04

126 9 0
                                    


Steven

Greyson atau sering ku panggil Grey, dia adalah wolf yang ada dalam tubuhku. Sifatnya yang dingin dan sangat keras kepala, sering membuatku pusing karena ulahnya. Seperti sekarang, aku sedang di kantor dan dia sedang merengek minta untuk segera ke tempat Alina mate kami.

"Ayo Steven cepetan! Apa kamu tidak sayang padanya hm?"

"Tentu aku sayang, sangat malah. Apa kau tidak lihat aku sedang sibuk"

"Kau menyebalkan Steve. Pantas saja Lina tidak suka padamu"

"Memangnya dia bakal terima kamu dengan mudah? Kau pikir sendiri, kalau dia tidak mau menerima kenyataan gimana? Kalau nanti dia pergi gimana? Kalau nanti kita unmate kau mau?" Ucapku panjang lebar dan memutus mindlink sepihak. See? dia yang menyebalkan dan keras kepala

Flashback on

Mobilku melaju menuju kantor cabang yang terletak di tengah kota. Setelah selesai mengurus pengunduran diri sebagai dokter. Aku harus menyerahkan semua data pasienku ke salah satu dokter senior sekaligus temanku. Itu semua benar-benar menguras tenagaku.

"Mate!" Ucap Grey lewat mindlink

"Steve! Mate! Apa kita punya 2 mate ? Apa selain Lina kita punya mate lain? Apa dia pria?" Lanjutnya

"Kita hanya punya mate satu bodoh! Dia memang Alina" kemudian aku memutus mindlinku

Saat ini aku melihat Alina sedang mengendarai motor sport miliknya kemudian ikuti oleh Anne dan satu temanya lagi. Apa dia bad girl? Bukan lebih tepatnya tomboy, Ah tapi aku tidak peduli, aku tetep sayang padanya. Yang terpenting adalah dia tidak berdekatan dengan pria manapun, sekalipun kakaknya.

Kemudian aku menelfon Bejo agar dia mengantarkan hadiah yang sudah aku siapkan untuk Alina, dan menyampaikan kalau aku tidak dapat datang hari ini.

Flashback off

Aku sudah berdiri didepan unit milik Alina. Aku memutuskan untuk pergi ke apartemen Alina karena ada perasaan ngga enak. Dari luar aku mendengar dengan jelas mereka sedang berbincang-bincang dengan Alina. Sejenak aku tidak mendengar mereka lagi, aku hanya mendengar Alina yang sedang menerima telepon. Setelah itu dia memulai kembali pembicaraanya dengan kedua temannya.

"Baiklah, ayo kita mulai dari apa itu mate?" Ucap Alina semangat

"Ohh ayolah itu sangat mudah, aku yakin kamu udah tau apa itu soulmate" ucap temannya

"Kalian sedang apa?" Ucapku, Aku masuk menggunakan kelebihanku jadi tidak menimbulkan suara.

Terlihat wajah Alina yang kaget dan teman-temannya memasang wajah kagum, mungkin karena baru kali ini mereka melihat pria tampan sepertiku.

"Ah tidak, kami hanya sedang bergosip ria. Maklum cewe" jawab Lina tanpa mempedulikan kedua wajah temanya

"Benarkah? Aku tidak percaya"

"Ya sudah kalau tidak percaya lebih baik anda keluar dari sini, ini urusan cewek"

"Lina, lihatlah malaikat tampan didepanmu. Jangan usir dia" ucap teman Alina yang tak kukenal

"Pak dokter?" Kali ini Anne

"Ann kamu kenal?" Ucap si teman Alina

"Ya aku kenallah Fan, dia dokter yang memeriksa aku" Anne memangilnya Fan ohh jadi demigod itu namanya Fan

"Maaf tuan anda tidak sopan masuk ke dalam unit saya, apalagi saya perempuan" ucap mateku sopan, padahal dia sering tidak sopan padaku

"Baiklah nona aku akan keluar, tapi dengan satu syarat. Kau harus tidur sekarang, karena ini udah malam"

My Violet MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang