Fisrt "J" and Third "J"

13 3 2
                                    

Semoga kali ini tidak terlalu bingung ama judulnya ya… Agar reader bersedia liat kembali ke chapter awal cerita ini loh.. Hehehe..

Dibekali tubuh atletis, wajah rupawan, dan semua yang bagus yang dimiliki seorang Jimmy membuatnya disukai oleh semua wanita. Hanya saja, Jimmy sangat bermasalah dalam hubungannya dengan wanita. Sikap yang dingin saat berbicara dengan wanita, akhirnya menjadikan ia jomblowantupih ( jomblowan tukang pilih ), gitu loh istilah orang - orang sekitarnya. Sampai saat ini, ia digosipkan sebagai ACDC ( Gay pecinta sesama pria ). Hal ini karena kedekatannya pada John, BFF nya.

Bagi yang tidak kenal Jimmy tentu akan berpikir ke arah itu, hanya John yang paham betul sikap temannya ini. John paham jika Jimmy adalah seorang lelaki rapuh.. What?? Apa ya lelaki rapuh itu? Jangan jangan ada istilah lagi untuk kata rapuh?

Jimmy seorang pria yang amat perfeksionis, ia mencintai dirinya sendiri. Ia mau semua sesuai keinginannya. Dalam mencari cinta ia juga amat perfeksionis. Jimmy menginginkan semua sesuai keinginannya. Jika ada penolakan ia akan sangat sedih. Semua ini hanya John yang tau. Yah, cuma John yang mampu menerima curhatan Jimmy. Maka istilah tepat untuk Jimmy adalah lelaki rapuh.

Kita kembali ke Joni ya. Gadis manis, dengan mata biru jernih adalah tetangga Jimmy. Gadis belia usia 15 tahun ini, dikenal oleh Jimmy sekitar 5 tahun yang lalu.

Joni yang cukup dekat dengan ortu Jimmy terutama ibunya Jimmy, sering berkunjung ke rumah Jimmy. Terkadang mamanya Jimmy akan membuat pai apel untuk keluarga Joni. Atau terkadang keluarga Joni yang akan memasak pancake untuk diberikan pada keluarga Jimmy.

Kala itu cuaca gerah karena matahari terik tak bersahabat, Jimmy baru saja pulang dari latihan basket. Keringat menempel di tubuh membuat Jimmy merasa amat risih. Jimmy pun segera mengajak shower untuk menemani tubuhnya.
Sekitar 30 menit ia mengguyur badannya, setelah itu dengan hanya mengenakan handuk menutup bagian bawah tubuhnya Jimmy dengan tenang melangkah tegap keluar dari kamar mandi.

Tak jauh ia melangkah, Jimmy merasa ada siluet seorang anak perempuan yang sedang memandangnya. Yah, benar saja. Joni, gadis belia tatkala itu usianya paling 10 tahun, ia melihat dengan jelas lekuk tubuh Jimmy yang hanya berbalut handuk saja. Tubuh six pack Jimmy terpampang jelas di depan matanya, tetesan air yang masih mengalir dari rambut basahnya jatuh ke badan.

Joni secepatnya berlari keluar rumah Jimmy, wajahnya merah sekali waktu itu. Biarpun ia adalah seorang anak kecil tetapi karena ia lebih dewasa ketimbang anak sebayanya baik dalam perkataan dan dalam tindakan. Kejadian ini menorehkan kenangan spesial dia terhadap Jimmy. Mulai hari itu secara diam - diam ia sering memperhatikan Jimmy dengan semua tingkah lakunya.

Jimmy juga sangat baik terhadap keluarga Joni terutama ayah dari Joni. Ayah Joni terkadang sering mengajak Jimmy datang ke rumah khusus untuk bermain catur, membahas tentang team bola basket kesukaan mereka. Kunjungan demi kunjungan membuat Jimmy juga semakin mengenal Joni. Tetapi hanya sekedar tahu saja, bahwa tetangga mereka memiliki putri belia dengan wajah yang cantik. Jimmy tidak pernah bertanya sedikit pun siapa nama putri mereka. Namun, sejak kejadian itu Jimmy merasa bahwa ada yang berbeda sehingga ia mulai mencari informasi tentang siapakah putri kecil yang lari dengan wajah kemerahan setelah melihat dia yang hanya berbalut handuk. Kejadian itu sangat mempengaruhi Joni dan Jimmy ke depannya.

TBC

Bagaimana selanjutnya cerita ini akan bergulir. Tunggu saja ya, karena author akan melanjutkannya setelah kembali dari luar kota. Cerita ini diselesaikan jam 4 pagi karena author terbangun dari mimpi buruknya. Haha.. Tidak ada hubungan dan abaikan ( satu kata yang cukup saya rindukan )

J J J Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang