Sword Of Lords

peaceful village

Bagian lain dari portal ilusi

.
.
.

"Srupt.."

Seorang gadis berambut hitam sebahu dengan kacamata bulat yang menghiasi mata abu abunya,duduk di sebuah kursi kayu sambil menyeruput cokelat panas.

"Huh"

Sesekali ia menatap keluar lewat balik jendela sebuah kedai kecil klasik yang menjual beberapa menu hidangan siap saji dan anggur.
Hujan seolah ikut mengiringinya sambil memberikan dentuman irama indah yang samar,

"Tik..tikk..tikk"

Suara air terhempas dari langit menuju genting sebuah plafon dari kedai klasik dan jatuh ke halaman luas yang sedikit berkerikil

"Jglk"

Seseorang tiba tiba datang dan...

Dyar_________

"Kyaaa!!"

Gadis berkacamata bulat itu kini bangkit dari renunganya dan tersentak seketika.

"Pfttt..."

"Hahaha..apa kau melihatnya jun"

"Ayolah,tidak ada yang bisa melewatkan si kutu buku ini, pucat"

"Hei,berhentilah memanggilku seperti itu"

.

"Selalu saja seperti itu"

Gadis itu kemudian bangun dari keterkejutanya dan memandang kedua pemuda jahil ini dengan tatapan mengintrogasi.

"Terakhir kali aku mengagetkanmu sekitar 2 minggu yang lalu,ini tidaklah terlalu sering"

Salah satu dari pemuda itu menatap gadis itu dengan senyuman jahil yang nampak di ujung bibirnya.

"Hmph.."

Gadis itu hanya menatap pemuda itu sambil membenarkan kacamatanya dan menghembuskan nafasnya secara perlahan.

"Gret..ktt!!"

Kedua pemuda itu pun menarik sebuah kursi kayu di dekat meja bundar itu dan mendudukinya di depan gadis berkacamata itu.
Lalu seorang lelaki dewasa yang berbadan kekar datang menghampiri mereka sambil menampakan senyum masam.

Dia adalah seorang lelaki pemilik toko armor dan weapon di perempatan dan pemilik kedai kecil ini.

"Apa kalian tidak malu datang ke kedai ku tanpa memesan setidaknya satu cangkir air siral untuk berdua"

Lelaki itu pun kemudian menaruh beberapa cangkir kecil dan sebuah teko keramik yang menyimpan cairan harum hangat berbau melati.

"Sebenarnya kau tidak perlu repot repot seperti ini gues'so"

"Tentu saja Ini tidaklah repot kau akan membayarnya nanti"