Kriinggg.....Mendengar bel tersebut, seluruh Siswa-siswi langsung berlari ketempat duduk nya.
"Rai lihat deh siapa yang dibawa ibuk dewi." ucap Laurel sementara gue masih sibuk ngerjain Pr yang belum sempat gue bikin semalem. " emang siapa?" tanya gue seolah tak mau tau.
Laurel pun langsung menepuk keras pundak gue, dan menunjuk kearah sosok yang dibawa ibu Dewi. "Duh pelan dikit napa?, main mukul aja!!." Gerutu gue tak terima atas perlakuan Laurel
Ketika gue melihat kepada sosok yang ditunjukan oleh Laurel, secara Reflek mulut gue angkat bicara. "Elo!!!." seketika kelas yang riuh karna kehadiran murid baru, mendadak menjadi sunyi. "Raina kamu kenapa?" tanya bu Dewi, " Nggak papa kok buk" balas gw. Gue tak berhenti menatap sosok tersebut, dan kalian tau siapa sosok nya..... Dia mantan gue Dhimas sanjaya
"Nak silahkan perkenal kan diri kamu" ucap buk Dewi dengan nada yang sangat manis, "perkenal kan nama gue Dhimas sanjaya, gue pindahan dari SMA Bakti jaya, gue harap kita semua bisa berteman baik" ucap Dhimas tanpa memperpanjang topik pembicaraan.
Seketika kelas menjadi berisik lagi, apa lagi para kaum hawa. " duh udah ganteng, suaranya bikin gw meleleh, so cool" ucap salah seorang siswi di kelas ini.
"Sudah- sudah jangan berisik lagi, Dhimas kamu boleh duduk di bangku mana yang kamu suka" perintah buk Dewi, karna emang kebetulan di kelas kami, ada tiga bangku kosong, yang pertama di sebelah dinding bagian pojok, yang kedua bagian belakang banget, dan yang ketiga di samping meja gue.
Awal nya gw pikir dia akan duduk bagian pojok, tapi kenyataan nya dia lebih milih, duduk di samping meja gue.
Untuk beberapa saat, perasaan gue berubah menjadi sekacau mungkin, antara bingung, kesal dan merasa aneh, semua nya bercampur aduk, tetapi gue tetap bersikap sebiasa mungkin.
🌸🌸🌸🌸🌸
Kriinggg....
Bel syurga bagi para siswa pun berbunyi, yaitu bel istirahat.
Gue pun langsung berdiri dari tempat duduk, "Laurel, gue mau ke kantin, lo ikut apa nggak?" ajak gue, tapi gue langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Laurel.
"Iih lo yang ngajak gue, apa nggak sih!!!" teriak Laurel hingga membuat seluruh siswa yang masih dikelas menatap nya dengan berbagai tatapan, tanpa memiliki rasa malu sedikit pun, Laurel langsung berlari mengejar gue.
Setiba di kantin
"Mbak Tati pesen cireng nya Satu" gue langsung memesan dan segera duduk dibangku Faforit gue.
"Eh lo ninggalin gue aja, gue capek ngejer lo" Gerutu Laurel dengan rawut wajah bercampur aduk, " Lagian siapa suruh lo ngejar gue, gue itu hanya berharap Dhimas yang ngejer gue" jawab gue tanpa berpikir panjang.
Laurel yang tadi nya baru mengatur nafas nya, tiba- tiba langsung terbatuk mendengar jawaban dari gue, "lo belum bisa move on Rai??" ucap Laurel dengan teriak hiteris nya, " ih lo apa an sih, jarak lo sama gue itu cuma 15 cm, jadi nggak usah teriak² nanti gue bisa budeg Oon" jawab gue tak terima atas perlakuan Laurel.
"Ehem" kami yang mendengar suara itu, langsung menoleh melihat kepada sumber suara, ternyata itu suara itu berasal dari Dhimas, entah sudah berapa lama dia berdiri di situ.
"Boleh gabung makan disini nggak?" tanya Dhimas sambil memegang makanan nya, "Ngak boleh!!, meja kosong kan masih banyak, jadi ngapain lo di sini?" Jawab gue dengan nada tak enak, Suasana menjadi diam sejenak, "Ya udah, tapi nanti lo bisa pulang sama gue kan?" gue langsung heran mendengar ajakan dari Dhimas, "lo bisa kan" kata Dhimas kembali menyakinkan, "Gue nggak bisa!!" jawab gue dengan nada menekan di setiap kata nya, "Plisss masak di tolak terus sih" Dhimas melihatkan wajah prihatin nya ke gue, "Ya udah deh, tapi hanya hari ini" jawab gue dengan nada malas, "oke, gue tunggu di depan gerbang sekolah" gue hanya mengangguk sebagai jawaban.
Udah dulu ya gays, jangan lupa vote and coment ya, ngasih saran juga nggak papa
Follow ig gue ya
Ig: Wulandariiga
KAMU SEDANG MEMBACA
Why
Teen FictionKenapa?? Satu kata yang keluar saat aku melihat mu, Mungkin aku tak sempurna tapi aku lebih baik dalam mencintaimu dari pada wanita lain