chapter 5

1.7K 98 10
                                    

"Baik hiks lah,hiks hiks aku me hiks aku memilih hiks huaaaaa...."Diana menangis sejadi jadinya

"Hei anak manja!siapa yang menyuruhmu menangis,hah?"kata Alena menodongkan pisau kearah dagu Diana,Diana terbelalak kaget melihat pisau yang kini menyentuh kulitnya

"A-ku,memilih hiks hiks dipasuuuung huaaa hiks hiks"isak tangis Diana menuaikan rasa bahagia pada Rindu dan Alena.

Alena menyeret alat pasung yang bergigi gergaji itu.Terlihat mengerikan memang,sampai sampau air muka Diana terlihat kaget,pucat,dan takut.Mulutnya seakan terkunci menganga tak mengeluarkan sepatah katapun.

"Aaaaaaah!!!!"teriak Diana dengan airmata bercucuran ketika pasung gergaji itu melingkar menancap dikakinya.

"Maaf nona,tapi kami hanya ingin bermain sebentar denganmu"kata Alena menggoda Diana yang terisak menahan sakit.

Rindu mengambil pisau kesayangannya,lalu menyayat paha Diana sampai ke betis.Diana meraung raung kesakitan karena Rindu menyayatnya begitu pelan hingga dagingnya terlihat dan darah bercucuran tiada henti

Rindu mengangkat pisau yang berlumur darah itu lalu memaksa Diana membuka mulut dan menjulurkan lidahnya

Ah sungguh indah pemandangannya,Rindu memotong lidah Diana yang meronta ronta meminta berhenti.Darah kembali bercucuran dan memenuhi mulutnya.

Belum lagi Diana tenang,Alena yang sedari tadi hanya menyaksikan Rindu,kini memulai aksinya,Alena menarik telinga Diana kasar dan..

Sreeeett

"Aaaaaaaaaaaaa!!!!"teriak Diana karena Alena memotong telinganya

Alena melakukannya pada kedua telinga Diana,lalu dengan perlahan Alena membesitkan pisau di dahi Diana hingga wajah Diana diselimuti darah

Diana meraung meronta ronta tak karuan disaat Rindu tengah memotong motong jari Diana hingga habis,dan menancapkan paku ditangan Diana.

"Ini belum lebih sakit dibanding lo yang sudah menyakiti hati orang orang lemah!"kata Alena sedikit tersulut

Diana tak bisa berkata kata lagi karena lidahnya yang tak henti mengeluarkan darah,bahkan baju seragamnya pun ikut berlumuran darah.

Masih belum selesai,Rindu bangkit lalu melepas sepatu yang dipakai Diana,ia menggelitik telapak kaki Diana dengan cutter

"Ih lo aneh bitch!!bukannya ketawa malah nangis,cuih!"kata ejek Alena sambil meludahi wajah Diana

Diana merasa tersiksa karena dalam waktu yang bersamaan,Alena pun ikut menyayat nyayat kulit Diana.

Diana membelalakan matanya menahan perih yang dirasa,dan disaat itulah Rindu menghunuskan pisau kearah mata Diana.

Lagi lagi,Diana dibuat tak karuan,entah sudah berapa banyak darah yang dikeluarkannya

"Ah,mata hazel mu itu berlumur dosa!"kata Rindu dengan seringai iblisnya

Baju seragam yang Diana pakai pun sudah rusak dan berlumur darah,lalu Rindu dan Alena istirahat sebentar menyaksikan Diana yang sedang sekarat

"Ini lebih menyenangkan daripada menyiksa binatang"kata Alena yang seakan belum puas melihat kondisi Diana yang tidak terlihat seperti manusia lagi

Mereka saling bertatapan dan mengeluarkan seringai liciknya,lalu memulai aksinya lagi.

Mereka memotong tangan Diana dengan kapak secara bersamaan,melemparkannya kesembarang tempat,sungguh tak punya hati mereka.

Sret sret sret sret

Suara sayatan sayatan itu membakar semangat Rindu dan Alena,mereka memutilasi tubuh Diana hingga menjadi bagian bagian kecil,dalam sekejap Diana sudah tidak bernafas lagi

"Ah sayang,kenapa udah tidur sih?kita kan masih mau main"Kata Alena yang terlihat manja dilanjut dengan tawa yang menggelegar

Mereka memasukan potongan potongan tubuh Diana beserta organ dalamnya dalam plastik yang berbeda,dipungutnya kedua tangan Diana oleh Rindu.

Mereka mengganti pakaian,lalu bergegas masuk ke mobil.

Diperjalanan,Rindu melempar plastik yang berisi organ dalam Diana kesungai,lalu plastik satunya lagi ia lempar ketempat sampah,dan tersisa kedua tangan Diana yang tak lagi berjari,ia lempar ke arah anjing anjing yang kelaparan,dilahapnya tangan Diana itu,senyum puas tak berdosa tercipta di wajah Rindu dan Alena

"Target kita selanjutnya siapa Rin?"tanya Alena tiba tiba

"Mungkin Kiki"jawab Rindu tenang

"Kiki kelas kita yang ganteng itu?"tanya Alena lagi

"Ganteng dari hongkong!dia itu nyebelin banget!"kata Rindu geram

"Gue belum pernah bunuh cowok Rin"kata Alena dengan fokus menyetir

"Ah yang bener lo?"kata Rindu kaget dengan penuturan Alena yang dijawab anggukan dari Alena

"Bhahahahahahaaa!!!"jerit tawa Rindu

Author end

____________________________________
Ah udah ah_-
Maaf chptr kali ini pendek
Bnyk typo juga

Am I Psycopath?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang