Part-7

550 60 3
                                    

💜
💜
💜
💜
💜
💜
💜
💜

Malam tadi Nadine masih terus memikirkan tentang Gio. Aahh bukan tapi cowok yang meminta maaf padanya saat menonton pertandingan basket kemarin. Entah kenapa bisa di matanya cowok itu terlihat mirip dengan idolanya Gio Smith. Nadine mencoba menghapus pikiran anehnya itu dengan mengalihkannya bermain game pada ponsel nya. Tapi itu juga tak berhasil menyingkirkan pikiran nya tentang cowok itu.

Ia juga merasa tak asing dengan wajah dan suaranya, tapi Nadine tak ingat jelas apa mereka pernah bertemu sebelumnya. Dan kenapa juga cowok itu meminta maaf padanya. Lewat tengah malam akhirnya ia bisa memejamkan matanya dan paginya berakhir dengan lagi-lagi dirinya datang terlambat ke sekolah.

Selama berdiri di depan bendera Nadine terus menyumpah serapahi Bret yang sengaja tak membangunkannya sekolah. Awas saja kalau nanti Mama nya sudah kembali dari kerjaannya di luar kota ia akan mengadukannya. Tapi ini semua karena rasa penasaran nya yang aneh itu.

Dan tiba-tiba orang yang sedang dipikirkannya lewat dengan santainya dihadapannya. Nadine kaget dan menundukkan kepalanya dengan agak menurunkan sedikit topi yang dipakai nya. Guna menutupi sedikit wajahnya, mungkin ia malu jika terlihat ia sedang dihukum karena terlambat.

"Aishh kenapa tiba-tiba dia muncul." Nadine kembali mengangkat wajahnya dan melihat kemana cowok itu pergi.

"Mau kemana ya dia, ini kan jam pelajaran?" Tanya Nadine heran melihat nya berkeliaran di jam pelajaran.

******

Waktu istirahat tiba dan Nadine sudah selesai dengan satu jam pelajaran nya. Yang dipakainya berdiri tegak dengan tangan yang diletakkan nya di ujung alis di depan tiang bendera. Lelah rasanya ya lumayan,tapi ia bukan seperti gadis lain yang kalau dihukum begitu akan pura-pura pingsan atau langsung mengeluh pusing. Ia bukan tipe gadis yang gampang lelah fisik.

Tak seperti biasanya kali ini Nadine memilih pergi ke kantin bersama Kiana. Nadine dan  Kiana membeli makanan tapi mereka tak memakannya di meja kantin. Mereka juga tak menemui teman-teman nya yang lain, saat sedang asyik makan lagi-lagi Nadine melihat James yang ia belum tahu namanya. Dia melihat James masuk ke kelas, dan baru ia tahu kalau James ternyata satu kelas dengan Yassi. Pandangan matanya tak putus dari sosok James, terus diperhatikannya saat James berjalan masuk kelas.

"Dia tampan seperti Gio." Batin Nadine.

Nadine baru ingat kalau dikelas Yassi ada dua siswa baru. Dan namanya Alex dan...

James.

Tapi, namanya itu Alex atau James?

"Harus tanya ke Yassi ga ya?" Batin Nadine ragu.

Seperti nya tanpa Nadine sadari dia menyukai James yang belum dia tahu namanya. James yang dimatanya terlihat begitu mirip dengan idolanya Gio Smith. Tapi, lagi-lagi dia mencoba membuang jauh-jauh perasaannya itu sebelum terjerat dengan perasaannya semakin dalam.

"Nadz lu liatin apa sih?" Kiana menepuk pundak Nadine membuyarkan lamunan Nadine.

"Ah ga Ki, gua ngelamun aja." Jawab Nadine jujur.

"Ngelamunin apaan? Mikirin cowok ya? Awas lu kesambet." Goda Kiana.

"Ga Kiana yaudah yuk Ki, udah selesai kan makannya? Gua mau balik ke kelas duluan ya." Ucap Nadine beranjak pergi.

"Iya udah Nadz." Jawab Kiana.

Mereka berdua pun kembali ke kelasnya masing-masing. Dikelas Nadine membuka buku sketsa serta mengeluarkan pensil gambar nya dari kotak pensilnya. Dan mulai menggambar kasar wajah seseorang. Nadine memang berbakat dalam menggambar selain suka menulis cerita, terkadang ia menggambarkan hal-hal yang disukainya termasuk seseorang yang ia sukai. Hasil gambar nya bisa dibilang bagus mungkin dia juga berbakat dalam melukis. Tak jarang juga beberapa hasil gambar nya di pajangnya dengan bingkai yang dibuatnya sendiri di dinding kamarnya.

Never Not Love You 'JaDine' (Slow Update) #Wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang