CHAPTER 9

177 13 0
                                    

Merekapun segera menyusul kepergian darrel dkk yang membawa aldy. Untung saja suasana koridor sepi karena sedang berlangsung proses pembelajaran, jadi mereka tidak perlu repot untuk menghadapi pertanyaan2 orang-orang.

"Ayok cepetan!" Titah ravin kepada reina dkk karena mereka berjalan sangatlah lamban

"Iya2 sabar kali, kaki gue gak sebesar elu!" Kesal keysa

"Woyyy,, lu pada! Mau ikut kagak?? Berantem muluh!" Teriak darrel dari dalam mobil

Setelah mendengar teriakan darrel merekapun.bergegas masuk ke dalam mobil. Reina berada satu mobil dengan aldy, bahkan dia yang memangkunya di atas pahanya

"Duhh,,, si aldy pake acara gini lagi, bonyoknya juga lagi di luar negri" ucap darrel prustasi, dan langsung dialihkan oleh reina

"Bang,,,, cpetann!! Aldy darahnya makin banyak" ucap reina

"Ehhh,,iya cepet bang lambat banget sih lo" ucap arkan

"Iya,iyaa ini udah ngebut" ucap darrel

Reinapun terus memandang aldy dengan perasaan campur aduk, dia merasa sangat bersalah, dia sesekali mengelus pucuk kepala aldy.
Sedangkan darrel sedari tadi memerhatikan tingkah adiknya sambil tersenyum

~kita tunggu waktunya rein (ucapnya dalam hati)

Setelah perjalan beberapa waktu, akhirnya mereka sampai si rumah sakit terdekat. Merekapun segera membawa aldy masuk.

"Suster,dokter, rolong teman saya" ucap ravin

"Baiklah,, adek semua tunggu diluar biar kami periksa" ucap sang dokter

Merekapun menurut dengan apa yang dikatakan sang dokter dan duduk di depan ruang ICU.

Reina terlihat sangat khawatir, ia mondar-mandir, davin yang melihat itupun menghampiri adiknya.

"Dek?" Ucap davin

"Bang??? Gue salah bang,,,, gue salah!" Ucapnya

"Gak! Ini sepenuhnya bukan salah lo, lo gak ingin ini terjadi bukan? Jadi jangan kayak gini rein, lo tenang aja"

"Gue gak tau bang, gue.... Gue khawatir sama aldy" ucap reina

Davin pun menggenggam tangan adiknya dan menatapnya dengan sorot mata yg mengatakan "semua bakal baik baik aja"

Setelah beberapa lama dokter menangani aldy, akhirnya iapun keluar dan langsung dihampiri oleh teman-teman aldy

"Dok?? Gimana keadaan teman saya?" Tanya varo

"Dia baik-baik saja, hanya kehilangan darah. Dan butuh pendonor tapi, kebetulan stock darahnya lagi kosong. Jadi kamu butuh pendonor"

Ucapan sang dokter membuat semuanya terkejut terutama reina.

" golongan darah dia apa dok?" Tanya reina

"AB negatif" ucap dokter

"Saya akan donorin darah saya dok, kebetulan darah saya sama" ucap reina

Mendengar ucapan reina semua terkejut terutama abangnya, reina yang merasakan itu hanya memandang kedua kakaknya seolah berkata "gak apa2"

"Baiklah, mari masuk" ucap dokter

"Rein?" Panggil keysa dan raya

"Gue gak papa, gue harus tanggung jawab" ucap reina dan langsung masuk mengikuti dokter

Saat di dalam ruangan, reina terus memandang aldy, ntah kenapa dia merasa aneh. Dia sangat merasa bersalah,

Proses pendonoran darah pun berlangsung. Dan taklama kemudian selesai dan reina diperbolehkan untuk keluar.

"Gimana rein?" Tanya varo

"Dia bakal siuman bentar lagi" ucap reina

"Syukurlahh,,, huftt! Gue khawatir banget tau" ucap arkan dengan memgang dadanya

"Jyjyq,gue liat muka lo!" Ucap ravin

"Lo kenapa sih?? Nyari ribut mluh perasaan" ucap arkan

"Woyy!!! Ini rumah sakit bukan tempat laga tinju! Diem ngapa!" Ucap davin melerai aksi kedua bocah gesrek itu

"Rein? Lo gakpapa? Lo lemes banget" tanya raya

"Iya rein, lu pucat" ucap keysa

"Gue gakpapa, kalian tenang aja" ucapnya

"Apa sebaiknya kita pulang aja?? Ini juga udah sore mau magrib" ucap keysa

"Gue gak mau, gue mau tunggu aldy sadar"ucap reina

Memdengar ucapan reina membuat raya dan keysa saling tatap dan.keliatan bingung, reina yang mengetahui apa dipikiraj mereka pun berkata

" gue ngerasa berslah sama dia, jadi gue bakal temenin dia, kalo kalian mau pulang, pulang aja. Gue disni" ucapnya lalu pergi untuk duduk

Reina duduk disamping arkan, arkan yang melihat wajah reina pucatpun langsung bertanya

"Lo pucat rein, are you okay?" Tanya arkan

"Gue gak papa kan" ucapnya

Arkanpum berdiri dan menghampiri teman2nya

"Gaez, reina pucet,mungkin gara2 darahnya disedot yah?? Udah kek vampire tau, apa dia jadi vampire?? Gak punya darah?" Tanya arkan

"Goblok lo, mana ada orang tang donorin darah langsung berubah jadi vampire" kesal ravin

"Yeeeeee,, sape tau aja. Soalnya gue nonton di GGS klp vampire tuh pucet kagak punya darah, nah, si reina kan pucet abis donorin darah, gue pikir dia berubah jadi vampire" ucap arkan tanpa dosa

"Astagaa, lo itu goblok atau polos sih kan??, miris amat emak lo!" Ucap darrel

"Taunih anak, emak dia ngidam apa coba dulu punya anak modelan kek gini" ucap davin

"Udah,,udah mending kita beli makan, kayaknya si reina sama temen2nya udah kelaparan maknya dia pucet" ucap varo

"Yaudah ayok, gue ikut" ucap davin

Varo dan davin pun pergi untuk membeli makanan.

"Ehhh, bentar var,dav!" Cegat arkan

"Apa lagi kutil badak?" Tanya varo

"Sans woyyy anak onta!" Ucap arkan

"Yaudah apa arkan??" Tanya davin

"Gue mau titip sesuatu" ucap arkan

"Mau nitip apaan lo?" Tanya varo

"Gue mau nitip bawang putih, di GGS gue baca klo vampire takut sama itu, jadi kalo reina beneran vampire dia gak bisa isap darah kite" ucapnya

"Asw!!!" Ucap davin dan.varo bersamaan kemudian pergi meninggalkan arkan yang menurutnya orang tergila yang tidak memiliki otak

NEXT?? Sorry baru update soalnya aku akhir akhir ini lagi sibuk. Jadi, maaf yahh

JANGAN BOSEN BACA ALENA. DAN SEMOGA MAKIN BANYAK YANG BACA YAHH, THANKYOU ALL.

ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang