04

1.8K 371 27
                                    

.

.

.

.

Miss. Typo bertebaran

.

.

.

.

.

.

Lagu-lagu natal diputar hampir di setiap sudut. Senyum kebahagian terpampang dengan jelas. Anak-anak menghampiri orang dengan tubuh tambun mengenakan baju santa.

Jaejoong mematut penampilannya di cermin. Merasa jika penampilannya sudah sempurna, jaejoong meraih tas punggungnya dan bergegas pergi menuju galeri tempat ia bekerja.

Hari ini adalah hari yang paling di tunggunya. Pameran yang akan diadakan, kata junsu sebenarnya jaejoong tak ingin melihat lukisan-lukisan di pameran tersebut. Tapi melihat pelukisnya.

Senyuman terpasang diwajah Jaejoong. Ia telah sampai di depan galeri milik kakaknya. Mengerjapkan matanya berkali-kali. Matanya bulatnya semakin membulat saat melihat beberapa mobil mewah memasuki lapangan parkir galeri itu.

Jelas jaejoong mengenal pemilik dari mobil-mobil mewah itu. Melipat tangannya di dada, dan bibir yang dicebikan kesal.

"Hyung, Noona, sudah aku bilang tak perlu datang kemari." Seru jaejoong. Pandangan orang jelas tertuju pada mereka. Siapa tidak kagum jika melihat orang-orang berwajah rupawan berdiri ditempat yang sama.

Yoona dan Hye Kyo terkekeh pelan melihat tingkah menggemaskan adik bungsu mereka. Gender adiknya boleh laki-laki tapi sayangnya wajahnya berkhianat. Mana ada pria yang bahkan lebih cantik dari wanita tulen, dan sayangnya adik mereka 1 dari sekian orang tersebut.

Itu sebabnya, mereka tak keberatan jika adik paling kecil mereka menjalin hubungan dengan pria. Yang jelas harus pria tampan, jika menjalin dengan pria cantik bisa disangka lesbian.

Yoona mencium pipi adik kecilnya itu. "Noona ingin melihat pria yang kau taksir." Wanita itu merangkul tubuh jaejoong, senang sekali menggoda pria itu.

Hye Kyo mendekat, mengeluarkan bedak tabur miliknya. "Kau harus Cantik jaejae, bagaimana jika Yunho tak menyukaimu." Jemarinya menepuk-nepuk dipipi jaejoong.

"Noona, aku ini pria." Keluh jaejoong.

Wanita itu memasukan bedak tabur dan mengeluarkan lipbalm miliknya. "Diam dulu. Bibirmu harus terlihat seperti cherry." Hye Kyo mengoleskan lipbalm itu di bibir adiknya yang memang merah alami. Tinggal dipoles sedikit dan adiknya semakin indah.

"Apa kalian sudah selesai?" Siwon menatap geli adik laki-lakinya yang selalu jadi korban kedua saudara perempuannya. Salahkan adik kecil mereka yang mengalahkan kecantikan wanita.

"Sebentar lagi. Siwon-ie, Jihoon-ie, apa jaejoong-ie kita sudah sempurna?" Hye Kyo berpindah tempat ke samping. Membuat adik kecilnya bisa dilihat dengan jelas oleh saudara laki-lakinya.

"Hmm. Sepertinya baju jaejae harus diganti." -jihoon merasa penampilan adiknya kurang cocok saat ini.

"Hyung aku kemari untuk bekerja. Hyunbin Hyung tak akan membayar gajiku." Jaejoong merasa jika kakak-kakaknya yang lain akan menahannya lama.

"Jaejoong-ie sudah sempurna." -siwon

"Kalau begitu ayo masuk. Aku akan meminta Hyunbin mengijinkan pegawai mereka yang menggemaskan ini menemani kita." Hye Kyo mengedipkan matanya pada adik kecilnya.

A Christmas Gift For The Future Love || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang