Suara itu

23 4 0
                                    

Kringggggggg....
Kringgggggg....
"Aku bangun,aku bangun.Sudah jam segini ya?".
Kiara pun bergegas merapikan dirinya.

"Pagi yah,ka."ucap Kiara.
"Selamat pagi putri kecil ku."
"Pagi Iraa" ucap Joy dan Joice kakak kembar Keira.

"Yah,ka mama dimana?" Ucap Kiara kepada kakak dan ayahnya.
"Udah pergi tadi,udah lah de gausah mikirin dia gapenting!" Ucap Joice.
"Joice jangan kaya gitu dia tetap mama kita kamu ga berhak bicara kaya gitu." Joy menyauti perkataan Joice.
"Sudah-sudah habiskan makanan kalian.Lalu bersiap untuk ke sekolah ya,ayah ingin siap siap dulu.Hari ini ayah yang mengantar kalian ya."ucap Davi ayah Keira sambil meninggalkan meja makan.

06.47

"Dah ayahh." Ucap Kiara bergegas menuju kelasnya.
"Dah sayang" Ucap ayah Kiara.

Diperjalanan menuju kelas tepatnya di salah satu koridor sekolahnya ia mendapati seorang laki-laki di sebuah ruangan.

Pergi saja kau pergi dariku
Buatku bunuh perasaan untukmu
Meski berat melangkah hatiku hanya tak siap terluka -Waktu yang salah (Fiersa Besari)

"Suara itu... sa sangat indah darimana asalnya ya?" Tanya Kiara kepada dirinya sendiri.
Ia memijakkan kakinya langkah demi langkah agar mendapat darimana asal suara itu.

"Ruang musik ya. Siapa laki-laki itu?"Tanya kiara kepada dirinya sendiri.

"Dorrr..." Seseorang menepuk pundak Kiara.
"Aaaaa.Arfeyy kamu tuh yaa!!" Kiara pun terkejut karna mendapati Arfey sahabatnya berada dibelakang Kiara.
"Eitsss jangan marah dulu,kamu ngapain disini?" Ucap Arfey
"Ha?engga tadi ituu..." ucap Kiara bingung.
"Yaudah lah gausah dipikirin ,yu masuk kelas." Lanjut Arfey.
"A ayuk" ucap Kiara memperhatikan ruangan itu.

Di sepanjang jalanan menuju ruang kelas ia selalu memikirkan tentang suara yang sangat indah itu.Ia merasa sangat tenang walau hanya mendengar suaranya saja.Tetapi dirinya tidak tahu siapakah yang ada didalamnya.

Ting...ting...ting...
Jam sudah menunjukkan waktu istirahat.

"Fey Arfey " Ucap Kiara kepada Arfey.
"Kenapa ra??" Arfey membalas panggilan Kiara.
"Hmm gajadi deh" Ucap Kiara dengan ragu.
"Yaudah deh, ra aku mau kekantin nih kamu mau nitip apa? Tanya Arfey.
"Aku mau nitip minuman dingin aja deh fey makasih yaa". Ucap Kiara sambil mengucap terimakasih untuk bantuan yang belum dilakukan Arfey.
"Okay" Jawab Arfey.

Tadinya Kiara ingin menanyakan tentang  laki-laki yang berada diruang musik itu.Ia pikir siapa tau sahabatnya itu mengetahui tentang pria itu.Tetapi,menurutnya itu tidak terlalu penting lagi.

"Apa aku balik lagi kesana aja ya?" Tanya Kiara kepada dirinya sendiri.
"Ah tapi...bagaimana kalo Arfey nanti curiga? hmm tidak usah deh". Kiara berusaha meyakinkan dirinya untuk tidak kembali kesana.

"Raaa ini pesenan kamuuu!". Teriakan Arfey membuat satu kelas menoleh ke arahnya.
"Arfey.. kamu jangan teriak-teriak gitu dong liat tuh mereka sinis semua ama kamu tauu". Kiara berusaha membuat Arfey mengecilkan suaranya itu.
"Hehe maaf deh maaf.Ni minuman kamu" Ucap Arfey.
"Makasih ya fey". Ucap Kiara.

"Akhirnya pulang juga aaa leganya".Ucap Arfey
"Kamu tuh ya mikirin pulang terus fey". Balas Kiara.
"Iyalah ra emang kamu ga sumpek apa abis pelajaran tambahan nya bu Ferina yang lama bangett? Dia tuh ya marah-marah mulu kerjaannya nyebelin huh!" Arfey menuangkan keluh kesahnya yang sudah ia pendam selama jam pelajaran.
"Haha udah fey ayuk!" Ucap Kiara.
"Raa aku udah ditunggu mami didepan tuh,duluan ya babayyy". Ucap Arfey sambil melambaikan tangan kepada Kiara.
"Dah fey hati-hati ya!" Balas Kiara.

Saat ia berjalan melewati selasar sekolah lagi-lagi Kiara mendapati suara itu. Suara yang membuatnya sangat tenang saat mendengarnya.

Diriku yang bodoh ini masih mendamba hadirmu
Waktu kau sedih ku disini
Waktu kau senang kau dimana?
Sebelum dirimu pergi dan janjimu hilang arti
-Nadir (Fiersa Besari)

"Ini lagunya siapa ya? Liriknya bagus.Apa nanti coba aku cari aja ya hmm". Tanya nya pada diri sendiri.
Saat ia ingin membuka pintu ruang musik tersebut ia mendapati telepon dari ayahnya.

Tet..tet..tet..
"Eh telepon dari siapa ya?"Tanya nya kepada diri sendiri.
"Ha? Oiya ayahhh". Ucapnya karna baru mengingat ia sudah ditunggu oleh ayahnya sedari tadi.
"Suara itu.. kenapa menghilang??kemana laki-laki itu?" Ia memutar badannya untuk mencari kehadiran pria itu.
"Haduh aku lupa. Ayah kan sudah menunggu ku". Ia mengingatkan dirinya lagi.

Kiara pun sedikit berlarian kecil untuk mengejar gerbang sekolah yang akan segera ditutup.Tanpa ia sadari ada seorang laki-laki yang memperhatikannya dari jauh.

"CANTIK". Kata itu spontan terucap dari bibir laki-laki itu.

HeartBeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang