Cowok PMS🍀

191 86 45
                                    

-------------------------

"Belum tentu awal yang buruk menciptakan akhir yang buruk juga."

-------------------------------------------


06:30

Gadis itu masih bergelung di atas kasur. Waktu terus berjalan namun semakin nyenyak pula tidurnya.

Drrtt..Drrtt...Drrtt...

"Sapa yang nelpon sih," erangnya.

Tangan malasnya meraba nakas untuk mengambil ponsel.

"Halo! sapa sih lo?" Tanya Eliza dengan jari yang dimasukkan ke lubang hidung mencari harta karun.

"Arjuna tamvan lah. Yang tamvannya seantero jagad raya itu loh."

"Tamvan kambing lo muntah jigong." ucap Eliza dengan bola mata berotasi.

"Lo baru bangun tidur? Kebo banget sih lo." Ucap Arjuna dengan suara yang dibuat alay.

"Lah babi. Gue kaga masuk hari ini. Males. Absenin, buat alasan apa aja.Terserah! Sekian, matur tengkyu."

"Ehh. Tunggu! Nggak bisa! Lo harus masuk."

"Napa sih Jun."

"Hari ini ada pelajaran Fisika. Dan lo tau kan siapa guru kita. Kalo lo ngga masuk, MAMPUS LO!! LO BAKALAN MASUK BLACKLIST NYA DIA!"

"Keselek toa lo Jun! Ngomong treak treak panjang lagi. Lagian sapa sih guru fisika kita. Dan btw, kalo gue ngga masuk kan lo udah gue suruh ijinin."

"Bujubusrek! Lo kaga tau? Keseringan masuk kelas sih lo. Guru fisika itu juga wali kita dia pak kumis rumput Stadion Gelora Bung Karno. Pak IKALL! Dan untuk ijin lo, gue ngga yakin dia bakal percaya."

Eliza membulatkan matanya. Memang benar pak Ikal itu adalah guru fisika mereka plus wali kelasnya. Tidak diragukan lagi, dia memiliki jiwa BK yang sungguh kental. Bisa habis Eliza ditanganinya.

"Guru yang mangkas rambut Aro ya?"

Pasalnya, Eliza benar-benar tidak hafal dengan guru pengajarnya bahkan wali kelasnya saja dia baru tau hari ini dan sedikit dengar dari mulut-mulut temannya. Padahal ini minggu ketiga dia masuk sekolah di kelas XI.

"Nah. Tu lo tau keganasan pak kumis. So, CEPET BERANGKAT!!!!" teriak Arjuna di seberang telpon.

Tut..Tut..

"Dasar perkedel! Abis treak treak tutup telpon. Awas aja nanti."

15 menit kemudian.

"Duh. moga aja bensin masih ada. Lagian ya, tuh guru ada aja kerjaannya." Gerutu Eliza sambil bergegas menuruni tangga.

Eliza segera berlari menuju garasi. Tak perlu waktu lama, Eliza keluar garasi dengan mengendarai motor sport merahnya. Sekedar informasi, Eliza sekarang mengenakan celana jeans panjang dan jaket kulit hitam. Persis teroris gadungan.

Eliza memacu motornya seperti pembalap abal abal kesetanan yang ugal ugalan, selap selip kiri kanan sehingga tidak sedikit terdengar bunyi klaksonan akibat dari cara berkendaranya.

Akhirnya, setelah kesetanan di jalan Eliza sampai dibelakang sekolah. Eliza memilih belakang sekolah karena beberapa alasan. Yang pertama, disana terdapat pintu yang menghubungkan langsung dengan kantin juga toilet untuk Eliza mengganti pakaiannya nanti. Yang kedua, jarak toilet tidak terlalu jauh dari kelas Eliza. Dan yang terakhir, Eliza bisa menitipkan motornya di warung Mak Jum penjual mie ayam solo belakang sekolah langganannya. Untuk pintu itu, tentunya hanya Eliza saja yang tahu.

"Lah 10 menit lagi pelajarannya si kumis di mulai nih. Kudu cepet gue."

Dirasa seragamnya sudah cukup rapi Eliza segera keluar dari toilet. Karena terburu-buru Eliza tidak memperhatikan jalannya, Eliza menabrak seseorang hingga terjungkal dengan pantat mendarat kasar.

"Lo kalo jalan pake mata dong." Bentak Eliza sambil berusaha berdiri.

"Bego."

Eliza yang mendengarnya pun mendongak.

"Axel?"

"Jalan pake kaki."

Setelah mengucapkannya Axel pergi begitu saja membuat Eliza cengo seketika.

"Eh lo bocah ajaib! Lo lagi PMS? Tuh mulut udah ngomong cuma sekata ngatain bego pula!" Sungut Eliza.

Axel berhenti kemudian langsung menghadap Eliza.

"Lo yang tuli."

Eliza menganga tak percaya. Setelah bego terus tuli terus nanti apa lagi.

"Lo kalo ngomong di filter dulu ngapa. Cowok omongannya kaya mak-mak rumpi. Emang dasar senior blagu." Cecar Eliza sedang korbannya hanya menatap datar.

"Dasar mercon bantingan."

Setelah mengucapkannya Axel benar-benar pergi meninggalkan Eliza dengan tanduk yang menyala.

"Cowok PMS somplak"

"Sial! Gue ampir lupa sama si kumis."

Eliza kemudian lari terbirit-birit menuju kelasnya. Namun, ditengah marathonnya Eliza melihat stand milkshake mba Ena.

"Beli sekarang ga papa kali ya? Tu orang bikin aus aja. Gila emang."

Holaaa!!
Saya update lagi
Jangan lupa vote and comment ya!
Matur tengkyu!
See you next part!

ELIZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang