Riana dan Amanda telah selesai mengerjakan tugas yg diberikan Bu. Henny tadi.
Amanda membuka pembicaraan
"Eh Na" panggil Amanda"Iya?"
"BTW, kenapa lo ambil jurusan IPA?
Pasti ada alasannyakan?" tanya Amanda Kepo"Hmm, apa ya? Mungkin karena dari kecil gue pengen banget jadi Ahli Gizi. Kalo lo apa?" tanya balik Riana
"Kalo gue sih, karena gue mau menghindari dari yang namanya sejarah. Alasan yang absurd kan? Jujur aja gue ga suka sama materi sejarah gue lebih baik berhadapan sama rumus-rumus Fisika, daripada berhadapan sama sejarah" jelas Amanda, Riana terkekeh mendengar alasan Amanda
Mereka menghabiskan waktunya untuk berbincang-bincang hingga bel istirahat berbunyi.
"Kantin kuyy" ajak Amanda
"eh bentar, ini tugasnya gimana?" tanya Riana
"Lo taruh di atas meja aja, nanti juga diambil sama ketua kelas" ujar Amanda
Lalu Amanda dan Riana pergi ke kantin untuk mengisi perutnya, sampai di kantin Amanda & Riana mengedarkan kepala mencari tempat kosong namun nihil, tapi Amanda menemukan tempat duduk sahabat nya.
"Heyy" sapa Amanda
"Tayok" balas Rara-Leora Ardina Putri
"Eh, lu murid baru kan?" tanya Rara
"Iyaa" balas Riana
"Salken ya, gue Leora panggil aja Rara"
"Oke, gue Riana"
"Udahkan kenalannya? Sekarang kita pesen makanan" ucap Amanda, yang sudah bosan dengan perkenalan mereka berdua
"Hehe, gue pesen Siomay satu, es jeruknya satu" jawab Rara
"Kalo lo apa Na?" lanjut Rara
"Hmm, gue susu coklat aja deh" jawab Riana
"Oke, Tunggu bentar ya"
"Ashiap" jawab Rara dan Riana secara bersama
Amanda mulai melangkah menuju kedai yang menjual makanan yang dipesan oleh teman-temannya.
"Eh,BTW gue belum tau alasan lo pindah sekolah kesini" kata Rara untuk memulai pembicaraan dengan Riana.
"Oh itu, papa gue ada urusan kerja di kota ini jadi ya gue ikut papa" jawab Riana sejujurnya.
"Jadi mama lo gak ikut gitu?" tanya Rara lagi dengan polosnya.
"Ya ikutlah. Ya kalik ditinggal di luar kota sendirian" Riana memutar bola matanya malas. Tidak di Yogya tidak di Jakarta dia selalu dipertemukan dengan teman yang jarang menggunakan otak ketika bertanya.
"Siapa tau aja mama lo sibuk disana"
"Hello gaes gue balik" teriak Amanda tiba-tiba mengejutkan Riana dan Rara yang tengah bergelut dengan pikirannya masing-masing.
"Anjir lo Nda, gue kaget tau gak" sewot Rara sambil menatap tajam ke arah Amanda yang hanya nyegir.
"Sini-sini" kata Riana sambil membantu Amanda memindahkan makanan dari nampan ke meja.
"Eh gaes lo pada tau nggak? Masa gue tadi hampir tabrakan sama Devan" ucap Amanda dengan hebohnya.
"Serius lo? Berani taruhan berapa kalau emang bener?" Rara bertanya tak kalah hebohnya dengan Amanda tadi, seolah dia tak percaya dengan apa yang Amanda katakan.
"Sumpah gue gak bohong, noh tanya aja sama cabe-cabe yang duduk disana" jawab Amanda dengan nada serius dan sambil menunjuk gerombolan siswa berbedak tebal.
"Ehem.." Riana berdehem yang membuat Amanda dan Rara langsung menoleh kepadanya. Jujur Riana tak paham dengan topik pembicaraan mereka.
Amanda dan Rara hanya nyengir ketika mendapati ekspresi datar Riana.
"Maaf maaf Na, gue tadi terlalu heboh" Rara meminta maaf atas perbuatannya yang mengacuhkan Riana.
"Emang siapa sih Devan? Hingga bisa membuat kalian heboh sendiri" sindir Riana
"Jadi lo belum tau? Ya ampun Riana, dia itu Most Wanted di sini. Banyak banget cewek-cewek yang suka sama dia. Tapi, sayangnga dia itu dingin kecuali sama keluarga dan teman-temannya." jelas Amanda panjang lebar, agar Riana tahu siapa Devan
"Eh, Na lo belum tau kan gimana wajahnya Devan, tuh Devan yang lagi beli minum" tunjuk Amanda ke arah tempat Devan berada
'Loh? Itu orang bukannya yang nabrak gue di bandara kemarin? Oh, jadi namanya Devan.' batin Riana sambil menganggukan kepalanya.
"Oh ya, Kalian cocok banget, tau cocok kenapa? Cocok kalau jadi stalker. Nanti kalo udah gede cita-citanya jadi stalker aja ya. Kasian emak nyekolahin tinggi-tinggi hasilnya cuma gitu-gitu aja" sekali lagi Riana menyindir teman-temannya
"Udah-udah, ujung-ujungnya tempur argumen ntar. Gue pastiin lo bakal suka sama Devan" ucap Rara sambil mengadahkan tangan seperti berdoa agar perkataannya bisa menjadi nyataRiana hanya terkekeh dengan perkataan Rara
"Eittsss.... Tinggal Rara jomblo apa taken? Lo main doain kek gitu aje." Balas Amanda, yg dibalas anggukan mengerti oleh Rara
"Emang Ana udah punga pacar?" tanya Rara
"Udah" Riana menjawabnya dengan simple, seperti tk terbebani apapun
"Emang siapa yang mau sama lo Na?" pertanyaan dari Amanda ini cukup menohok hati Riana
"Pacar lo siapa Na?" tanya Rara
"Sembarang aja kalo ngomong, pacar gue oranglah" kata Riana yg membuat teman-temannya jengkel
Aishhh tergantungkan😂😂😂
Vote & commentnya y
KAMU SEDANG MEMBACA
DERA
Teen Fiction'Apakah diriku salah jika aku telah memiliki rasa padamu? Walaupun pertemuan kita dapat dihitung oleh jari' •Riana Faulina Agatha• 'Jangan pernah merasa dirimu rendah hanya karena cinta yang kau harapkan belum terwujud' •Devan Wahyu Ramanysah• ~ "...