Minggu, 10 Maret 2019
Disebuah kota yang berkembang semakin padat. Sebuah mobil melaju dengan santainya dan menghiraukan deru kendaraan bermotor yang berlalu-lalang untuk mencapai tempat tujuan .
Steven
Saat ini aku sedang diperjalanan menuju apartemen tempat Alina tinggal. Aku sudah tak sabar melihat wajah cantiknya, dan segera mengklaimnya menjadikanya Luna di packku kelak.
"Apa kau sudah tidak sabar untuk melihatnya, aku ingin cepat-cepat melihat wajah imut mateku" seru Grey melalui mindlink
"Matemu kau bilang, dia mateku juga Grey!" Aku langsung memutus mindlink secara sepihak, karena aku sudah sampai di depan apartemennya
Aku terus mencoba menekan bel, sudah sekitar 5x bahkan lebih tetapi tetap tak ada tanda kehidupan didalamnya. Kemudian aku mencoba membukanya dengan beberapa kunci yang ada di kunci mobil milik Alina, untung saja aku sudah tanya-tanya banyak tentang Alina pada Renant tak lupa dengan menanyakan kunci apartemen yang ternyata ada di kunci mobil milik Alina.
Setelah berhasil membuka pintu, kemudian aku mencari Alina ke segala ruangan mulai dari dapur, ruang televisi, balkon, bahkan di kamar pun aku tak menemukanya. Pikiranku kalut khawatir dan cemas menyatu diotakku
"Grey bagaimana ini, Alina tidak ada disini. Apa dia tidak pulang tadi malam" pikiranku kalut, aku tak dapat menemukannya didalam kamarnya
"Tidak mungkin dia tidak pulang, bukankah semalam yang mengantarkanya kakaknya sendiri"
"Iyaa, apa dia pulang ke tempat Renant?"
"Dasar bodoh! Apa kau sudah tidak dapat mencium baunya? Dia masih disekitar sini"
"Yaa tentu aku masih mencium bau wanginya namun ini agak memudar dan stop say that me stupid! Ini karena aku sangat mencemaskanya"
"Okey. Bagaiman dengan kau mencoba cek kamar mandi, siapa tau dia lagi mandi steve?"
"Apa aku boleh masuk? Nanti kalau ternyata dia ada dan dia mengira aku akan bertindak jahat bagaimana? Nanti dia tak mau denganku bagaimana? Aku tidak mau dia meninggalkanku"
"Ohh ayolah steve, baiklah bagaimana dengan kau mengetuk pintunya terlebih dahulu, jika ada jawaban jangan kau buka dan jika tak ada maka kau harus mengeceknya, kau harus membukanya kau harus masuk ke dalam atau aku yang akan mengambil alih tubuhmu!"
"Baiklah akan aku coba usulmu Grey daripada kamu yang bertindak, lebih baik aku"
Kemudian aku mengetuk pintu kamar mandi dan
"Lin.. Alina apa kau di dalam?"
Tak ada jawaban dari dalam kamar mandi, kemudian aku berniat membuka pintu kamar mandi dan setelah aku membukanya aku melihat seorang gadis mungil tengah tergletak di lantai kamar mandi.
Aku berjalan dengan cepat menuju tubuh mungilnya kemudian mengangkatnya ala bridal style, tubuh mungil itu kedinginan dan bibir yang telah membiru kemudian aku membaringkan tubuhnya di atas kasur. Setelah itu aku ikut tidur disampingnya sambil memeluk tubuh mateku. Kalian tau sendirikan kalau werewolf suhu tubuhnya tinggi jadi aku dapat menghangatkan tubuh Alina.
"Steve, ini semua gara-gara kamu, karena kamu bodoh tidak langsung cek ke kamar mandi!" Tiba-tiba Grey muncul di otakku.
"Sudah diam! Dia akan baik-baik saja"
"Baik-baik saja kau bilang, dia sedang tak sadarkan diri Steve kau bagaimana sih jadi dokter lihat bibirnya juga sudah membiru. Awas aja kalau nanti Alina sampai kenapa-kenapa aku takkan memaafkanmu Steve!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Violet Mate
WerewolfAlina: Kehidupanku berubah ketika aku bertemu dengan Steven si makhluk astral yang berwujud manusia. Steven: I love you my Lil mate **** Ini cerita pertamaku, murni dari imajinasi aku sendiri Don't copy my story Semoga kalian suka :);) #Nobully #No...