalu membawa kehangatan bagai ada dua orang yang memelukku.
Ayahku sudah meninggal 4 tahun yang lalu membuat mamaku yang harus memerankan dua tokoh sekaligus,

" aku berangkat"ucapku  setelah menghabiskan sarapan

Aku tidak suka melihat orang yang sedang  menunggu bis itu, mereka tidak tertib, jika waktunya sudah  terlambat mereka akan  berlari memasuki bis tanpa mengantri tidak peduli dengan para pelajar yang bajunya harus   kusut karena berdesakan dengan mereka,

🍁
Pelajaran itu membosankan tetapi aku harus berjuang untuk mendapatkan nilai yang bagus agar bisa kuliah  di tempat yabg aku suka dengan beasiswa..

" cha, ayo kita kekantin" ajak tasya
" tunggu sebentar , aku akan selesai menulis ini"
Tasya mengangguk dan tersenyum
" apakah kamu sedang mengindahkan perkataanku kemarin? "Tanya tasya.
Aku hanya mengangguk tersenyum
" iya aku istirahat sebentar dulu, dia sudah ada di depan mata jadi sekarang tinggal  ini" ucapku menunjuk buku paket di depan mata..
Tasya dan aku bertatapan dan akhirnya menertawakan kebodohanku
🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Yap ini  chap 1 maaf kalo kurang masuk akal,
Jadi gini critanya tu Elfata ini anak kuliah jadi cerita kisah mereka itu bakalan di mulai saat si cewe masuk perguruan tinggi, jadi scan di sma-nya hanya sedikit
Terus disini cewe nya  udah kenal El sebelum El kenalin dirinya ke cewe ini,
Karna waktu El jaman sma dia belum bawa mobil kayak sekarang jadinya dia sering nunggu bus disini, makanya cewe ini udah tau El dari lama bahkan sampai jatuh cinta, El juga sering lihat cewek ini tapi gak tau namanya doang

So,happy reading..jangan lupa vote dan comentnya 🍁 

Pcy-xo❤❤


5-01-19

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang