------------------------
"Deket boleh asal jangan pake hati."
--------------------------------------
Kacau, gaduh, berantakan mungkin itu yang dapat menggambarkan keadaan kelas XI IPA 1 SMA Neptunus pagi ini.
Hari ini memang hari pertama masuk pasca libur 3 minggu setelah penilaian akhir semester bulan lalu. Jadi dipastikan tidak akan ada jam pelajaran karena guru akan rapat mengenai masuknya siswa baru.Kalau seluruh siswa gaduh dan mungkin sebagian pergi ke kantin tidak dengan gadis beriris hazel itu. Eliza Nevada, gadis cantik bersurai coklat itu memilih tidur dibangkunya dan akan menonjok siapapun yang berani mengganggunya nanti.
Tidak heran, dia merupakan salah satu bad girl pembuat onar di SMA Neptunus.Namun dibalik sikapnya yang buruk dia sering meraih prestasi di bidang akademik bahkan dia pernah meraih predikat juara pertama dalam Olimpiade Sains tingkat nasional, maka tidak heran juga walau dia bersikap buruk pihak sekolah tidak mengeluarkannya kecuali kalau kelewatan. Selain itu, papa Eliza adalah donatur terbesar di SMA ini dan satu fakta lagi tentang Eliza dia sangat menyukai membaca. Bad girl kutu buku?
"El! Ngantin yok." Teriak Arjuna yang merupakan sahabat Eliza sejak kelas 1 SMA.
Laki-laki imut itu bernama lengkap Arjuna Bagaspati, cowok humoris yang menjabat sebagai kapten basket putra SMA Neptunus tahun ini.Arjuna dan Eliza sangat dekat sehingga tak ayal banyak siswa yang menganggap mereka adalah sepasang kekasih, tapi dibalik itu semua mereka hanya menyatakan bersahabat saja tak lebih.
Eliza yang mendengar teriakan seseorang menyerukan namanya langsung bangun dari tidurnya dengan raut terkejut.
"Lo kira gue ambeien panggil teriak-teriak gitu." Omel Eliza pada Arjuna.
"Budek kali," saut Rino ketua kelas XI IPA 1.
"Asem! Ngatain gue budek lo!" geram Eliza sambil berdiri berusaha menampol kepala Rino.
Arjuna hanya terbahak bahak melihat tindakan anarkis yang dilakukan Eliza terhadap Rino.
Melihat Rino yang sudah memelas Arjuna mendekati Eliza."Udahlah, El. Ngantin aja yok, gue laper." Ajak Arjuna sambil menarik tangan Eliza menuju kantin tanpa mendengarkan jawaban Eliza terlebih dahulu.
"Jun, kok gue males ke kantin ya." Ucap Eliza tiba-tiba.
"Kenapa? Emang lo ngga laper?"
"Setelah gue inget-inget, gue dapet petunjuk dari Tuhan katanya lebih baik gue ke perpus dan makan di jam istirahat kedua nanti. Yaa, walaupun kita jamkos seharian." Ucap Eliza panjang lebar sambil menatap serius Arjuna.
Arjuna mengerjapkan matanya namun sepersekian detik kemudian dia tertawa terbahak-bahak.
"Oke deh, terserah lo. Gue ke kantin dulu." Jawab Arjuna dengan sisa tawanya.
"Yoi. Jangan godain cewek yang suka malu-malu kambing ya Jun. Bahaya!" Peringat Eliza sambil tertawa.
🍀🍀🍀
"Gue baca apa ya? yang tebel, tipis ato yang selembar aja ya?" Tanya Eliza pada dirinya sendiri dengan jari mengetuk dagu.
"Baca novel fiksi aja deh," putusnya.
Setelah mengambil novel yang dia inginkan Eliza segera mencari tempat duduk, sebenarnya dia ke perpustakaan hanya ingin menghilangkan rasa bosannya.
15 menit berlalu Eliza terhanyut dalam bacaannya, ia merasakan pergerakan pada kursi di depannya.
Eliza kemudian mendongak dan mendapati seorang lelaki dihadapannya yang Eliza yakini merupakan kakak kelasnya.Tak sengaja Eliza membaca badge name nya tertera nama 'Daniel Shamara'.
Merasa diperhatikan Daniel mendongak kemudian menatap gadis didepannya. Dia mengenal gadis didepannya. Salah satu bad girl SMA Neptunus, Eliza Nevada.Tapi apa yang dilakukan Eliza diperpustakaan, bad girl juga pergi ke perpustakaan ternyata, pikir Daniel.
Merasakan tatapan bertanya tertuju padanya, Daniel memberikan senyuman manis sehingga menunjukkan lesung pipi dibagian pipi kirinya sambil mengulurkan tangan.
"Hai! Gue Daniel anak kelas XII IPS 2, semua bangku penuh jadi gue duduk disini. Boleh?"
Eliza menatap laki-laki didepannya sambil mengulurkan tangan.
"Gue Eliza kelas XI IPA 1, duduk aja kalau mau duduk." Jawab Eliza acuh kemudian melanjutkan kegiatan membacanya yang tertunda.
Namun belum lama Daniel duduk dihadapan Eliza tiba-tiba ada lelaki yang menepuk bahu Daniel keras.
"Balik." Satu kata singkat padat dan jelas terlontar seperti emak yang marah menyuruh anaknya pulang.
"Xel? Ada apa? Ada masalah?" Tanya Daniel bingung.
Daniel yang menyadari Eliza menatap mereka memperkenalkan laki-laki tersebut.
"Eh iya, Eliza. Kenalin dia Axelio, Axelio Arelski lo bisa panggil dia Axel."
Eliza hanya mangut-mangut saja mengiyakan.
"Lama," cibir Axel
"Lah emangnya kenapa?" Rupanya Daniel masih tidak mengerti maksud dari ucapan Axel, lagipula siapa yang tidak bingung mendengar ucapan satu kata seperti itu.
Eliza pun sama bingungnya dengan Daniel."Ke kelas!"
"....."
"Ayooo!" Geram Axel.
"Maksud lo, lo ngajak gue balik ke kelas gitu?"
Mendengar pertanyaan bodoh temannya, Axel hanya memutar bola mata jengah. Daniel seperti tidak mengenal dirinya saja.
Daniel yang menyadarinya segera merapikan buku yang ia pinjam dan berpamitan pada Eliza.
"Padahal gue baru aja duduk." Gerutu Daniel dalam hati.
"El duluan ya." Pamit Daniel.
"Hmm," gumam Eliza.
"Kapan-kapan ngobrol lagi ya gue mau-...." Belum sempat Daniel menyelesaikan kalimatnya Axel sudah lebih dulu menariknya keluar perpustakaan.
"Kayanya, cowok tadi belum tamat TK deh. Ngomong aja masih kaya orang gagu." Batin Eliza.
Entahlah, Eliza memilih mengembalikan bukunya dan berniat menyusul Arjuna ke kantin.
Berusaha memahami ucapan Axel sepertinya membuat Eliza kelaparan.Vote and comment ya!!
Follow juga.
See you next part!
😊
KAMU SEDANG MEMBACA
ELIZA
Teen FictionEliza Nevada. Kesepian yang menjadikan sifatnya berubah. Kurangnya kasih sayang seolah membuat jiwanya melayang. Namun, siapa sangka sifatnya yang buruk hanyalah topeng demi mendapatkan secuil saja perhatian. Datangnya orang baru melengkapi k...