Chapter 8

85 9 0
                                    


“Prilly, denger yaa. aku Cuma sayang sama kamu, ngga ada yang bisa gantiin posisi kamu dihatiku. Entah itu Bella atau perempuan lain” ucap Ali ssembari menatap dalam mata Prilly.

“Iya aku percaya ko” balas Prilly.
Perlahan Ali merengkuh wajah Prilly, perlahan pula wajah mereka semakin dekat..

Makin dekat..

Hingga kini jaraknya hanya 5 cm.

Dann...

CUP!

Ali mengecup lembut bibir Prilly, hal ini terjadi selama 5 menit .-. *OkeIniDewasa-,-

"I get your first kiss" bisik Ali, Prilly hanya tersenyum. Ia nervous, baru kali ini ia melakukan hal itu. begitu pula Ali.

“I Love You :*” bisik Ali.

“I Love You too Lii :*” balas Prilly.

***

CKLEK!

Pintu rumah Prilly terbuka, Prilly dan Ali sama – sama menyipitkan matanya. Tampak seorang gadis tengah mengantar seorang pria keluar dari rumahnya, ternyata dia Avika dan Temannya Farid. Entah karena apa Farid mau berteman denga orang bawel seperti Avika.

“Vika..” sapa Prilly sembari melangkahkan kakinya menuju ke pekarangan rumah.

“Eh, kaka :D” balas Avika sembari nyengir.

“Ciee, tuh cowok siapa dek?” tanya Prilly.

“Oh.. eh itu.. itu Farid kak, temen sekelas aku” balas Avika gugup.

“Temen atau temen? :/” goda Prilly.

“Temen” balas Avika polos.

“Iyayah-_- gue baru nyadar, mana ada cowok yang mau sama cewek bawel kayak lo” ledek Prilly sembari masuk ke dalam rumah.

“Dasar-_-” gerutu Avika.

***

TOK! TOK! TOK!

“Nggghh..”

“Alisya? Buka sayang, udah siang nanti kamu terlambat” ucap mama  sembari sesekali melirik ke arah jam dinding.

“Ngghh..” desis Prilly, tangannya berusaha meraih jam weker yang berada di meja kecil sebelah tempat tidurnya.

“Sayang?” panggil Mama  dan ia mulai membuka pintu kamar Prilly.

CKLEK!

“mama” lirih Prilly.

“Kamu kenapa sayang?” tanya mama  sembari membuka gorden yang menutupi pintu kaca milik Prilly yang langsung mengarah ke balkon kamar.

“Aku. . aku ngerasa ngga enak badan ma. Kayaknya aku nggak kuliah dulu” balas Prilly

“Yaa ampun Sayang, badan kamu panass banget. Kamu demam ya, emangnya kamu kemaren habis ngapain?” tanya mama  sembari menempelkan tangannya dikening Prilly, terlihat dari raut wajahnya, ia sangat khawatir dengan keadaan anaknya ini.

“Aku.. aku kemarin kehujanan ma” balas Prilly.

“Ya ampunnn, oke kamu gausah kuliah dulu. mama mau menghubungi devan biar dia bisa menemani kamu” ucap mama

“Tapi ma? Kasihan Ali”

“Yaa, mau bagaimana lagi. Jam 9 nanti mama harus ke Semarang buat liat keadaan usaha mama disana”

“Iya udah deh, gpp ma. Asal Alinya engga merasa direpotin”

***

Sementara di rumah Ali.

Perjodohan terindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang