"A-aayaaah.."lirih Rindu seakan membisu melihat sesosok pria dengan setelan kantoran menggandeng seorang wanita masuk kedalam sebuah mobil mewah.Rindu geram tak disangka ayahnya seperti itu.
"Kenapa lelaki bajingan itu ada disini?huh,,cari mati dia,tunggu saja kita akan bertemu di neraka"umpat batin Rindu
Author pov end
Rindu pov
"A-aayaaah.."lirihku yang melihat ayah bersama wanita lain,hatiku mengumpat bersumpah serapah akan membunuh ayah.*Bruuk*
Aku membanting pintu kamar keras sehingga cukup mengejutkan Gogo yang berbaring dikasurku."Eh lo bisa pelan gak sih?cewek kok kasar!"celoteh Gogo yang dibalas cibiran dariku
"Gue akan bunuh dia!!Whahahahahaaa!!!"tawaku menggelegar memenuhi kamar hingga...*khukk*aku tersedak
"Bhahahaahaaa!!!makanya jangan so lo!"ejek Gogo yang membuatku kesal_-
Besoknya,seperti biasa aku berangkat sekolah dengan dengan mengantungi sebuah rencana yang teramat matang.
Sepulang sekolah,kulihat lagi ayah menjemput wanita jalang itu ditempat dan waktu yang sama.
Dengan memakai hoddie serta masker yang menutupi identitasku,aku berjalan mendekati mereka...*bruukk!!*
Aku sengaja menubruk ayah hingga terjatuh dan pada saat itulah aku menempelkan alat penyadap yang telah aku siapkan."Maaf" kataku
"Eh,,kalo jalan tuh liat liat!pake mata jangan pake hati!!"teriak wanita jalang itu
Aku berdengus kasar dan berjalan santai meninggalkan mereka.Rindu pov end
Author pov
Rindu kembali pulang dengan senyum mengembang,langsung merangkak kekasur dan melihat handphonenya."Yess,dapet!!bentar lagi lo mati tua bangka" jerit kemenangan Rindu semakin terdengar.
.
.
.
Hari ini weekend,Rindu berencana untuk melakukan aksinya,ia menyiapkan alat alat yang dibutuhkan,seperti biasa ia memakai hoddie hitam kesayangannya dan memakai masker agar identitasnya terjaga.Rindu berangkat ketempat yang dimaksud,sesampainya disana terlihat sebuah rumah sederhana dekat hutan jauh dari tetangga,terpampang jelas mobil yang kemarin dipakai ayahnya.
"Ah,aku beruntung"bisik Rindu dengan seringai liciknya
Tok tok tok
Tok tok tok
"Ya,siapa??"teriak ayah Rindu dari dalam rumah
"Aku sarankan jangan buka pintu" kata Rindu dingin dan datar
"Siapa?mau apa??jangan macam macam!aku akan membukanya!" kata ayahnya lagi
*ceklek*
*jleebb*
Itu memudahkan Rindu untuk menghunuskan pisau diperut ayahnya
"I told you don't open the door!" seringai licik itu kembali tersemat di wajah RinduAyah Rindu meraung kesakitan dengan nafas yang tersisa,Rindu membabi buta menyayat nyayat tubuh ayahnya dengan pisau tumpul hingga berasa lebih menyakitkan.
Dengan cekatan,Rindu mengambil kapak dan menujamnya kearah tangan ayahnya hingga terputus."Riiin-dduu..." lirihan terakhir ayahnya ketika melihat Rindu membuka identitasnya
"Hm,sudah ku bayar janjiku" perkataan Rindu itu mengakhiri semuanya,Rindu memotong kepala ayahnya perlahan dengan pisau tumpul hingga terlepas
"Ooh,hari yang indah,akan kubuat lebiiih indah" kata Rindu ketika melihat sebuah meja makan yang sudah ditata dan dihias seistimewa mungkin
Rindu meletakkan kepala ayahnya diatas piring,menuangkan darah kedalam gelas,menyimpan jantung,usus,serta hati dipiring lainnya.Lalu Rindu membuat tulisan diatas secarik kertas dengan darah ayahnya "am I psycopath??" yang kemudian disimpan dikepalan tangan ayahnya yang terpotong tadi.
"Betapa cantiknya ekspresimu nanti wanita jalang,,,ah bitch,cuih" gerutu Rindu sambil melangkah keluar.
.
.
.🔪
🔪____________________________________
Huft,kurang sadis nih Rindu😅
Next dia bakal ketemu seseorang lhooo😆
.
.
.
Maaf banyak typo(s),maaf juga chapternya kurang panjang😢
.
.
Byee see you di next chapter😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Psycopath?
Teen Fiction"Psikopat??bukanlah orang yang lemah mental!!camkan itu!!"kata seorang gadis pendiam yang bertemu dengan suatu hal yang merubahnya menjadi seorang psikopat Apa hal yang membuat ia menjadi seorang psikopat?? Mari kita ulas dunia mistis seorang gadis...