ke 24(tujuan atau tuntutan?)

151 15 15
                                    

Keesokan paginya, aya dan aric menuju rumah kakek sesuai janjinya.

Tidak hanya aya, aric juga sebenarnya penasaran, kira kira apa yang akan kakek itu katakan pada aya?

Kakek itu menyambut kedatangan dua tamunya ini dengan sangat sopan.

"pagi putri..." kata kakek itu seraya membungkuk. "pagi untuk mu juga..~" ujar kakek itu kini pada aric.

Kakek itu mempersilahkan kedua tamunya untuk duduk di kursinya. Ia memulai pembicaraan ini dengan sebuah pertanyaan.

"jadi, apa alasan kalian berada di tengah hutan malam malam kemarin?" tanya kakek itu.

Aya dan aric saling tatap sejenak lalu pada akhirnya aya yang angkat bicara.

"kami sedang dalam perjalanan mencari 7 pusaka untuk menyelamatkan teman kami kek.." ujar aya.

Kakek itu mengangguk angguk seolah paham apa yang sedang aya alami saat ini.

"jadi kisah dan ramalannya itu benar~" gumam sang kakek seraya mengelus jenggot putihnya.

Ramalan apa!~

Pikir aya bingung.

"aku sudah menduga tuan putri akan kemari karna ramalannya bilang begitu...." Kata sang kakek.

"memang ramalannya bilang apa?" tanya aric penasaran.

"ramalan itu bilang, suatu hari nanti akan datang pewaris asli kerajaan ini. Dia akan menggulingkan tahta raja edmen dengan menggunakan 7 pusaka yang telah lama hilang..." kata kakek itu, ia terdiam sejenak.

"berhubung pewaris asli kerajaan ini adalah tuan putri, dan memang ada satu pusaka rahasia yang tersembunyi di desa ini. Jadi aku yakin sesuatu pasti akan menuntun mu kesini dengan sendirinya." Kata kakek itu. "
dan tebakan ku benar."

"yahh walau awalnya dikira penyihir~" gumam aric sembrono. Aya mencubitnya keras diam diam.

"tunggu, tunggu, tunggu— pelan pelan oke. Pertama raja edmen! Kedua pewaris tahta! Ketiga—ada pusaka di desa terbelak— maksudku terpencil ini!" sembur aya frustasi sendiri.

Aric gantian menyikut tubuh aya."kau ini bukannya senang! Malah mengeluh...." Ujar aric. "bayangkan ay! Kita bisa dapat satu pusaka tanpa harus bertaruh nyawa. Ini bukan keberuntungan lagi namanya~ "

"b- bukan begitu~" sanggah aya. "aku hanya tidak percaya saja....maksudku, lihat saja desa ini." lanjut aya.

"jangan begitu dasar tolol! Sampai kakek itu tersinggung mampus kita." Bisik aric.

Namun diluar dugaan, kakek itu malah tersenyum.

"pertama tentang raja edmen...dia itu paman mu yang sekarang menjabat sebagai raja. Tapi ramalannya bilang, kau akan menggulingkan kekuasaannya saat 7 pusakanya sudah di temukan."

Aya tercengang. Ternyata dia mempunyai seorang paman! DI NEGRI ANTAH BERANTAH INI!

"sejak saat raja edmen tau tentang ramalannya. Dia mengerahkan seluruh kaki tangannya untuk mencari pusaka itu~ dan juga mengadakan sebuah sayembara dengan imbalan fantastis. Semuanya hanya untuk menggagalkan ramalan itu." lanjut sang kakek.

"jadi sayembara 10.000 ozken itu dia yang buat?!" tanya aric memastikan.

"tepat. Sampai detik ini, raja edmen hanya memiliki 2 pusaka di kastelnya..." jawab sang kakek."dan jelas ia tidak akan menyerah begitu saja sampai tujuannya terpenuhi."

Aya dan aric saling tatap, terpana~

Buku itu benar. Dua pusakanya ada disana, dan yang satunya disini.

Beauty and the bestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang