Jungkook POV
Park Jiyeon, sahabatku sejak kecil yang juga merupakan cinta pertama dan satu-satunya gadis yang berhasil memiliki hatiku. Meskipun banyak gadis yang menyatakan perasaannya padaku, tapi tak satupun dari mereka yang bisa menarik perhatianku.
Persahabatan dan kebersamaan yang kita jalani selama belasan tahun, tanpa terasa membuatku semakin jatuh kedalam pesonanya yang tiada habisnya. Entah sejak kapan perasaan suka itu muncul hingga berubah menjadi cinta. Yang jelas aku tidak suka jika dia dekat dengan pria lain bahkan sampai menjalin kasih dengannya. Tapi aku tidak memiliki hak apapun untuk melarangnya karena aku hanyalah sahabatnya, tidak lebih.
Sempat terbesit dipikiran untuk menyatakan perasaanku padanya setelah usia kami cukup dewasa. Tapi keberanian itu memudar ketika dia akhirnya menjalin kasih dengan Woo Dohwan, senior di jurusan kami. Pria yang berhasil menjadi kekasih pertama Jiyeon sekaligus pria brengsek yang telah menyakitinya. Setelah kejadian itu aku semakin protektif pada Jiyeon supaya dia tidak disakiti lagi. Paling tidak selama aku masih bisa berada disisinya.
Ya, setelah lulus aku berancana menjalani wajib militer sebelum melanjutkan sekolah di luar negeri menyusul kakak laki-lakiku. Rencana itu sudah aku rancang sejak Jiyeon mulai berkencan dengan Dohwan sunbae karena aku mulai putus asa saat itu.
Tapi semua rencana yang sudah aku pikirkan matang-matang itu kacau ketika aku akhirnya menyatakan perasaan padanya dan dia menerimanya. Rasanya berat sekali ketika harus pergi meninggalkannya untuk wajib militer. Apalagi aku juga sudah memasukkan aplikasi di Universitas yang sama seperti Jin hyung di Amerika dan tinggal menunggu panggilan wawancara.
Sungguh menyesakkan ketika melihatnya menangis karena aku harus pergi meninggalkannya lagi. Apalagi untuk yang kali ini aku tidak bisa berjanji kembali lebih cepat karena harus membantu Jin hyung mengembangkan perusahaan cabang disana.
Rasa rinduku itu hanya bisa disampaikan melalui panggilan video yang bahkan begitu sulit untuk kita lakukan sesering mungkin karena perbedaan zona waktu dan juga kesibukan kami.
Intensitas komunikasi kami semakin berkurang karena akupun semakin sibuk setelah mendapat gelar master. Aku harus membantu Jin hyung menghandle beberapa proyek besar dan terus menerus melakukan perjalanan bisnis ke beberapa negara hingga tak terasa sudah 3 tahun aku tidak menghubungi Jiyeon.
Sesekali aku pulang ke Seoul tanpa sepengetahuan Jiyeon yang saat ini menetap di Ulsan. Beberapa bulan sebelum pernikahan Seojoon hyung, aku sudah meminta izin orang tua Jiyeon dan Seojoon hyung untuk menikahi anak dan adik perempuannya. Mereka semua setuju, hanya saja mereka juga mengembalikan keputusan akhir pada Jiyeon. Tapi aku sangat yakin, Jiyeon pasti menerima pinanganku.
Aku merasa bersalah karena terkesan menggantungkannya. Tapi aku juga sedang berusaha untuk memperbaiki diri supaya lebih dewasa dan siap menjadi suami dan kepala keluarga yang baik untuknya.
Jungkook Pov end
-
-"Bisakah kalian berdua tidak bermesraan seperti itu? Aku geli melihatnya." Gerutu Jungkook dari kursi belakang mobil Jin. Saat ini mereka sedang menuju gedung pernikahan Seojoon dan Jiwon.
"Bilang saja kau iri." Balas Rose.
"Ya ya terserah."
Jungkook kembali fokus pada ponselnya dan melihat foto-foto yang Jiyeon posting di sosial media miliknya. Dia benar-benar sudah tidak sabar menemui gadisnya sekaligus sahabatnya. Dia benar-benar merindukan pelukan, ciuman, dan semuanya tentang Jiyeon. Pergi selama 5 tahun membuatnya sangat merindukan gadisnya.
"Kook, nanti kenalkan aku pada Jiyeon ya." Kata Rose.
"Iya tentu saja karena sebentar lagi kalian akan menjadi ipar." Jawab Jungkook percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
One day ✔️
FanfictionHubungan yang semula hanya sebatas sahabat berubah menjadi lebih dari itu. Jungkook membuat sebuah janji dengan sahabatnya, Jiyeon untuk menunggunya kembali saat dia mengambil gelar master di Amerika. Namun selama 5 tahun pria itu pergi, 3 tahun tid...