chapter 3

1.6K 85 0
                                        

"Betapa cantiknya ekspresimu nanti wanita jalang,,,ah bitch,cuih" gerutu Rindu sambil melangkah keluar
.
.
.
"Kakaaaaak!!!" teriak Akilah dan langsung memeluk Rindu yang baru pulang itu.

"Apa sih adik kakak yang lucu iniii,gemes deh" kata Rindu yang diwarnai tatapan bingung dari Wilson,Irene,dan juga Akilah karena baru kali ini mereka mendengar Rindu bicara panjang dan terlihat begitu ceria

"Rindu sayang,darimana kamu?"tanya Irene dengan lembutnya

Tanpa menjawab,Rindu berlari dan langsung memeluk Irene dan Wilson yang sudah Rindu anggap sebagai orangtuanya sendiri,air wajah mereka terlihat kaget akan sikap Rindu yang berbeda

"Maaf ya om,tante,Rindu sama Akilah udah banyak ngerepotin kalian" isak tangis Rindu yang tenggelam dalam pelukan mereka

"Oh sayang,,kalian sudah kami anggap sebagai anak sendiri,kalian sama sekali bukan beban bagi om dan tante,kalian itu anugerah dari Tuhan" kata Wilson dengan senyum hangatnya

"Hmm,,boleh gak kalo Akilah gak manggil om tante tapi manggilnya mamih papih??" tanya Akilah polos,yang dibalas anggukan dan senyuman tulus dari keduannya

Author pov end

Rindu pov
Hari ini sangat melelahkan,diperjalanan pulang aku teringat akan ibu dan kejadian yang baru saja aku alami,aku rasa hidupku hancur,tapi disisi lain ada rasa bahagia karena aku dapat membunuh ayah.

*ceklek*
"Kakaaaaak!!!" teriak Akilah menyambutku dengan pelukannya
.
.
"Rindu sayang,darimana kamu?" tanya bibi lembut yang membuatku meneteskan air mata dan memeluk paman dan bibi yang terlihat begitu kaget
Aku terisak dan menyampaikan isi hatiku selama ini yang dijawab tenang penuh senyuman dari seorang Wilson-pamanku

"Hmm,,boleh gak kalo Akilah gak manggil om tante tapi manggilnya mamih papih??" pertanyaan lucu Akilah itu dengan anggukan dan senyuman keduannya
.
Aku masuk ke kamar dan merebahkan diri sejenak lalu pergi membersihkan diri

Rindu pov end

Author pov
Rindu yang sudah terlelap dengan mimpinya,begitu terlihat cantik,dan disaat itu juga Gogo datang menghampirinya

"Lo cantik Rin,,ah shit!kenapa gue kek gini,gue gak biaa terus terusan kayak gini,Rindu itu manusia,,aarrggh Rindu gue sayang lo!" kata Gogo bermonolog setelah dari tadi menatap wajah Rindu,lalu ia pergi menembus dinding dan tak terlihat lagi
.
.
.
Pagi yang indah,cahaya mentari menusuk lewat jendela,Rindu pun bangun dengan semangat pagi yang membara,senyumnya mengembang seolah dewi keberuntungan selalu dengannya.

Ia bersiap siap untuk pergi sekolah,disaat Rindu menuruni anak tangga untuk sarapan,tiba tiba ada yang menyapanya dari belakang

"Pagi Rinduku💕" sapa hangat Gogo
"Eh,hay,pagi juga Gogo ganteng😆" kata Rindu sedikit menggoda Gogo
"Gimana kemarin lancar?" tanya Gogo
"Jelas lah Go,hidangannya begituuu spesial" jawab Rindu dan kembali menampakkan seringai liciknya,yang membuat Gogo bergidik ngeri
"Untung gue udah mati,ikh,,hmm bagus deh,gue dukung aja apa yang lo lakuin"kata Gogo kembali
"Makasih Go,lo emang sahabat terbaik gue"ucap Rindu dengan senyum tulusnya

"Nak!?"kata seseorang dibawah sana,Rindu dan Gogo kaget dan langsung menoleh kearah suara,yang ternyata itu adalah Irene-bibi Rindu dan sekarang Rindu memanggilnya mamih-ia terlihat bingung membisu melihat Rindu

"Eh mamih,pagi mih,,"kata Rindu menuruni tangga dan langsung memeluk Irene sebentar
"Rindu,tadi kamuu..?"terukir jelas raut wajah Irene semakin bingung
"Yaa??"tanya Rindu seolah tak tau apa apa
"Mamiiih,kakaaak!!Akilah lapeer"teriak Akilahyang terlihat kesal sedang duduk sendiri diruang makan

Author end

Irene pov
Aku berlalu meninggalkan Akilah sendiri diruang makan,dan masuk ke kamar untik mengajak Wilson sarapan,lalu aku pun mendahului Wilson untuk kembali ke ruang makan,tak sengaja aku mendengar Rindu berbicara

"Jelas lah Go,hidangannya begituuu spesial"kata Rindu yang kulihat hanya punggungnya,ku pikir dia sedang menelpon,tapi setelah ku teliti ia tak memegang handphone sama sekali,aku mencoba lebih dekat lagi dan...

"Makasih Go,lo emang sahabat terbaik gue"katanya lagi dengan senyum yang terukir begitu tulus

"Nak!?"kataku yang sukses membuatnya sedikit kaget.
Jelas,ekspresiku mungkin seperti kambing ompong,terlihat bingung karena memergoki Rindu yang tengah asik berbicara sendiri

"Eh mamih,pagi mih,,"ucap Rindu menuruni tangga dan langsung memelukku sebentar
Rindu terlihat sangat cantik dan istimewa,sungguh hari ini Rindu terasa berbeda
"Rindu,tadi kamuu..?"tanyaku sedikit ragu
"Yaa??"kata Rindu seolah tenang
"Mamiiih,kakaaak!!Akilah lapeer"teriak Akilah yang melihat kami sedari tadi berdiri,Akilah cemberut menunjukan wajah kesalnya,ah itu sangat lucu,aku beruntung memilikinya,dan ya karena Akilah jugalah aku harus menampung seribu pertanyaanku pada Rindu.

Kami tersenyum dan mendekati Akilag,lalu duduk menunggu Wilson,setelah Wilson datang kami pun memulai sarapan

Irene end

Author pov
Pagi ini,Rindu begitu cantik dan memasang senyum yang menawan,terlihat sangat aneh,sungguh.

Ia berjalan menuju sekolah,banyak lalu lalang puluhan pasang mata yang ia lewati,sampai ada seseorang yang menyapanya.

"Pagi"sapanya dengan senyum yang khas
Rindu terdiam,senyumnya hilang,menatap seseorang itu begitu tajam
"Hey,ada apa?kamu Rindu kan?anak baru itu?kita sekelas lho"katanya panjang lebar
Rindu menatapnya sekejap,lalu pergi meninggalkannya,seseorang itu pun berlari menyesuaikan langkahnya dengan Rindu.
"Kita bareng ya,oh ya kenalin aku....
.
.
.

🔪
🔪

___________________________
Ok guys,kira kira siapa ya dia??😕
Maaf di chapter ini gak ada jiwa psikopatnya,tapi semoga di next chapter ada ya..

Maaf banyak typo(s) bertebaran dimana manaaaaa😅
Tinggalkan jejak wahai readers🐾

Am I Psycopath?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang