ㅡBertemu Kembali
sydneysingapore present,
Park Jisung x Lee Donghyuck (Haechan)
🍁
"Kau baik-baik saja?" tepukan yang berada di bahunya membuatnya tersadar dari melamunnya.
"Asal kau tau, aku selalu tidak baik-baik saja..."
"Lee Donghyuck..."
"...aku memikirkannya sepanjang hari, tapi yang kudapatkan ini?"
"Aku hanya tidak ingin melanggar amanatnya, Hyuck..."
"Tapi kau datang disaat kondisinya seperti ini, Jeno!"
Yang lebih tinggi terdiam, menatap lurus tanpa arah yang jelas.
Pikirannya mendadak kosong. Hatinya pun berdenyut nyeri.
"Disana tidak tertulis dengan jelas keberadaanmu sama sekali, hanya tentangmu, tentang kalian semasa sekolah saja, Hyuk..."
Seseorang yang bernama Jeno itu menjeda ucapannya, kemudian menoleh kearah sosok yang terlihat rapuh itu.
"Kau tau? Akupun menemukannya karna paman Park yang memberikannya kepadaku..."
"Jeno..."
Yang lebih kecil berucap lirih menatap buku ditangannya dengan miris, dan mulai menangis lagi.
"Aku merindukannya, Jeno... Aku sangat merindukan Jisung, hiks. Kenapa dia melakukan hal ini padaku?" Entah sejak kapan Donghyuck menjadi sangatlah cengeng. Tapi yang jelas ketika sosok bermata bulan sabit itu menemuinya dengan segala penjelasannya yang tidak masuk akal baginya mengenai adik kelasnya itu, Donghyuck menjadi sosok yang gampang sekali mengeluarkan air matanya.
"Bukan keinginannya, Hyuck. Dia juga berat menjalankannya. Saat Jisung sekarat bahkan dia masih memikirkan bagaimana untuk melihat wajahmu untuk terakhir kalinya. Dia sangat merindukanmu berkali-kali lipat..."
Donghyuck pun menundukkan kepalanya sembari memeluk erat buku berukuran sedang itu. Buku diary dari adik kelasnya yang sangat disukainyaㅡ ah, yang sangat dicintainya tersebut.
Park Jisung.
Sosok yang selalu membuat jantungnya berdetak lebih ribut berkali-kali lipat ketika berada disamping sosok kelebihan kalsium itu.
"Jisung akan baik-baik saja, dia anak yang kuat."
Donghyuck mengalihkan pandangannya kearah Jeno yang mengusak kepalanya lembut .
"Tapi, dia sudah tertidur sudah sangat lama..."
Jeno tersenyum tipis, dirinya benar-benar merasakan sedih mengingat kalau sahabat sekaligus adik sepupunya yang sangat disayanginya tersebut sedang mengalami koma...
"Jisung itu layaknya sleeping beauty... Dan kau tau? Dia menunggu untuk dibangunkan."
Donghyuck tidak mengetahui kalau ternyata adik kelasnya sedang mengalami tidur panjangㅡia tidak akan mau menyebut Jisung sedang koma, itu sangat menyakitkan.
Setau dirinya dulu, Jisung adalah anak yang sangat pendiam, irit berbicara, sombong, tidak bersahabat, penyendiri, apatis, bahkan introvert ㅡmungkin.
Tapi, setelah mengenal sosok adik kelasnya itu semua tentang asumsi buruk yang tersemat didalam otaknya itu pun menguap. Jisung merupakan anak yang menyenangkan berkali-kali lipat. Makanya itu, Donghyuck jatuh cinta kepadanya.
Namun, semenjak kelulusannya dirinya tidak pernah tau sedikitpun kabar dari sosok tinggi itu.
Bahkan mereka lupa untuk sekedar bertukar nomor telpon atau ID medsos lainnya.
Anggap saja itu kebodohan natural mereka berdua.
Saking menikmati kebersamaan mereka, sampai melupakan sesuatu yang sangat penting dan sangat berpengaruh untuk kedepannya.
Yang pastinya berguna sekali untuk mereka berkomunikasi ㅡseharusnya.
"Bodoh!" Donghyuck mengumpat untuk pertama kalinya.
Lalu mengenggam perlahan tangan adik kelasnya yang terasa sangat kurus tersebut.
"Aku merindukanmu, Park Jisung." ucapnya lirih sembari menatap sosok yang masih betah memejamkan matanya semenjak beberapa tahun yang lalu. Tepatnya 5 tahun yang lalu setelah kelulusannya...
"Cepat bangun, belikan aku ice cream seperti dulu. Soalnya aku sedang merajuk, boo."
Tak kuat, akhirnya Donghyuck menangis kembali sembari mengusapkan tangannya perlahan kepada tangan Jisung. Dirinya seolah memberikan kekuatan kepada sosok yang terlihat tak berdaya itu.
"Aku mencintaimu, Jisungie. Ayo berikan hadiah yang katanya kau siapkan untukku..."
Saat mengatakan hal itu Donghyuck merasakan gerakan kecil dari tangan kurus Jisung. Ia kembali menatap bergantian kearah wajah tirus dan pucat Jisung, lalu ke arah tangan yang lemah itu dan hadiah yang masih terbungkus diatas meja nakas yang berada dihadapannya tersebut.
Ya, hadiah yang telah dibungkus rapi oleh Jisung untuk hadiah kelulusannya ㅡnamun tak juga diberikan kepadanya tersebut.
Apakah sosok (mantan) adiknya kelasnya ini terbangun dari tidur panjangnya?
Donghyuck pun tersenyum ketika perlahan melihat mata Jisung yang sipit perlahan terbuka.
Lalu berlari keluar ruangan dengan sangat bahagia, berteriak mencari dokter untuk memeriksa keadaan Jisung.
Jisungnya telah kembali…
End!
Senang akhirnya bisa menyelesaikan cerita ini. Kalau tidak sesuai ekspetasi maafkan, karna termasuk baru dalam membuat ff NCT apalagi Jisung x Haechan ini pertama kali yg di publish. Semoga suka.
Haechanie, cepat sembuh😭.
Desember, 2018🐣
KAMU SEDANG MEMBACA
How Are You Today (END)
Novela JuvenilJisung x Haechan short story ©Desember, 2018