ke23 (pesta penyambutan)

179 15 7
                                    

"untuk menyambut sang putri..." kata kakek itu tiba tiba. "malam ini kita pesta besar besaran!!"

.......

Alunan music, lampu kerlap kerlip, suara pedagang yang bersaut sautan menjejalkan daganagan mereka, tawa riang anak anak kecil sambil membawa petasan petasan mereka, banyak juga yang hanya lalu lalang. Suasana pesta begitu meriah disini.

Aya berjalan santai dengan aric disampingnya. Sampai saat ada anak kecil yang tiba tiba menariknya kesuatu tempat. Aya menatap aric kebingungan. Sementara aric hanya terkekeh melihatnya.

"eh~ mau kemana?" tanya aya lembut pada gadis kecil yang sedang menariknya ini.

"putri ikut aku saja..." kata gadis kecil itu.

Aric diam memandang aya yang ditarik menjauh darinya.

"maaf kemarin anak buahku sempat memukulmu.." kata laki laki tegap yang setau aric bernama robin ini.

Aric sedikit terkejut melihat robin yang tiba tiba sudah berdiri disampingnya.

"tidak apa apa.."kata aric sambil menatap aya yang kini sedang dikelilingi banyak anak kecil. "dan terimakasih juga karna sudah menyambut kami dengan baik." Lanjut aric sambil tersenyum kala melihat aya tertawa bersama anak anak kecil itu.

"dia bahagia sekali~" desah aric pelan.

Robin melihat kearah aric menatap sekarang.

"dia mirip seperti ibunya~" kata robin. "pemaaf, baik, penyayang, selalu bertingkah seolah dia rakyat biasa..." lanjutnya, kemudian robin menunduk pelan mengenang ratu masa lalunya. "ratu caroline menitipkan dia pada kami....hanya ini balas budi yang bisa kami lakukan untuk semua kebaikannya." Kata robin lagi.

"bisa kau jelaskan siapa ratu caroline itu..." tanya aric penasaran.

Robin tersenyum, ia memulai ceritanya...

"dahulu kala, saat aku masih muda...semua warga disini menderita kelaparan dan kehausan. Waktu itu musim panceklik. Ada saja orang yang mati setiap harinya...kakek sudah meminta makanan berkali kali pada raja victor yang waktu itu kerajaanya terkenal punya banyak makanan. Tapi selalu di tolak!, dengan dalih waktu itu daerah kami masih belum jadi wilayah kekuasaanya.."

Robin terdiam sejenak,

"tapi kemudian ratu caroline datang, seolah tau kegelisahan kami. Jam tiga malam sebelum matahari terbit. Dia datang membawa semua yang kami butuhkan. Makanan, minuman, selimut— dan barang barang berguna lainnya.....aku, kakek, kami semua menyayanginya. Sampai pada suatu hari. Ratu caroline mengandung seorang anak...

Ratu caroline bertambah lemah setiap harinya, di tambah lagi, raja belum tau apa yang ratunya perbuat di belakangnya......sungguh, kami tak tega melihat ratu caroline terus terusan berada dalam tekanan sampai pada akhirnya hal yang kami takutkan terjadi. Raja memergoki ratu caroline sedang membagikan makanan di tempat kami. Lalu kemudian, ratu caroline dipaksa pulang ke istana, setelah itu raja menyuruh prajuritnya untuk mengambil semua makanan yang ada di tangan kami dan di rumah rumah kami.....dan setelah kejadian itu, ratu caroline tidak pernah kembali lagi."

"kemana dia?" tanya aric.

"tidak ada kabar tentang ratu caroline...entah dia mati, di tahan, atau apa— kami tidak tau~" kata robin.

"bagaimana kalian bisa tau kalau aya adalah anak dari ratu caroline?" tanya aric penasaran.

"awalnya, kami tidak tau tentu saja~ karna wajahnya di kutuk. tapi setelah dia makan buah kepribadian itu, kami jadi tau—" ujar robin. "lagipula kepribadian mereka berdua mirip sekali~ teman mu itu adalah pantulan cermin dari diri ratu caroline.....kami akan menjaganya sesuai janji kami..." lanjutnya.

Beauty and the bestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang