Iya ini part terakhir, iya.
Jangan hujat aku temen-temen, hayuk vote!
"Hyung!" Haechan berlari menuju dapur ketika melihat saat-saat dimana Taeyong terjatuh. Haechan berteriak memanggil Hyungnya yang masih berada dikamar.
"Jaehyun Hyung! Cepat kemarilah! Taeyong hyung! Taeyong hyung pingsan!" Haechan berteriak, membuat Jaehyun seketika juga langsung keluar dari kamarnya dan menuju kedapur.
"Ada apa-Ya Tuhan Taeyong!" Jaehyun langsung membopong Taeyong yang terlentang di lantai dapur, membawanya cepat-cepat menuju kasur dan merebahkan Taeyong disana.
"Sepertinya dia pingsan." Haechan mengekori Jaehyun, kemudian membenarkan letak posisi bantal dan kasur agar nyaman ditempati oleh Taeyong.
"Aku juga tau bahwa dia pingsan,adikku tersayang. Tapi kenapa dia tiba-tiba pingsan? Apakah dia belum makan?" Jaehyun duduk di samping ranjang, mengelus rambut Taeyong dan memegang tangannya cemas.
"Tidak. Dia tadi pagi masih semangat membangunkan aku. Itu artinya dia tidak terlalu lemas. Ini pasti karena hal lain. Tadi pagi-" Haechan tiba-tiba memutus pembicaraannya ketika Mark tiba-tiba datang dan masuk ke kamar Jaehyun.
"Haechan ayo berangkat, Ya Tuhan! Taeyong hyung kenapa?" Mark heboh saat melihat Taeyong terbaring dengan mata tertutup dan Jaehyun berserta Haechan mengelilinginya.
"Dia pingsan." Jaehyun berujar singkat.
"Pingsan? Kenapa?" Mark bertanya lagi.
"Kita bawa saja Taeyong Hyung kerumah sakit." Haechan langsung berujar, dia memiliki feeling tentang Taeyong yang tiba-tiba pingsan.
"Kenapa harus kerumah sakit? Taeyong mungkin hanya kelelahan. Sebentar lagi juga dia siuman." Jaehyun berujar sambil memijat tangan Taeyong dengan lembut,Mark mengangguk menyetujui.
"Kalian tidak paham. Sudah! Menurut saja kepadaku. Ayo kita berangkat sekarang. Aku akan membolos kelas hari ini." Haechan berdiri, menyuruh Hyung-nya itu untuk segera mandi.
"Cepatlah Hyung! Kau ingin ada apa-apa terjadi dengan Taeyong hyung?" Jaehyun mengangguk pelan atas pertanyaan Haechan.
"Baiklah. Aku akan mandi. Kalian jagalah Taeyong. Jika dia siuman nanti, beri dia teh dan kasih minyak dikepala dan lehernya." Jaehyun berpesan pada Haechan dan Mark, sebelum dia pergi menuju kamar mandi.
"Mengapa Taeyong hyung harus kerumah sakit? Mungkin saja dia hanya kelelahan." Mark duduk disamping Haechan, mengecup bibir pemuda tan itu dan kemudian melihat Taeyong.
"Sudahlah. Kau hanya harus menurutiku. Kuharap feelingku benar kali ini." Haechan tersenyum sambil melihat Taeyong. Mark yang gemas akan kekasihnya itu menggigit pipi gembilnya.
"Mark sakit!" Haechan mengusap-usap pipinya, kemudian menatap sungut Mark yang terkekeh akibat kekasihnya yang menggemaskan itu.
"Kau terlalu menggemaskan. Apalagi pipimu yang berisi itu. Aku semakin ingin menghabisinya." Mark terkekeh.
"Dasar psiko." Haechan mencubit pinggang Mark, lelaki Kanada itu segera mengaduh kesakitan.
"Aduh Haechan sakit!"
"eeeunngghhh" Haechan dan Mark langsung menolehkan kepalanya menuju sumber suara, Taeyong sudah siuman, dia memegangi kepalanya.
"Hyung?" Haechan segera mengambilkan minyak dan menyiapkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST TIME- JAEYONG [ JAEHYUN X TAEYONG ] ✔
Fanfic-END- Jaehyun yang hidupnya hanya menjadi penipu dengan paras yang tampan dan Taeyong yang tertipu akan ketampanannya. Apakah Jaehyun tetap pada pendiriannya ataukah rencana awalnya itu sudah berubah? BAKU!! BXB!