ke2

353 21 1
                                    

Untuk harmony dari kasta menengah ke atas...dengan segala hormat dan penuh keseganan...maukah kau menjadi pasanganku di peta dansa minggu depan...

-raven-

Aya! Sadarlah! Seberapapun kau mencintainya,surat ini tetap ditunjukan untuk harmony! Bukan untukmu!!pikirku mulai gila.
.
Jam kosong,adalah ketika ayaleka gneoviva masih ada didalam kelas. Karena ada beberapa master di van the lock terutama para guru pelajaran biutifikasi dan actingisasi yang fobia melihat wajah berminyak persis seperti apa yang aku miliki.
Malah disaat seperti inilah aku bersyukur karena perpustakaan nampak seperti rumah hantu bagi mereka yang memasukinya.
Berdebu. Itulah kesan pertama yang aku ambil saat pertamakali memasuki lambung berisi ribuan kertas kertas lapuk ini. Sudah lama sekali rasanya aku tak memasukinya. Tentu saja semenjak pengumuman pesta dansa itu di tempel di mading depan, dan saat itulah kami dari dua kasta bawah terutama aku mulai menjadi cinderellanya.

Cinderella yang kurang beruntung.

Berhubung yang berani memasuki perpustakaan hanyalah aku, dan tak ada lagi yang memasukinya setelah lebih dari satu minggu. Para laba laba nakal mulai bebas mendirikan rumahnya tanpa izin dulu pada pihak yang berwajib. Debu debu menyebar hingga kau mungkin bisa saja menuliskan namamu di keramik putih ini. Tapi menurutku itu tak masalah, malah kesan kesan angker seperti itulah yang membuatku bisa menyendiri di perpustakaan.
Masuk, perlahan...
Sampai aku merasakan banyak sekali debu yang menempel pada telapak kaki ku.
Sebegitu tebalkah debu disini?
Hingga jejak kaki kaki besarku nampak sangat jelas di balik ribuan debu yang menempel pada keramik lerpustakaan. Bagiku itu tak masalah. Karna, menyapu adalah keseharianku di van the lock sebagai budak.
Padahal tatanan buku disini sudah berubah. Seperti labirin katanya, ternyata orang orang itu tidak berbohong. Tatanan rak buku di sini memang sangat mirip seperti labirin. Hingga mungkin aku bisa tersesat bila sudah terlanjur masuk terlalu dalam.
TIDAK! Tujuan ku kemari adalah untuk mencari buku, bukan untuk takut tersesat dalam labirin konyol ini.

Sunyi,
Sangat sunyi.

Hingga langkah kaki ku terdengar menggema dalam ruangan angker ini.
Ratusan, ralat- mungkin ribuan buku tertata rapi di masing masing rak yang tingginya jauh melebihi kepalaku.
Sampul kulit dan kertas usang adalah ciri khas buku disini. Tak hanya itu juga~

Gaby..

Gaby?? Tidak..tidak! Itu bukan suara ku. Aku menoleh, mencari asal suara..
Hmm...tidak ada orang lain selain aku~

Gaby..

Suara itu terdengar lagi!! Lembut seperti desahan seorang wanita yang memanggil~

Gaby..

"Siapa disana!!!"pekik ku mulai takut.

Kemarilah~

Ajak suara itu lagi, dan kali ini lebih lembut ,tapi makin keras terdengar.

Gaby..

"Tak ada yang namanya gaby disini!!" Kataku was was."ha-hanya ada aku...ayaleka gneoviva dari kasta bawah"
bodoh!! Untuk apa aku memperkenalkan diri..umpatku kesal.

Gaby..

Karna kesal sekaligus penasaran. Aku mencari asal suara itu, melewati rak per rak, buku per buku.
Hingga tak sadar bahwa labirin gila ini telah menjebakku. Menelanku kedalamnya, lalu tersesat dan tidak bisa lagi kembali ke asrama. Pasti disaat itu, semua orang di van the lock sedang merayakan satu kejadian langka. Yaitu satu hari tanpa ayaleka gneoviva.
CUKUP! Kembali ke suara itu.
Kalau ku tebak, jaraknya sekitar empat rak disampingku, suara itu terus saja memanggil gaby,gaby,dan gaby!
Memangnya siapa gaby itu?!

Tepat!
Ujar suara itu.
Aku menghentikan langkah kaki ku.
Buku?-
Suara itu berasal dari salah satu buku di rak ini.
Tidak.....aku tidak gila~ suara itu benar benar berasal dari dalam buku disini.
Aku diam tak bersuara menunggu suara itu memanggil lagi. Tapi setelah satu abad menunggu, suara itu sama sekali tak memanggil lagi.
Kata terakhir yang suara itu ucap adalah-
Tepat...
Tepat??hhh...apa mungkin...aku harus memeriksa satu persatu buku disini hingga menemukan buku berjudul gaby?
Hhh itu pasti memerlukan waktu bertahun tahun. Ditambah lagi semua sampul buku disini sama! Berwarna coklat usang. Pasti sangat sulit menemukan buku berjudul gaby dari ribuan buku di sini.

Tapi ada yang aneh~

Semua tatanan buku disini berdiri dalam keadaan vertikal.
Tapi mengapa buku yang tak jauh berada di sampingku berada dalam keadaan horizontal?

Apakah ada orang yang berani kesini selain aku??
Hm~ meragukan..

Untuk memastikan aku maju tiga langkah untuk mendekati buku usang itu.
Ada sebuah ukiran kecil dibawahnya.
Jangan ambil buku ini
Bah..perintah basi yang malah membuatku penasaran untuk mengambilnya.
Ambil..??
JANGAN..!!
ambil..??
JANGAN..!!
Terlambat.! Buku usang itu kini sudah ada di tanganku.padahal sebelumnya aku~
KREEEK!
Ada sesuatu disana~

Beauty and the bestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang