01

63 2 0
                                    

" Aku berharap kamu bisa melihat apa yang aku lakukan"

Apa didunia ini cinta bertepuk sebelah tangan sudah menjadi hal biasa? apa semuanya memilih menyimpan perasaan mereka untuk seseorang yang sudah jelas jika hatinya sudah terisi untuk orang lain?

apa mengalah untuk kebahagiaan orang lain juga sudah menjadi hal biasa? bukankah itu sebuah pilihan? pilihan yang bisa diubah sejak awal, mungkin tidak semudah itu, dan aku paham itu.

Tapi apa semua itu tidak melelahkan? apa melupakan kebahagiaan diri sendiri merupakan pilihan? apa manusia segila itu sekarang ?

jika dengan menyukai seseorang yang jelas hatinya sudah terisi oleh orang lain adalah salah, kenapa tidak memilih berhenti sejak awal? aku tau cinta pertama memang susah dilupakan, dan aku percaya itu. karena aku juga ada di posisi itu sekarang.

tapi tak bisakah kita membuat pilihan sejak awal?

Dan mulai hari ini aku akan mengubah cita-citaku. "Aku Shandya Edgina tidak akan lagi menyukai seseorang yang hatinya sudah tersisi untuk orang lain !" ketukan pensil yang dibuat seperti ketukan palu di pengadilan sudah di hentakan.



***


Shandya Edgina, nama pemberian orang tuaku yang bisa diartikan kelahiran senja.

Senja yang banyak dinikmati sebagian orang dengan sekeping ingatan, entah itu kepingan luka atau kepingan bahagia. Senja yang dinikmati dengan penantian tanpa kepastian merupakan senja paling menyedihkan dan ada juga senja untuk sebagian orang merupakan  kebahagiaan, karena telah melalui hari yang berat dengan genggaman tangan seseorang. Dan senja untuk sebagian orang lagi adalah pelepas penat dan lelah, sudah pasti itu karena melalui hari sendirian.

Dan entah kenapa aku justru tidak begitu menyukai senja..

Terkadang aku berpikir, apa di dunia ini hanya aku yang merasakan sesaknya memendam rasa sendirian?

Ternyata tidak, aku tidak sendirian aku yakin itu. Bedanya, mereka akhirnya berani mengutarakan perasaanya dan tau akhir dari penantian mereka.
Entah itu menghidupkan cerita baru dan berakhir bahagia, atau berakhir dengan cerita yang sama dan berusaha menerima selama hidupnya.

Semuanya mempunyai pilihan, baik itu bertahan, atau mencoba melepaskan.

Tapi tak semudah kata yang bisa kita tulis dan kita utarakan dengan gamblang.
Tidak semudan itu..
Terkadang perasaan shandya lebih rumit dibandingkan perempuan lainya.

Dulu shandya mencoba bertahan lebih lama seperti  menunggu senja berjam-jam dari pagi hari dan berharap bisa menikmati keindahan dari penantian , tapi shandya lupa kalau senja itu tidak akan bertahan lama. mungkin ini alasan shandya tidak menyukai senja.


"kenapa perasaan aneh ini selalu muncul? Dan kenapa harus ares!!!!!"

"Kapan rasa ini akan menghilang?"

"Apa 5 tahun itu belum cukup?"

"Aku mau milih ka eza aja !!!"

Berteriak dikamar menutupi muka dengan bantal ditambah mata yang bengkak karena menangis semalaman adalah momen tidak baik setiap hari minggu. Dan ini selalu berulang.

Semuanya jelas karena ares, ditambah cila sahabat satu-satunya yang berstatus pacar ka abi, kakanya ares mempunyai tingkat kepekaanya sangat payah, apa mereka berdua tidak tahu kalo shandya menyimpan perasaan pada ares? apa mungkin karena shandya yang rapih menutupi perasaanya?



"Dek, lo ngapain teriak nama si eza? Suka beneran kan lo"

"Belum suka ya bang !! tapi ko hati shandya rasanya sakit terus ya"

"Abang kan udah bilang, berhenti sebentar dan lihat sekeliling kamu. Hati kamu juga butuh istirahat dek. Kasian noh si eza, kasihlah dia kesempatan. lagian siapa si yang kamu suka sampe ketutup gitu hati lo"

"Rahasia dong.. "

"Kamu udah dewasa sekarang, bukan anak SMA lagi"

Shandya hanya mengangguk dengan muka polos melihat abangnya yang berjalan untuk menutup pintu kamar.

"Bang, adek mana ? Bukanya tadi bunda suruh kamu panggil buat makan malam ya"

"Itu.. " tunjuk bang edo yang fokus dengan handphonenya dan dagunya menunjuk kursi shandya yang masih kosong.

"Kosong kan kursinya ?" Jawab bunda

"Ahh iyaahh bun lupa tadi malah curhat sama adek"

"Panggil lagi sana,nanti ayah kalian ngomel lagi"

"Iyah-iyah bun bentar" jawab bang edo sambil mengambil udang tepung ditanganya.

kalian tahu apa itu perasaan ? sesuatu yang sulit dijelaskan bukan? aku yakin di dunia ini banyak sekali perasaan yang tidak pernah diungkapkan, perasaan yang dibiarkan tumbuh, perasaan yang susah payah berjuang sendirian, dan perasaan yang dipaksakan mati.

aku selalu mencari tahu perasaan yang baik itu seperti apa, dan mencintai seseorang harus seperti apa ?

karena aku yakin semua itu punya aturanya, semua pasti ada batasanya, ada jarak dan juga takaranya. Bukanya mencintai seseorang dengan berlebihan itu tidak baik? cemburu dengan berlebihan juga tidak baik bukan? mtermasuk merindukan seseorang secara berlebihan juga tidak baik. karena aku berada di posisi itu sekarang. tapi mungkin saja apa yang aku yakini ini salah. Ini hanya pendapatku.

aku hanya tidak ingin menjadi bodoh untuk  kedua kalinya..


Luar AngkasaWhere stories live. Discover now