"Keputusan ayah sudah bulat nak kamu pindah sekolah dan hari senin kamu diantar abang kesekolah baru, semua surat perpindahan kamu sudah ayah atur" Ucap ayah sebagai finalnya.
Ternyata ayah gak main-main dengan ucapannya kemarin. Tepat disini aku sekarang didalam mobil bersama bang Rayhan yang akan mengantarkan ku ke sekolah baru itu.
"Dek.."
"Adik..!"
'Adik gue kayanya budek deh'
Tak sampai 15 menit mobil yang dikemudikan bang Rayhan telah sampai digerbang sekolah baruku. "Dek kamu kenapa?" Tanya bang Rayhan sambil memegang tanganku, dan membuat ku tersentak kaget.
"Abang ihhh suka banget ngagetin deeva" Ucapku sambil mengelus dada.
"Perasaan abang gak ngagetin, kamunya aja yang ngelamun mulu" Balasnya sambil menyentil hidungku.
"Aww, abang ihhh sakit tahuuuu, tak laporin bunda baru tahu rasa abang!"
"Dih dasar tukang ngadu"
"Bodo amat, wlleeeee" Ucapku sambil menjulurkan lidah mengejek.
"Ayo turun dek udah sampai, abang antar keruang kepala sekolah".
Mau tak mau aku harus turun dan berjalan mengekori bang Rayhan sampai keruang kelala sekolah.
Banyak tatapan mata yang memandangkan, bagaimana tidak memandang dikoridor ini ramai sekali siswa yang mondar mandir, karena ini jam istirahat.
Sesampainya diruang kepala sekolah, kami langsung disambut hangat oleh kepsek disekolah ini.
"Ohh ini murid barunya, dia adik kamu Rayhan" Tanyanya dengan ramah.
"Heheheh iya pak, tapi bapak sudah terima perjanjian dari ayah saya kan pak? Bapak setujukan?" Bang Rayhan memastikan jika kepsek sudah terima perjanjian mereka.
"Ohh masalah itu, kamu tenang aja bapak setuju dan yang tahu ini hanya kamu, deeva, orangtua kamu dan bapak saja, bapak jamin itu" Penjelasan pak kepsek buatku lega.
Kalian pasti penasaran kan perjanjian apa?
Jadi...*Flashback on
Tepat pukul 06.00 aku sudah rapi dengan seragamku, dan duduk diruang makan bersama keluarga. Aku hanya diam saja selama sarapan berlangsung.
"Dek, kamu setujukan dengan apa yang ayah beri tahu kekamu?" tanya ayah.
"Meskipun adik bilang gak setuju, ayah juga sudah mengurus surat perpindahan ku" jawabku dengan nada datar.
"Kamu baik-baik yah disekolah baru" ucap bunda sambil mengelus kepalaku yang tertutup khimar.
"Aku mau buat perjanjian sama ayah, bunda dan Abang..."
"..aku mau jangan bilang identitasku kalau aku adiknya abang, jangan bilang aku dari keluarga Irawan, aku mau sekolah tanpa embel-embel nama keluarga, aku mau jadi murid biasa tanpa harus disegani banyak orang"
"Oke kalau itu mau kamu, ayah turutin asal kamu harus bisa jaga diri baik-baik, karena kamu anak perempuan ayah satu-satunya." Lega rasanya ayah mau turutin kemauanku.
"Deeva sayang ayah" Ucapku sambil memeluknya erat.
*Flashback off
Setelah keluar dari ruang kepala sekolah, bang Rayhan langsung berangkat ke rumah sakit karena ada operasi yang harus dikerjakan.
Disinilah aku disamping pak kepsek yang sedang mengantarkanku kekelas yang akan ku tempati.
Tepat didepan pintu kelas XII IPA 1 aku berhenti, dan pak kepsek membuka pintu itu serta pamit kepada guru yang mengajar.
"Tok.. Tok Tok tok... Permisi, maaf bu Meka mengganggu anda mengajar, saya membawa murid pindahan... " kata pak kepsek langsung to the point.
"Ehh iya bapak tidak mengapa, mari masuk nak... " Serunya dengan ramah mempersilahkanku masuk.
"Saya titip dia bu, permisi dan Deeva semoga kamu betah disekolah yang baru ini". Setelah mengucapkan itu beliau pergi, dan kini suasana dikelas hmmmm sepi banget...
Banyak yang berbisik-bisik dan menatap kearahku, kecuali sosok yang berada dibangku depan yang hanya fokus dengan bukunya.
'Sepertinya aku kenal' batinku.
"Perkenalkan diri kamu dulu" Suruh guru itu yang ku ketahui namanya bu Meka.
"Assalamu'alaikum perkenalkan nama saya Adeeva Afsheen M.I. panggil saja Deeva dan saya pindahan dari sekolah Pelita Harapan Bangsa, salam kenal semuanya" Ucapku sambil menyunggingkan senyum.
"Baik terimakasih Deeva, ada yang mau bertanya kepada Deeva?" Tanya bu Meka lagi.
Seketika kelas menjadi gaduh banyak siswa yang mengacungkan tangan, dan ada juga yang langsung memberondongku dengan pertanyaan.
'Sudah punya pacar?'
'Nomor hp berapa deeva?'
'lo kok cantik banget sih? Nyokap lo ngidam apa pas hamil'
'Buka lowongan pekerjaan gak deev? gue mau ngelamar jadi calon suami lo'
Dan banyak lagi pertanyaan yang ekhm gitu lah.
"Sudah-sudah kalian ini! Deeva kamu duduk disamping Zahra yah, Raise your hand Zahra!"
Setelah itu aku duduk disamping siswi yang berhijab juga seperti itu, dan dia mempersilahkanku duduk.
"Hai deeva, salam kenal yah, dan maaf teman-teman tadi tanyanya gak penting biasalah namanya juga ketemu sama yang bening bla bla bla bla bla...." Ucapnya panjang lebar tanpa menghilangkan senyum manis itu diwajahnya.
"Hehehehe iya ara, makasih yah kamu sudah welcome dengan kedatangan ku" sahutku dengan menjulurkan tangan kepadanya.
"Ehh kok kamu manggil aku ara? Namaku kan Zahra deevaaaaaaa" heheheh kenapa dia merajuk sekali saat ku panggil dia ara.
"Heheheh kan nama kamu Zahra, sama aja kan Ara juga ada di nama kamu kan" Ucapku.
"Ya sudah gak apa-apa" Cepat sekali ekspresi wajahnya berubah ceria lagi.
Setelah pelajaran usai, banyak yang datang ke meja ku, mengajak kenalan. Jujur aku agak risih dengan pertanyaan mereka yang begitu lagi. Tetapi tak apa, mungkin mereka ingin mengenalku lebih dalam.
"Hehehhe iya salam kenal semua, senang bisa mengenal kalian..." Jawabku seadanya. Sedangkan Ara sudah mendorong para siswa agar tidak mengerubungi mejanya.
"Udah aaaaa kalian itu gue sama Deeva mau ke kantin, kalian ganggu aja, gak tahu apa perut gue dah bunyi terus" Kesalnya ara sambil mendorong mereka menjauh.
Entah mengapa membuat ku tersenyum geli melihatnya dengan muka merah padam menahan kesal.
Sebentar apa ini hanya perasaan ku atau bukan, dari tadi seperti ada yang memperhatikanku. Saat ku lihat kedepan, tanpa sengaja mataku terfokus dengan mata hitam pekat itu yang tengah menatapku juga.
Deg
'Satria' Batinku.
'Dia sekolah disini? Kok bisa? Dan sekelas sama aku?" Tanyaku dalam hati.
Happy reading's gaessssss
Tuh mas satria nya dah nongol, ternyata dia sekelas dengan deeva...Gimana-gimana? Suka gak?
Maaf ya agak dikit part ini, mood ku lagi memburuk nih.Semoga dapat feel nya yah
Jangan lupa vote dan comment
'Hargailah setiap karya'
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu tuh Dingin tapi Ngangenin (HIATUS)
Teen Fiction📍Follow Author dahulu sebelum membaca, gampang kok tinggal tekan aja di profil Author part selanjutnya akan diprivate📍 Rank #114 - Dokter #560 - Jodoh #175 - Ice #116 - Cowok #571 - Dingin #141 - P...