Part-12

375 40 5
                                    

~~~Selamat 2019~~~






Ga telat kan yhaaa...









Setelah tiga hari, akhirnya Nadine bisa melepaskan perban pada lehernya. Bekas nya memang masih terlihat tapi setidaknya luka nya sudah sembuh.

Seperti biasanya rutinitas nya di pagi hari sebelum sekolah. Sarapan bersama keluarga dan berangkat sekolah di jam yang mepet dengan bel sekolah.

Setelah berpamitan dengan mama papanya Nadine bergegas berangkat.

Dan sebelum nya inilah yang diucapkan mamanya.

"Kamu hati-hati ya Nadz, jangan sampai kamu kenapa-kenapa lagi. Pokoknya sekali lagi kamu luka atau gimana mama bakal ke sekolah kamu."

"Iya ma, Nadine berangkat ya. Pah Nadine jalan dulu."

"Iya, hati-hati Nadz."

"Kenapa sih, Nadine bukannya berangkat bareng aja sama kakaknya kan enak lebih simple gitu." Ucap mama Nadine seraya membereskan piring sarapan.

"Mama juga dulu gitu waktu papa deketin, diajakin pulang bareng ga pernah mau. Padahal kan rumah kita searah waktu itu." Goda papanya Nadine.

"Ih kok malah bahas kita sih. Udah ah papa berangkat sana nanti kesiangan."

Sebelum meninggalkan rumah seperti biasa papa Nadine memberikan kecupan hangat di kening istri nya itu.

*****

"James.... Kamu ga berangkat? Udah mau setengah tujuh nih!!" Teriak mama nya James dari arah meja makan.

James yang tengah bersiap di kamar nya segera turun kebawah.

"Iya mah ini udah siap."

"Kamu nih ya, mentang-mentang sekolah deket berangkat nya males-malesan."

James mengoles roti dengan selai coklat kesukaannya dan segera meminum susunya dengan terburu-buru.

"Tuh kan sekarang malah sarapan buru-buru, nanti kamu tersedak James." Nasihat mama James.

"Yaudah deh mah. Mamah sendiri kan yang minta James pindah sekolah, James berangkat dulu udah mau bel nih." James segera berangkat dan tak lupa mencium tangan mamanya.

James keluar dari pagar rumahnya dan berjalan santai menuju sekolahnya, karena memang dapat di jangkau dengan berjalan kaki. Sebab itu lah orang tuanya memindahkan James ke sekolah yang dekat dengan rumahnya. Hitung-hitung irit ongkos dan bensin kendaraan.

Di sepanjang jalan ia melihat banyak siswa-siswi yang berangkat dengan diantar sepeda motor, mobil, sepeda ataupun berjalan kaki seperti dirinya.

Tepat beberapa menit setelahnya sampai di kelas. Bel masuk pun berbunyi, pertanda jam pelajaran pertama akan segera dimulai.

Nadine POV.

Setelah sarapan dan pamitan sama mama dan papanya,aku segera berangkat ke sekolah kali ini aku diantar oleh supir. Entah kenapa hari ini aku sedang malas naik kendaraan umum. Padahal seharusnya aku berangkat lebih pagi lagi, karena sudah pasti jalanan sudah sangat macet.

Sekolah ku yang lokasi nya jauh dari jalan raya menambah kemacetan di gang yang aku lewati karena banyak kendaraan yang menuju ke sekolah ku. Entah mungkin agar suasana belajar dapat lebih kondusif lagi jika letaknya di tengah-tengah perumahan seperti ini. Sekolah ku yang besar tapi akses jalannya saja yang agak jauh dari jalan raya.

Aku sedang melihat ke arah luar jendela, tadinya aku melamun. Tapi, seketika aku tersadar saat melihat dia keluar dari sebuah rumah dan berjalan kaki sambil merapikan rambutnya yang masih basah.

Never Not Love You 'JaDine' (Slow Update) #Wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang