Triangle Love
ΔWhen you love someone, but they love someone else.
Pairing :
-Nomin
-Sungmin
Slight :
-Renle
-Markhyuk
Warning!
-BxB
-Drama
-Jisung Jaemin area
Hey, homophobics? Don't like the pairing?
Get out.
---+---+---+---+---
Original story...
Kalimat sialan itu terus terngiang di kepalaku, aku tertawa, mengabaikan eksitensi Mark hyung dan Renjun yang berusaha menahanku dan berusaha membuatku berhenti.
Berhenti apa?
Ya, sepertinya mengamuk sambil berteriak seperti ini akan menjadi hobi baruku, aku hanya memerlukan pelampiasan. Aku hanya ingin melampiaskan rasa sakit hatiku.
Aku mencengkeram dadaku, memejamkan mata sambil mengatur nafas, menghancurkan kamar ku ternyata butuh tenaga yang besar.
"Jeno-yah, tenangkan dirimu! "
Aku tersenyum sinis pada Mark hyung yang mencoba menenangkanku, tanganku bergerak mengambil alarm ku.
"Berani mendekat, ku pecahkan kepalamu hyung! "
Mark hyung tersentak kaget, ia terdiam dan aku kembali tertawa.
"Kau gila Jeno-yah! Sudahlah, ada banyak pemuda lain selain Jaemin"
Ucapan Renjun membuatku ingin melempar kepala kecilnya itu dengan jam wekerku ini, ah, atau lebih baik aku memecahkan kepalanya dengan tongkat baseball ku saja?
"Injun-ah, kau lebih memilih mana? Jam weker ini, atau tongkat baseball itu? "
Aku menunjun tongkatku yang berada di ujung ruangan, Renjun menggeleng cepat dan itu membuatku kembali meledakan tawaku.
"PARK JISUNG SIALAN! "
Aku kembali mengamuk, nama itu benar benar membuatku murka, si bocah sialan yang telah dengan mudah mengambil Nana-ku.
"JENO! "
Aku tak mau mendengarnya, tanganku tergerak membanting jam wekerku, aku lalu mengambil tongkat baseball dan mulai memukuli semua yang berada di sekitarku, persis seperti orang gila.
Ya, aku gila karena Nana-ku.
Jeno pov end
. . . . . .
Normal pov
Jeno terus mengamuk di kamarnya, Renjun dan Mark sudah berusaha untuk menenangkan anak itu tapi barang barang yang dipegang Jeno membuat nyali mereka ciut.
Jeno benar benar mengerikan sekarang.
BRAK...
"ADA APA INI?! "
Pintu kamar Jeno terbuka, terlihat kedua orang tua Jeno dengan wajah khawatir.
"ASTAGA NAK! ADA APA INI?! "
Eunhyuk histeris melihat anaknya yang sudah seperti orang gila. Jeno mengambil serpihan pecahan kaca yang ada di lantai lalu mengarahkannya pada pergelangan tangannya, nadinya.
"JENO! "
PLAK...
Keadaan menjadi hening setelah Donghae menampar Jeno, berusaha mengembalikan kewarasan putranya itu.
"Jangan bertindak bodoh Lee Jeno! "
Jeno yang tadinya terdiam karena shock kini mulai tertawa lagi, ia mejambaki rambutnya dan Eunhyuk langsung memeluk putranya sambil menangis.
"Apa yang terjadi? " tanya Donghae sambil menatap Mark dan Renjun, kedua anak itu terlihat enggan menjawab.
"Baiklah kalau kalian tidak mau menjawab, tidak apa apa, kita harus membawanya ke rumah sakit sayang"
Donghae mengelus lembut punggung istrinya itu, berusaha menenangkan. Sedangkan Eunhyuk masih terisak, tetapi kepalanya mengangguk menyetujui usulan suaminya.
"Mark, Renjun, terimakasih sudah mau berusaha menenangkannya"
Mark dan Renjun mengangguk sopan, Donghae tak bisa memaksa mereka untuk menceritakan apa yang terjadi, karena dari raut wajah kedua anak itu, mereka juga terlihat bingung harus memberitahunya apa.
"Sayang, tenanglah, jangan mengamuk ya? "
Eunhyuk masih terisak, ia berusaha menenangkan anaknya yang sudah bergetar hebat.
"Nana"
. . . . .
Next or No
---+---+Note+---+---
>>Aduh diriku bikin apasih :") >>Yasudahlah semoga suka :D >>Dramama ramama ramama hey! >>Makasih yang udah mau baca :D
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.