Setelah Insident

44 6 2
                                    

“Janganlah pernah membuat seseorang menjadi jatuh cinta padamu, namun dirimu sendiri masih belum bisa memberikan hatimu padanya seutuhnya. Karena cinta sepihak itu sangat pedih.”

•Alex•

Skip>>

Setelah 2 hari kejadian itu berlangsung
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.. Bunda" ucapku yang tiba-tiba membuka pintu dan tak kusangka ada tante naura dan satria! Apaaa??? Oh tidak!! (fix gue lebay) ketemu cowok yang super nyebelin plus dingin dengan gayanya yang sok-sokan itu.

Akupun langsung bersalaman dengan tante naura lalu aku segera naik keatas untuk ganti baju. Tanpa bersalamann dengan satria, anaknya tante naura yang super baik beda banget sama anaknya.

Setelah beberapa saat, aku turun. Dan aku melihat tidak ada siapa-siapa diruang tamu. 'Memangnya pada kemana ya tamunya?' Tanyaku dalam hati.

Tak berpikir lama aku segera ke depan teras, namun yang kulihat hanyalah Satria yang sedang duduk didepan teras.

Aku tak menghiraukannya.

Lalu aku segera berlalu dari tempat itu, namun baru berbelok arah sedikit satria memanggilku.

"deeva.. Tunggu! "  panggil satria mengetahui kehadiranku.

"apa lagi? " dengan tampang jutek aku melirik kearah dia yang sedang berdiri dari tempat duduknya.

"oh iya kejadian yang kemarin gue minta maaf ya"  aku mendengus kesal,si satria masih aja inget kejadian itu. Tau nggak sih? Gue kesel itu karna baju putih kesayangan gue yang baru gue beli jadi kotor dan gak bisa dipake lagi. Huh padahal itu baju model trendy masa kini.

"maafin gue ya"  ucap satria lagi. Aku diam tapi aku tak bisa apa-apa untuk melawan.

"huh, yaudah iya"  ucapku dengan nada jengkel.

"maafin nya  nggak ikhlas nih! "  sahut satria

"ehh kata siapa gue ikh... Ikhlas kok"  ucapku sedikit gagap.

"dari nadanya aja ketahuan"  lirik Satria dengan gaya yang sok meyakinkan.

Emang nyebelin yah tuh anak,tau aja kalo gue masih belum ikhlas. Tapi, buat apa ya gue terusin. Harusnya gue gak boleh gini, gue harus ikhlas dong. Akupun melirik dia dengan ucapanku yang meyakinkan.

"oke... Gue ikhlas, udah lupain aja kejadian itu" jawabku tenang.

"serius, kalo peelu gue ganti deh baju lo" ucap satria yang sekarang ada dihadapanku.

'oh my god, kenapa dia natap gue kaya gini, dan kenapa jantung gue kaya lari marathon, kayanya besok gue harus cek kedokter deh' gumamku dalam hati.

"ngg... Nggak usah" aku menolaknya.

"yakin? " godanya.

"kalo gitu senyum dulu dong" pinta nya sambil memegang bibirku yang menciptakan senyuman disana.

"ihh..  Apaan sih,nih gue senyum, puaaassaa??? "  jawabku sambil menunjukkan senyumku.

"nah... Gitu kan jadi manis" ledek satria.

'Ya Allah jantung kenapa ini oh no pasti muka gue blushing'


Lanjut besok ya gaes cavek gue :v
Happy Reading's buat yang baru baca 😘
Jangan lupa tinggalkan vote ya

Kamu tuh Dingin tapi Ngangenin (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang