00 -《New Life - Reincarnation》

6.8K 336 71
                                    

Seorang wanita bersurai light brown menatap bayi yang dipeluk suaminya dengan senyum lemah, "bukankah dia sangat mirip denganmu, Arsène?"

Pria itu tersenyum lebar sebagai respon lalu mengecup dahi sang bayi sebelum menatapnya lembut. "Dia lebih mirip dirimu, Rossa."

Perlahan, sang bayi membuka matanya, memperlihatkan iris kristal aqua sejernih air untuk pertama kalinya. Sang ayah tersenyum sembari sedikit mengeratkan pelukanya, "Bukankah begitu, Putri Kecilku?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Flashback (a couple days ago)

"Huhuhu~ akhirnya Subaru dan Emilia bersatu YEAH!!"

"TIDAAK!! Subaruu~ kau kemanakan Rem???!!"

"Fufufu~ terima kekalahanmu Ai-chan~ aku akan menunggu traktiranmu~~"

Ah.. endingnya sangat memuaskan hohoho~ Setelah war yang panjang melawan Ai-chan, sahabatku, akhirnya kapal ku berlayar hahaha!

Oh.. perkenalkan namaku Hibiki, seorang pelajar berusia 16 tahun dan asal kalian tahu saja, anime adalah bagian hidupku.

Pagi ini aku berangkat ke sekolah bersama sahabatku sambil menonton episode terakhir Re: Zero. Seperti hari-hari yang lain kami berdebat mengenai pair siapa yang akan bersama diakhir episode dan pemenangnya bisa meminta apa saja. Dan kalian lihat sendiri bukan? Aku adalah pemenangnya~ Oh! Tidak terasa kami sudah sampai disekolah.

"Hibiki-senpai!!"

"Oh Kana-chan? Ada apa? Tumben sekali kau memanggilku pagi-pagi begini~"

"Ah.. a-ano.. etto... Setelah ini Fujiwara-sensei ingin semuanya berkumpul untuk memeriksa tugas dan laporan yang diberikan minggu lalu.." ujar Kaname, salah satu kouhai-ku yang berkacamata dengan malu-malu

Aku tersenyum dan mengangguk pelan sebagai tanggapan.

Puk

Punggungku ditepuk pelan oleh sabatku. Setelah tertawa pelan sebagai respon, aku langsung mengambil berkas diloker lalu berjalan cepat ke ruangan yang selalu kutempati selama dua tahun terakhir.

*krieet

Aku membuka pintu bertuliskan 'Ruang Bimbingan' dengan pelan dan melihat lima orang lain didalam ruangan, Fujiwara-sensei, Kaname, Shiro, juga dua orang teman sekelasku Seiichirou dan Manami.

Fujiwara-sensei tersenyum ke arahku, "Oh! Sepertinya ace kita sudah datang~"

Aku hanya tertawa canggung kemudian menyerahkan berkas yang kubawa tadi lalu mengambil sebuah buku soal tebal berbahasa inggris dan duduk di sofa berbentuk L, tepat disebelah Seiichirou yang sedang serius mengerjakan soal.

Fujiwara-sensei melepas kacamata dan menyandarkan dirinya di kursi santai miliknya, "Ha.. sasuga Hibiki-chan, nilaimu sempurna."

Kaname kembali menatapku dengan tatapan kagum dan Manami menepuk punggungku sembari tersenyum, "Hibiki~ kau benar-benar berada di level yang berbeda.. aku tidak heran kau bisa menaklukan IPhO hahaha!"

Ya, walaupun aku seorang otaku itu tidak menghentikanku untuk menjadi salah satu pelajar berprestasi disekolah. Suka anime bukan berarti nolep ya, Teman!

Skip after school

Uwahh~~ akhirnya selesai juga bimbinganya, aku sudah tidak sabar untuk cepat-cepat pulang ke rumah dan bertemu laptopku tercinta~ 

Aku menyebrangi jalan dengan riang saat lampu lalu lintas berwarna merah. Tanpa kusadari ada sebuah mobil yang nekat menerobos lampu merah. Setelah itu semuanya berubah hitam, namun sebelum kehilangan kesadaran aku mendengar sebuah suara lembut-

"Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja."

Lalu kesadaranku perlahan menghilang.
.
.
.
.
.

"Huwee~ huwee~"

Eh? Itu suaraku? Kenapa terdengar seperti bayi?

"Bukankah dia sangat mirip denganmu Arsène?" ujar sebuah suara yang terdengar seperti milik seorang wanita.

Tunggu dulu. Siapa? Arsène? Namanya terdengar seperti nama Lupin dari seri novel misteri Sherlock Holmes haha. 

Pria yang menggendongku aka. lelaki yang dipanggil Arsène tadi mengecup dahiku pelan, "Dia lebih mirip dirimu, Rossa"

Uh.. aku juga sepertinya pernah mendengar nama Rossa entah dimana..

Aku perlahan membuka mataku dan melihat seorang pria bersurai merah gelap dan wanita bersurai light brown.

Ah! Kecantikan macam apa ini?! Terlalu menyilaukan!!

Pria bersurai merah gelap itu mengeratkan pelukanya padaku dan mengatakan hal yang membuatku terkejut.

"Bukankah begitu, Putri kecilku?"

Putri?

Hah? Tunggu dulu.. putri?

NANII?!!! 

Bukankah aku baru saja di tabtak mobil dalam perjalanan pulang??

Jangan jangan.. aku bereinkarnasi kedalam otoge atau light novel seperti tokoh utama dalam novel yang diam-diam sering dibaca Manami?!  Wow. Clichè sekali..

Padahal aku mengharapkan sesuatu yang lebih greget, seperti reinkarnasi menjadi anak maddog mungkin?

Ahaha... tolong abaikan pemikiran konyolku barusan.

Yah... intinya.. mau tidak mau aku harus menjalani kehidupan yang tenang di dunia baru ini.

Kalau dunia ini memang merupakan Otome game bergenre reverse harem yang dijadikan perempuan-perempuan jomblo sebagai pelarian dari kehidupan percintaan yang kejam, mari kita abaikan heroine dan para capture target dan hidup tenang sampai tua.

Atau seperti itu awalnya...

A/n :
HI MY DEAREST READER!

FAE IS BACK BABYYY✨

Oke jadi, Fae bener-bener minta maaf karena sudah menghilang selama berabad-abad (halah lebay). Fae lagi bener-bener sibuk di RL tapi karena melihat postingan dan pesan kalian, Fae jadi pengen cepet-cepet update lagi 🥺

Karena pengen cepet up alhasil covernya belum sempet diganti 😂

Dukungan kalian bener-bener kece parah si✨

Doakan saja semoga Fae bisa terhindar dari writing block dan bisa up secara rutin walau mungkin bakal agak lambat nantinya :')

Mungkin ini terlihat gak jauh beda dari yang sebelumnya, tapi percayalah ada kok bedanyaa 😂✨

So, i hope you guys will enjoy this gaje story and don't forget to to leave vote and comment if you like this story and feel like want to leave one!

Kritik dan saran membangun sangat diterima!

Love you readers!

As the sky turned blue, the fairy will appear,

Fae Azura.

The Tale of Otherworldly Villain Summoner : From Dusk Till DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang