JIMMY WITH OTHERS J J

16 2 1
                                    

Author POV

Sediakanlah plastik kresek untuk jaga - jaga bila anda merasa mual dan ingin muntah karena ceritanya sangat panjang. Siap siap aja ya..
============================

Setelah terdiam beberapa saat, Mrs. Lee pun berkata,"Besok sore ini ia datang untuk langsung mengajarimu."

Sepanjang hari itu Joni amat salah tingkah. Perjalanan dari ruang tamu ke ruang musik seperti suatu tradisi, setiap 1 jam sekali, kadang hanya untuk menyetem gitarnya, kadang juga menekan tuts piano sembari menyanyikan beberapa lagu. Atau meniup saxophone dengan penuh penghayatan. Ia sangat penasaran dengan siapa gurunya yang akan datang besok.

Joni sangat gembira menantikan siapa yang akan membantunya dalam pelajaran pembuatan lagu. Sesekali ia melamun, Joni meninggikan bantal di kamarnya, berbaring sepanjang pagi itu. Tak sabar ingin tahu siapa gurunya nanti.

Selain itu ada satu kerinduan pada Jeremy karena biasanya ia mengajarinya hampir setiap hari. Entah mengapa, biarpun kedekatan mereka menjadi gosip di sekolah tapi diam - diam Joni mulai menikmati hal ini. Publisitasnya naik sekali karena kedekatannya dengan sang MVP basket ball sekolah mereka. Biarpun begitu tampaknya Jeremy lebih memilih mendekati dirinya ketimbang tenggelam dalam publisitas itu. Dan ini amat menyentuh hati Joni.

Perutnya sudah ingin diisi, cacing - cacing dalam perutnya sudah demo dan bakar ban segala. Segera ia tinggalkan ruang peraduannya itu dengan langkah gontai karena sekali lagi, cacing dalam perutnya telah sukses berdemo mengalahkan khayalan - khayalannya tentang sang guru dan tentang sosok Jeremy.

Setelah membunuh telur omelette karya sang bunda dengan sendok dan pisau makan. Ia mulai berkeliling memperhatikan detil rumahnya, pandangan matanya sekonyong - konyong tertuju pada headline sebuah surat kabar dan ia membuka harian Oakland Tribune lebih lebar.. Joni sangat jarang menyentuh koran karena kesibukannya. Huruf tebal tercetak dengan jelas dan berbunyi :

############################
SEBUAH KECELAKAAN BERUNTUN MENEWASKAN 7 ORANG

Sebuah kecelakaan beruntun terjadi di jembatan penyebrangan San Fransisco dan Oakland semalam ( 5/30 ). 3 mobil saling bertabrakan satu sama lain, tujuh orang tewas dalam kecelakaan tersebut.

Satu keluarga terdiri atas ayah, ibu dan kedua anaknya tewas di tempat dengan kondisi terjepit sedangkan pasangan suami istri yang berada di belakang mereka juga meninggal di tempat dengan kondisi terjepit diantara dashboard dan tempat duduknya.

Mobil ketiga yang melaju paling akhir tidak dapat mengelak dan menghantam mobil di depannya.

Berikut adalah nama - nama korban yang tewas dalam kecelakaan maut tersebut
1. Edward James Cooper
2. Amanda Virginia Wallanda
3. Jeremy James Cooper
4. Simone Huntington Bridge
5. ...
############################

Tepat ketika membaca nama korban ketiga, Joni sangat terkejut, koran itu tak terasa terlepas dari tangannya. Bukan karena koran itu tiba - tiba menjadi lebih berat, juga bukan karena ia mengantuk setelah makan siang.

Terlintas di benaknya kenangan - kenangan indah mereka ketika bersama di kelas, ketika ia ditembak di cafe, canda tawa semasa mereka di kelas ataupun sekedar hang out bareng bersama teman tentunya. Joni sedih sekali saat itu, ia berlari kencang menjumpai ibunya, dengan berlinang air mata ia menjelaskan kepada ibunya.

"Mommy, masih ingat dengan Jeremy yang saya ceritakan kepada kamu?" tanya Joni dengan mata yang sudah amat basah.

"Yes, what happened to him?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

J J J Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang