aku selalu mencari tahu perasaan yang baik itu seperti apa, dan mencintai seseorang harus seperti apa ?
dan pencaran ini masih belkum selesai..
kemarin jadi hari ulang tahun yang membahagiakan, karena ares uplod foto baru dan temboknya ada hiasan ucapan ulang tahun, dan entah kenapa rasanya sangat senang.
aku tau itu bukan ucapan untuku tapi membahagiakan diri sendiri juga tidak salah bukan?
" Eh cil, ko ares uplod foto sendiri tapi belakang temboknya ada hiasan happy birthday day ya" tanya sandya yang sedang rebahan di tempat.
"apa mungkin karena gue ulang tahun ya ?" tanya gue dalam hati
" Ohh itu, iyah itu kemarin ceweknya ulang tahun, hiasanya juga gue yang milihin monokrom gitu".
Jadi sperti ini rasanya sesak yang luar biasa tapi harus kita simpan sendirian?
"lo tau enggak tanggal ulang tahunya sama kayak lo tau san" sambung cila yang sibuk dengan laptopnya.
" maksud lo 7 juni ?"
" Iya itu asli gue sampe engak percaya ko bisa samaan ya, tahun lahirnya juga sama. dan gue curiga jangan-jangan lo kembar lagi sama dia" suara cila yang ketawa lebih menyebalkan tuhan.
"Apaan deh, geli gue dengernya "
"Iya sih mustahil kembar soalnya sifat kalian berdua malah berbanding kebalik dia baik tapi lo malah mau keliatan jahat san " suara tawa yang menggelegar itu berakhir lemparan bantal tepat dimuka cila.
"Mulai kan lo, diem enggak?"
"Eits.. eitss udah ah, udah san udah sakit badan gue."
tidak lama cila pun pamit karena sudah dijemput, dan shandya kembali sendiri lagi.
Apa mungkin, jika dulu aku lebih berani mengutarakan maka ceritanya akan berbeda?
Semesta apa pilihanku ini sudah benar? Menyukai dalam diam? Atau mungkin malah sebaliknya?
Menjadi manusia yang menyukai lebih dulu adalah kebodohanku
Dan entah kenapa ini selalu berulang..
dan untuk saat ini tolong, sembuhkan aku agar tahu bagaimana caranya untuk berhenti..
ini sudah tahun ke 5 dan aku juga ingin bahagia..
***
pintu kamar terbuka 1 cowok super hero datang dengan 1 bucket ayam kfc dan yogurt leci di tambah senyum menyebalkanya.
" Lo tuh ya kalo mood ancur inceranya ke gue terus, ini lagi titipan lo enggak masuk akal tau. Kira-kira dong nyo kalo mau pesen tuh tanya dulu bang lo bawa dompet kaga gitu. atau bang lo lagi dimana? sama siapa? kalo misal gue lagi ngedate kan berabe nyo"
"Emang lo enggak bawa dompet bang ?" potong shandya tanpa merasa bersalah dan mengambil alih kfc bucket dan yougurt dari tangan abangnya.
"Ya bawa, tapi kan kalo nanti-nanti gue enggak bawa berabe dek"
"Ngomel terus tuh ya, ikhlas engak nih"
"Ikhlas gue tapi lo jangan ngadu macem-macem aja sama ibu"
" Baik pak, rahasia lo aman sama gue "
"yauda gue balik ke tempat kopi dulu, itu 3 eskrim haku sama coklat batangan lo udah gue taro di freezer,"
gue membalas omelan abang tersayang dengan muka yang gue paksa seimut mungkin, karena itu cara termanjur, percaya deh sama gue.
kita itung nyampe tiga..
1..2.. 3..
"Jijik ya dek itu muka lo, astaga kebiasaan."
"Liat muka adek bang.." gue sengaja ngedeketin muka gue ke muka abang gue.
"Fix lo bukan manusia, lo itu ponyo ikan mas buntet yang idup di dalam laut."
shandya diam melihat abangnya dengan kekesalan yang memuncak dengan mengungkit asal usul sebutan ponyo untuk ke sekian kalnya.
"Kan gini enak, muka lo cengo, udah ah abang mau pergi."
"Ponyo juga akhrinya jadi manusia ya bang !!!" teriak gue dari dalam kamar.
YOU ARE READING
Luar Angkasa
Cerita Pendekmasih berusaha untuk menyembuhkan luka, dan berusaha sangat keras untuk tidak membuat luka baru ! doakan saja, dan semoga semesta tidak membuat lelucon baru.