Chap. 2

21 6 20
                                    

Sekolah udah berakhir sejak 20 menit lalu. Lima cewek kesayangan kita semwa (ewh) sekarang sedang nongkrong di warteg sambil minum es jeruk setelah mutusin untuk beli sayur asem buat makan malam. Mumpung ada warteg deket sekolah, daripada jauh-jauh cari kan, ya.

"Gimana sekolah hari ini gengsss?" Rina mbuka pembicaraan.

"Memantoel, gue ketemu temen suka kpop dan nyambung omongannya ama gue," cerita Aysha.

"Kalo gue apes tadi. Masa pas mau ke kamar mandi gue nabrak kakak kelas. Malu buset," cerita Zahra.

"Hah?! Kapan?! Kok gue gatau?" seru Salwa heran.

"Yaiyalah lu main game mulu," balas Zahra.

"Hehehe ya maap."

"Terus gimana eta kaka kelasnya?" Rina majuin mukanya karena penasaran.

"Yang gue tabrak galak banget, serem. Terus temennya satu malah nyentil jidat gue. Terus masa kata Jaza itu anak famous semua. Yang satu juara OSN yang satu ketos."

"Nah, loh, Ra. Ati-ati di blacklist," Nita malah nakut-nakutin.

"Blacklist sih apa?" tanya Zahra dengan begonya.

"Yeu bodohie," Rina noyor kepala Zahra. "itu artinya dimasukkin ke daftar hitam. Daftar yang jelek-jelek lah pokoknya."

"Ye jangan dong!"

"Wakakakak," Nita malah ngakak. "kalian gak tau sih. Si Rina udah nemu gebetan baru noh."

"Wah, masa?" Salwa, Aysha, sama Zahra langsung natap Nita antusias.

"Weh, diem oh. Malu-maluin!" kata Rina sambil mesem-mesem. Hilih

"Wkwkw nggak papa kali."

"Ayo cerita! Cerita!" Ini bertiga malah kompor.

"Bentar,"  Nita neguk es tehnya.

"Niiiiit maluuuuuu laaaaah....."

"Jadi....begini ceritanya...."

×××

Waktu istirahat telah tiba. Rina yang emang udah pengen jajan daritadi segera pergi menuju kantin walopun dia sebenernya gatau kantinnya dimana. Akhirnya dengan pede, dia berjalan bangkit dari kursinya dan berjalan kearah pintu kelas.

"Rin, mau kemana dah?" tanya Nita menghentikan langkah Rina.

"Kantin. Mau ikut?" tanya Rina. Nita cuma nyengir yang tandanya dia nitip.

"Nitip apaan?"

"Apa, ya?"

"Cepetan, Nit, laper sumpah."

"Iya iya, sabar. Sama yang kek lu beli ntar deh. Pake duit lu dulu ntar gue ganti pas lu balik. Oqe?"

Rina menghela nafas lalu mengangguk dan berjalan keluar kelas. Sebenernya dia gatau arah kantin kemana saking banyaknya koridor dan tangga sekolah ini.

Yaudah, dia jalan aja turun lewat tangga yang ujung-ujungnya nembus ke koridor ruangan guru dan kepala sekolah. Bingung? Pasti. Karena dia orangnya gamau keliatan kesasar, dia jalan aja lewatin ruang guru. Baru aja sampe di depan pintu ruang guru, ada yang manggil dia.

"Eh, kamu!" suara ibu-ibu.

Dia nengok kanan-kiri mastiin ada lagi siswi didepan ruang guru selain dia.

Nyatanya....

Gada siapa-siapa:)

"Saya, bu?" tanyanya. Guru itu mengangguk lalu menyuruh Rina buat masuk ke dalem tepatnya ke mejanya.

Lost GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang