part 1

38 17 39
                                    

Ini sudah beberapa bulan setelah perpisahan gw sama Dhimas.

"Raina"

Pemilik suara itu langsung berlari mendekati gw

"Ada apa lo manggil gw"

Jawab gw singkat tak mau memperpanjang topik pembicaraan, karna ternyata pemilik suara itu adalah Abellia sahabat gw sendiri

"Ih cuek banget sih, pantesan aja dia masih jomblo"

Ucap Abellia sambil berbisik

" gw denger apa yang lo omongin kok"

Jawab gw santai

Abellia langsung terdiam ia tak tau harus mulai percakapan dari mana.

"Lo mau ngomong apa"

Tanya gw tak mau basa-basi

"Gw cuma mau bilang kalo Dhimas udah punya cewek baru, dan lo tau gak cewek nya sekarang gak secantik lo, dan yang paling penting cewek nya tinggal dibelakang komplek perumahan lo"

Jelas Abellia, ia berbicara seperti air tak tau dimana titik dan koma nya.

"Huff, udah selesai ngomong nya kalo udah gw pergi dulu"

Gw langsung pergi meninggal kan Abellia

"Duh Raina lo kok malah pergi sih,,tungguin gw"

Teriak Abellia berusaha mengejar gw

Setiba di kelas

"Duh Rai, lo kalau cuek kayak gini terus, anak kebok pun gak bakalan mau sama lo"

Ucap Abellia sambil ngos-ngosan

Sontak seluruh siswa yang ada di kelas mendengar apa yang disampai ka Abellia, mereka pun tertawa sebagai ejekan kepada gw.

Gw hanya diam  dan berjalan menuju bangku gw.

Jam pelajaran pertama

"Anak-anak sekarang kita belajar kimia tentang tabel unsur periodik, buka buku kalian halaman 129"
Ucap buk endel

Sementara gw tengah sibuk dengan lamunan gw, tak mau tau dengan apa yang ada di sekitar gw

'Hm, apa salah ya gw masih ngarepin Dhimas, tapi menurut gw lebih cantikan gw dari pada pacar baru nya itu, apa semenjak putus sama gw mata dia jadi rabun yak'
Batin gw berkata

"Rainaaaaa"

Suara buk endel yang memanggil gw dengan nada tak enak didengar

"Apa buk"

Ucap gw berusaha tak melihat kan kalau gw lagi takut ngeliat buk endel yang sedang melotot ke gw

"Kamu ini dari tadi bengong² gak jelas, sekarang cepat jelaskan tentang tabel unsur priodik"

Ucap buk endel

"Gw itu lebih can..."

Seketika gw terdiam, entah kenapa gw harus ngeluarin ucapan itu, sehingga seluruh mata terbelalak melihat ke gw.

"Iya ibuk tau kamu cantik, makanya cepat jelesin"

Belum sempat gw berbicara apa pun buk endel sudah memotong kata yang keluar dari mulut gw

Kriinggg.......

Bel syurga bagi para siswa siswi yaitu bel istirahat,

"Buk bel udah bunyi Raina makan dulu ya"

Gw langsung berlari sebelum buk endel semakin marah sama gw

"Raina pertanyaan ibuk belum selesai"

Teriak buk Endel

"Iya nanti buk"

Teriak gw membalas teriakan dari buk endel.

Setiba dikantin

"Mbak wanti pesen kayak biasa satu"

Ucap gw dan langsung duduk dibangku tempat biasa gw duduk

"Ok neng"

Setelah beberapa menit menunggu akhir nya pesenan yang gw pesen pun datang

"Monggo dimakan neng mumpung masih anget"

"Iya mbak"

Tampa pikir panjang gw langsung menyantap pesenan gw tadi

"Raina"

Panggil Abellia sambil menepuk pundak gw, sontak gw yang sedang makan langsung terkejut setengah mati

"Duh lo apa-apa an sih, bikin gw keselek aja, ni ya kalau sampai kerengkongan gw terjadi apa-apa gw bakal minta ganti rugi sama lo,"

Ucap gw sedikit sensi melihat kelakuan Abellia

"Lebay amat sih lo"

"Terserah lo, karna lo udah bikin gw keselek jadi lo yang bayarin makanan gw, gw pergi dulu by"

Ucap gw lalu pergi meninggal kan Abellia

"Lo mau kemana"

Teriak Abellia

"Bukan urusan lo"

Gw terus berjalan tanpa memikirkan Abellia, sementara Abellia sibuk dengan sumpah serapah nya karna melihat tingkah gw

Gw berjalan menuju balkon sekolah, dimana disana mungkin hampir tak pernah dikunjungi oleh siswa siswi.

Tapi bagi gw ini adalah tempat yang paling menyenangkan bagi gw, jujur dibalik sikap aneh gw, gw banyak menyimpan kesedihan yang tak mau gw perlihat kan kepada orang lain.

'Bener gak ya Dhimas punya cewek baru, tapi masak iya secepet itu ia move on dari gw'
Untuk saat ini hanya itu yang terlintas dibatin gw.

Semua pertanyaan itu menghantui pikiran gw, untuk sementara gw sangat merasakan dada gw sesak sekali, gw terdiam dan memilih duduk di pojok balkon.










Sampai sini dulu ya leaders

Jangan lupa vote and saran nya ya😃

WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang