Mari kita lupakan kejadian memalukan beberapa saat lalu saat tou-sama tiba-tiba mencium dan menggendongku didepan umum.
Untungnya aku orang dengan wajah yang cukup tebal khas seorang otaku, hm~
(A/n: wajah tebal = tidak tau malu)
Perhatianku teralihkan oleh rangkaian manisan yang tersusun rapih diatas meja di pinggir aula.
Oh my god! Lihatlah meja penuh macaroons dan red velvet cake itu!!
Aku melihat Lucas nii-sama dengan wajah tanpa dosa berjalan kearahku, oh.. sepertinya acara mukbangku harus ditunda.
"Maukah kau berdansa denganku, my little princess?", tawarnya dengan senyum sambil mengulurkan tanganya.
Yah, mau tidak mau harus ku terima. Dengan nada absolute yang hampir sama dengan karakter anime yang sangat suka melempar gunting dengan tatapan tajam dari iris heterocomenya, bisakah aku menolak?
Bisa saja sih, tapi konsekuensinya terlalu besar, jadi.. mari kita terima ajakannya.
Setelah berdansa satu lagu dengan nii-sama, aku mendengar suara tepuk tangan bergema di dalam aula. Aku juga melihat tou-sama dan kaa-sama yang sedang tersenyuk lebar.
Oh... jangan lupakan mereka yang sedang memamerkan kemampuan kami dengan bangga pada semua bangsawan yang hadir.
"Mereka anakmu Duke Luz? Tarianya sangat bagus." puji Viscount A
"Yang laki-laki sangat tampan sementara adiknya sangat cantik" timpal Earl B
Tou-sama berusaha mengucapkan terima kasih dengan tulus yang sayangnya gagal karena ekspresinya yang seolah mengatakan 'Tentu saja mereka hebat! Mereka adalah anakku!'. Sementara kaa-sama hanya tersenyum.
Nii-sama tersenyum padaku dan berkata dengan lembut, "Lil' sis~ kau keberatan untuk menari sekali lagi?"
Nii-sama kau curang! Apa-apaan dengan tatapan memelas itu!? Kenapa milik nii-sama lebih imut dari milikku? Sigh... aku tidak bisa meremehkan kekuatan capture target. Dengan terpaksa aku mengiyakan ajakan kakakku.
Senyuman nii-sama semakin melebar setelah berdansa denganku untuk kedua kalinya. "My Sister.. bagaimana kalau satu lagu lagi?"
Yang benar saja ini sudah tarian kedua! Aku benar-benar ingin memakan macaroons dan red velvet cake sekarang.
"Nii-sama gomenasai~ Lascrea sudah lelah. Bisakah kita beristirahat saja?" tolakku dengan halus.
Tanpa ba bi bu, nii-sama tentu saja menyetujui permintaanku dengan catatan aku harus duduk di sebelahnya.
Oke! Anything for my macaroons and cake~
Aku makan dengan hikmat sementara nii-sama duduk di depanku. Kami mengambil tempat duduk untuk dua orang hasil paksaan nii-sama yang terletak sedikit jauh dari tou-sama dan kaa-sama.
"Lascrea.. makanlah perlahan. Kau mengotori mulutmu, lihat?"
"Eh?"
Tidak sempat bereaksi, Lucas nii-sama langsung mengelap krim macaroons di sudut bibirku terlebih dahulu dengan sapu tangan miliknya.
"Ah.. nii-sama arigatou~"
Aku hanya tersenyum manis berterima kasih dan-
Blushh
Itu terjadi lagi. Dengan wajah memerah, nii-sama spontan memelukku dengan erat.
Bhuu.. aku sudah mulai bosan dengan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale of Otherworldly Villain Summoner : From Dusk Till Dawn
Fantasy[Original Fiction] [Re-Publish] [Slow up] Penampilan. Prestasi. Latar belakang. Semuanya sempurna bagi Hibiki, seorang gadis 16 tahun yang tengah berada di puncak kehidupan masa remajanya sebelum insiden itu terjadi. Suatu hari saat pulang sekolah...