Sudut Pandang

5 1 0
                                    



Apa yang ada di dalam pikiran teman-teman ketika membaca frase di atas? Pov? Point of View? Biasanya begitu. Tapi frase di atas juga memiliki arti lain. Yaitu, Angle. Sama dengan kata yang biasanya digunakan para fotografer. Angle foto. Sudut yang dipilih oleh fotografer untuk mengabadikan moment.

Dalam pengertian tersebut, kata sudut pandang malah lebih memilki nilai ketimbang cara bercerita. Bahkan, hal itu menjadi salah satu point lebih untuk membedakan kelas kepenulisan seseorang. Penulis yang hebat selalu bisa mencari sudut pandang lain dalam melihat sebuah persoalan. Angle yang berbeda memberikan anda nilai tawar.

Misalnya kita diberikan tugas untuk membuat cerita dengan tema Hitam. Kira-kira cerita apa yang akan kalian tulis. Kuda hitam? Baju hitam? Bagaimana jika kemudian membuat hitam itu sendiri sebagai obyek tulisan. Contoh ;

"Si hitam yang selalu terlambat. Kemarin, ia pun terlambat. Teman-teman terlalu bosan menunggunya tepat waktu. Hari ini pun ia terlambat. Sehingga kami memutuskan meninggalkan si Hitam. Itulah alasan, tak ada warna hitam dalam pelangi." (Bang Darwis; youtube).

Contoh lain. Alih-alih memilih karakter dewasa untuk menceritakan pengalamannya berjuang melawan kanker. Honey Dee malah menciptakan karakter remaja dan menjadikan tulisannya teenfiction. Dia menggunakan sudut pandang remaja dalam melihat persoalan yang besar. Yaitu, ketika berhadapan dengan penyakit mematikan. Ini mungkin juga sebuah metafora, bahwa semua orang bisa menjadi tidak dewasa dalam keadaan tertentu.

Sudut pandang akan selalu menjadi pembeda. Cerita tentang kuda hitam, baju hitam, celana hitam akan bertumpuk disisi kiri bersamaan. Karena kesamaannya. Sedang cerita si Hitam, akan digelar sendiri di sisi kanan. Kemudian menghasilkan rasa penasaran. Lalu di baca, dan diberikan tepuk tangan. Pembaca senang, karena diberikan pilihan, bukan membaca cerita itu-itu saja yang membosankan.

Tulisan adalah salah satu bentuk refleksi atas pemahaman kita. Tempat kita mengeksplore sudut yang kita tekankan dalam sebuah persoalan. Bukan sekedar memuaskan ego penggemar, demi vomment dan viewer. Karena vomment dan viewer tak lebih dari sebuah bilangan. Mari menulis dengan cara yang benar.

Terima Kasih

Salam Literasi

Postingan Kepenulisan di Grup KWITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang