California, Amerika Serikat.
Sinar mentari memasuki celah-celah jendela salah satu kamar apartemen yang terletak di kawasan Beverly Hills. Sepasang suami istri terlihat saling berpelukan dengan tubuh telanjang yang hanya ditutupi dengan selembar kain selimut. Semalam sang suami menggempur istrinya habis-habisan hingga membuat keduanya kelelahan.
Sang suami, Jeon Jungkook membuka matanya perlahan dan sosok pertama yang dia lihat adalah sahabat sejak kecil sekaligus istrinya, Park Jiyeon yang masih terlelap. Sudah satu minggu mereka meninggalkan Korea dan menetap sementara di Amerika karena pekerjaan Jungkook. Selama satu minggu ini pula Jiyeon mencoba beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Jungkook membelai lembut wajah Jiyeon. Dia yakin Jiyeon masih sangat kelelahan mengingat betapa buas dirinya semalam hingga mencapai puncaknya beberapa kali, bahkan subuh tadi mereka melanjutkan kegiatan itu. Dia memang menginginkan supaya Jiyeon cepat mengandung anaknya, mengingat umur istrinya yang hampir menginjak kepala tiga. Dia tidak ingin jarak umur anaknya dan dirinya terlalu jauh supaya tidak terlalu berat untuk mengurusnya nanti. Selain itu dia juga ingin memiliki anak yang banyak supaya keluarganya ramai.
Jungkook mengecup singkat kening Jiyeon sebelum turun dari kasur dan mengenakan kembali pakaiannya yang berserakan di lantai. Dia akan membuatkan sarapan sekaligus makan siang, mengingat waktu sudah menunjukkan pukul sebelas. Dia ingin memanjakan Jiyeon hari ini karena semalam dan pagi tadi wanita itu yang telah memanjakannya.
Setengah jam kemudian Jiyeon mulai membuka kedua matanya, bertepatan dengan Jungkook yang kembali masuk ke kamar dengan membawa nampan makanan untuk Jiyeon.
"Sudah bangun?" Tanya Jungkook yang melihat istrinya masih bergumul dengan selimut.
"Hmm..."
"Aku membuatkan makan siang untukmu karena ini sudah masuk waktu makan siang. Kita berdua bangun kesiangan."
"Salah siapa? Kau benar-benar menggila." Balas Jiyeon dengan suara serak.
Jungkook menaruh nampan di nakas samping lalu duduk di atas kasur. Dia membelai puncak kepala Jiyeon lalu mengecup keningnya singkat. "Maafkan aku. Gairahku sedang berada di puncaknya," ujarnya sambil tertawa.
"Dasar!" Cibir Jiyeon. "Omong-omong, tumben sekali kau membuatkanku makanan?"
"Aku ingin memanjakanmu hari ini sebagai balasan aksiku semalam."
Jiyeon berusaha bangkit tapi tubuhnya terasa remuk, bahkan area bawahnya masih berdenyut. "Aaaawww..."
"Apa masih sakit?" Tanya Jungkook khawatir.
"Tentu saja, bodoh! Ini baru kali ke tiga kita melakukannya dan tentu saja masih terasa sakit."
"Maaf... maaf... kalau begitu aku akan lebih sering melakukannya supaya tidak sakit lagi." Kata Jungkook diikuti tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
One day ✔️
FanfictionHubungan yang semula hanya sebatas sahabat berubah menjadi lebih dari itu. Jungkook membuat sebuah janji dengan sahabatnya, Jiyeon untuk menunggunya kembali saat dia mengambil gelar master di Amerika. Namun selama 5 tahun pria itu pergi, 3 tahun tid...