[28] ?????

2.6K 347 12
                                    

Hayuk vote dulu!





































Hari ini sepuluh hari Jaehyun disekap, dan tepat 6 hari Taeyong bersama kembali dengan Johnny. Johnny? Tentu saja lelaki itu sangat senang, kekasihnya kembali kepadanya tanpa harus dia bekerja ekstra.

Jaehyun mengerjapkan matanya, menerima sinar matahari yang mulai menerobos untuk masuk kedalam pupilnya, Jaehyun menerima cahaya itu secara perlahan.

"Sudah bangun, sayang?" Jaehyun tersentak. Suara ini. Suara yang dirindukannya. Suara lembut milik Taeyong, yang sangat dicintainya.

"Taeyong?" Taeyong mengangguk akan jawaban Jaehyun. Lelaki yang lebih pendek mengahampiri Jaehyun dan mengelus lembut rahangnya. "Kau baik?" Jaehyun tentu saja langsung menggeleng atas pertanyaan Taeyong.

"Aku tersiksa karenamu." Jaehyun berbicara lirih, tentu saja karena luka di sudut bibirnya yang belum mengering dan itu membuatnya semakin perih ketika dia berbicara. "Apa yang terjadi kepadamu, Taeyong? Aku tidak bisa memahami ini semua."

Taeyong menatap Jaehyun sendu, matanya menatap Jaehyun dengan tatapan yang susah diartikan. Jaehyun menatap lurus mata Taeyong. "Maafkan aku, Jaehyun. Maafkan aku." Jaehyun menautkan alisnya dan akan bertanya lagi sebelum Johnny datang memasuki gedung.

"Dia berbicara apa kepadamu, sayang? Apakah dia memohon untuk hidupnya?" Johnny datang dan langsung memeluk Taeyong dari belakang, mengecup sekilas leher Taeyong dan menempatkan dagunya di ceruk leher milik lelaki mungil itu.

"Kau tau kan, walaupun dia memohon, aku tidak akan bisa mengabulkannya." Taeyong tersenyum miring dan menatap Johnny, kemudian mengecup bibirnya sekilas. Jaehyun sudah mulai terbiasa melihat adegan itu.

"Maafkan aku, Jaehyun. Tapi kau harus mendapatkan sesuatu yang setimpal atas perbuatanmu terhadapku." Taeyong menampar pipi Jaehyun, lelaki ber-dimple itu hanya mendesis perih atas tamparan Taeyong.

"Apakah sakit?" Taeyong berbicara dengan nada dingin terhadap Jaehyun.

'Plaaakkk!' Taeyong kembali menampar Jaehyun, kali ini arah yang berbeda dari arah yang sebelumnya ia tampar.

"Kau tidak tahu, seberapa sakitnya aku karena kau telah menipuku Jung Jaehyun! Kau! Kau brengsek!" Taeyong menjambak rambut Jaehyun, mengadahkan kepalanya agar menatap wajahnya.

"Kau tidak hanya menipuku, bodoh! Kau menipu hatiku, bajingan!" Taeyong menghempaskan jambakannya,membuat Jaehyun kembali mendesis atas perih yang menjalar di seluruh wajahnya.

"Apa kau belum puas, telah menghancurkan hatiku, kemudian menghancurkan hubunganku dengan Johnny, hah?! Apakah kau tidak puas atas segala yang kau lakukan terhadapku?" Taeyong menampar lagi pipi Jaehyun, kali ini lebih keras, membuat Johnny yang melihatnya ikut mendesis perih.

"Taeyong, lihat, dia cukup kesakitan." Johnny memegang bahu Taeyong, dan menenangkannya.

"Ttae-" Jaehyun membuka mulutnya, menatap sendu mata Taeyong. Taeyong hanya terdiam tidak menanggapi panggilan Jaehyun.

"Maafkan aku." Jaehyun kembali membuka mulutnya. Tapi Taeyong hanya terdiam.

"Sialan. Apakah hanya dengan permintaan maafmu ini, luka di dalam hatiku dengah mudah menutup? Kau brengsek Jung!" Taeyong menampar Jaehyun semakin keras, sehingga membuat kursi yang Jaehyun duduki terlempar kebelakang, membuat kepala belakang Jaehyun terbentur dengan lantai.

Taeyong kalut, matanya memancarkan kemarahan. Johnny hanya terdiam dan menyeringai dibelakang Taeyong, lelaki itu sepertinya puas dengan apa yang dilakukan oleh Taeyong. Taeyong menginjak pundak bagian kanan Jaehyun, kemudian mengambil pistol yang ada di saku belakangnya.

FIRST TIME- JAEYONG [ JAEHYUN X TAEYONG ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang