prolog

74 10 24
                                    

SEBELUMNYA SAYA SEBAGAI AUTHOR MAU KASIH WARNING SAMA KALIAN.

-HAL HAL YANG ADA DICERITA INI KADANG GAK MASUK AKAL SOALNYA BIKINNYA GAK PAKE AKAL.Y
-CERITA INI HANYA UNTUK HIBURAN SEMATA JADI DARIPADA CARI PENGHIBUR LAINNYA MENDING BACA INI OQEEEE MWAHHH

"Stoooop!" teriakan salah satu cewek, membuat empat cewek di depannya berhenti berlari.

Di siang yang terik pake banget ini, emang gak cocok banget buat lari. Tapi buat mereka yang emang nekat kabur dari asrama, itu bukan masalah utama. Dan sekarang, disinilah mereka berada. Di depan salah satu SMA yang ada di tengah kota, pakai seragam asing, sambil bawa tas-tas gede.

Dan kelima cewek itu adalah,

Aysha, cewek paling tua diantara mereka. Sebenernya dia takut sama orangtuanya, tapi dia tetep nekat kabur dari asrama. Masalah orangtua katanya sih urusan belakangan.

Salwa, cewek gila yang punya ide kabur ini. Anaknya pinter, tapi malas. Kadang bisa agak bandel, ya termasuk sekarang.

Nita, cewek cantik dan pinter yang jadi idola dan disegani satu asrama. Tapi nyatanya dia gak betah disana makannya dia ikut kabur.

Rina, cewek hits yang suka ngelawak di asrama. Hobi: ngegalau. Alasan ikut kabur, karena dia takut nggak ada temen lagi.

Zahra, kalau cewek satu ini sebenernya bingung kenapa dia kabur. Dia mah ikut-ikutan doang. Sebenernya pinter, tapi rada oon.

Alasan kuat dari kaburnya kelima cewek ini adalah, muak sama apa yang ada di asrama mereka. Sebenernya, ada apa sih disana? Hayo kepo ya kepo ya hehhee.

"Terus, sekarang kita mau kemana?" tanya Aysha.

"Lah, gak tau," Salwa ngangkat bahu.

"Bodoh, lu yang ngajak kabur tapi lu juga yang nggak tahu," Nita noyor kepala Salwa.

"Sakit, bego."

"Terus ini gimana nih? Kalian mau pulang? Pasti gak berani kan? Terus gimana? Mau luntang-lantung disini?"

"Eh bentar, bentar," Rina berbalik, ngeliatin pager sekolahan di belakang mereka. Di atasnya ada tulisan SMA Woyo-Woyo. "Manteman, kalian pikir sesuatu yang sama gak?"

Mereka berlima saling natap satu sama lain sambil senyum-senyum. Sementara si Zahra yang sebenernya bingung juga ikut senyum-senyum.

"Lu ngerti gak kita mikir apa?" tanya Salwa ke Zahra.

"Gak, hehe."

Untung temen-temennya sabar.

×××

"Yah, Pak, plis ya plis ya? Kita mau daftar kesini pliiiiiiissss," Rina mohon-mohon.

Setelah sedikit memaksa Pak Satpam, akhirnya mereka bisa masuk ke sekolah ini dan sekarang mereka lagu mohon-mohon biar bisa daftar sama Pak Ketua TU.

"Hh, yasudah, kalian bawa ijazah sama akta kelahiran nggak?" kata Pak TU akhirnya.

"Yes! Bawa kok, Pak, nih," mereka berlima pun ngeluarin surat penting masing-masing.

"Nih, isi formulirnya," Pak TU ngasih lima lembar formulir pendaftaran. "kalian bisa ngisi sambil duduk disana," tunjuknya ke kursi dan meja yang ada di pojok ruangan.

Nggak perlu disuruh 2 kali, mereka langsung duduk di sana dan khusyu ngisi formulir pendaftaran.

Waktu mereka lagi ngisi formulir, masuk salah satu guru muda yang lagi magang. Guru itu meminta kertas nilai untuk kelas XI.

Lost GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang