Chapter 9

124 11 2
                                    

"Lo mau kemana?" tanya Prilly sembari menurunkan novel yang tadinya menutupi wajahnya.

"Mau pergi" balas Ali singkat.

"Nemuin Bella?" tebak Prilly.

Ali pun terdiam untuk sesaat.

"Bisa jadi" ucapnya kemudian.

"Ooh" balas Prilly sembari berjalan membuka pintu kacanya dan pergi menuju ke Balkon kamarnya.

"Hm..." Prilly berdeham, menghirup udara segar disana.Beberapa detik kemudian, sudah ada seseorang yang mendekap nya dari belakang. Prilly segera menolehkan wajahnya, dan saat ia menoleh wajah pria tampan sudah berada didepannya. Mungkin.. jaraknya hanya 5 cm.

"Ali?" ucap Prilly sembari menolehkan wajahnya kedepan.

"Yaa? kenapa?" tanya Ali sembari melingkarkan tangannya dipinggang Prilly.

"Bukannya tadi kamu bilang kalo kamu mau kerumah Bella?" Ucap Prilly sembari tersenyum.

"Gak jadi"

"Loh? Kenapa?" tanya Prilly lagi.

"Aku pengen berduaan sama kamu" bisiknya lembut ditelinga Prilly.

"Hm.." Ali menarik nafas panjangnya tepat disebelah telinga Prilly

"I Love you" bisik Ali.
"Love You too" balas Prilly singkat tanpa menoleh.

***

"Sha? Jalan yuk" aja seorang pria tampan berkacamata, dia Rasya.

"Kemana?" tanya Salsha.

"Yaa, kemana - mana. Kalo boleh sih ke hati lo" goda Rassya.

"Ke hati gue? Emangnya mau ngaapain?" tanya Salsha lagi sembari terkekeh kecil.

"Gue Cuma mau lihat, siapa sih orang yang ada dihati lo sekarang" balas Rasya sembari tersenyum.

"Apaan sih lo Al-_- yang ada dihati gue mah banyak, ada ayah bunda gue. Ada Nara juga" balas Salsha

"Tapi, ada ruang spesial buat orang yang spesial di hati gue" sambungnya.

"Serius?" tanya Rassya. "Udah ada yang ngisi?" sambungnya.

"Udah"
"Siapa?" tanya Rasdya lagi.

"Pengen tau?" goda Salsha.

Rassya pun mengangguk mantap

"Serius?"Sambungnya

"Iyaa, dua rius dah" balas Rasya.

"Orangnya itu.." ucap Salsha sembari melambatkan suaranya.

"Siapa?"

"Orang itu.. Arkana Rasya Wijaya" ucap Salsha sembari tersenyum manis.

"Serius Sha?" pekik Rassya sembari nyengir, Salsha hanya membalas dengan anggukan.

"I Love you Sal" ucap aldi sembari memeluk Salsha.
"Love you to Ras" balas Salsha.

"Lo mau kan jadi pacar gue?" tanya Rasya,

kini ia sudah membawa sekotak coklat berbentuk hati dan setangkai bunga mawar sembari berlutut di depan Salsha.

"Iyaaa sya, gue mau" balas Salsha dengan histeris taklupa dengan senyuman manisnya.

***

Hari Senin telah dilalui dengan banyak kenangan bersama Ali dan memberikan kesan manis dibenak gadis ini. Selasa pagi, takseperti biasa Prilly bangun lebih awal. Jadi.. dia bisa bertemu dengan adiknya, Avika-_-

"Tumben lo bangun pagi?" ledek Avika sembari menyantap rotinya.

"Suka suka gue dong" balas Prilly cuek.

"-_- Ohiya kak, papa tadi bilang. Papa hari ini berangkat ke Aussie" jelas Avika.

"Hah? Serius? OMG-_- masa iya gue Cuma sama lo doang" celoteh Prilly

"Yaudah lah kak, terima aja" balas Avika dengan santai.

"Dih-_- yang ada gue bisa gilaa kalo dirumah Cuma sama lo doang"

"kok bisa sih? Emang gue rabies atau apa? Kok bisa ngebuat lo jadi gila" balas Avika dengan wajah polosnya.

"Bisajadi" balas Prilly sembari nyengir.

Pletak!

Sebuah Sendok kecil mendarat mulus dikening Prilly

"Aviikaaaa!!" kesal Prilly.

"Ngomong sekali lagi gue getok lo kak .-." ancam Avika.

"Getok aja kalo berani, ntar gue aduin ke Ali" Prilly mengancam balik.

"Ah, terserah lo deh. Yang penting gue mau barangkat duluu. Byebye!" ucap Avika sembari mengambil kunci mobilnya dan langsung ngacir.

***

Seorang gadis berjalan menelusuri koridor dengan wajah lesu. Pagi ini ia tidak menemukan satu orang pun dari sahabatnya maupun teman Ali. Yaa, pagi ini Ali sengaja tidak menjemput Prilly, sehingga Prilly memilih menaiki taxi padahal mobil Prilly juga sudah terparkir rapi dihalaman rumah Prilly . Sesaat sebelum menuju ke kelasnyaa..

"Alisya, nih ada bunga buat lo" ucap seorang mahasiswa.

"Dari siapa?" tanya Prilly sembari menerima bunga itu, mahasiswa itu pun tidak menjawab dan langsung pergi meninggalkan Prilly di koridor.

"Issh.. aneh deh-_-" celoteh Prilly, dan Prilly segera melanjutkan langkahan kakinya yang sempat terhenti. Sesampainya dikelas, ternyata kelas masih kosong tak ada seorangpun disini..

"Ada kertas nih" gumam Prilly yang sedang duduk dikursinya sembari mengambil kertas yang diselipkan dibunga itu.

To: Prilly

Ciyee, udah dapet bunganya yaa. semoga kamu suka sama hadiah itu. Love You :*

"Orang Iseng-_-" gerutu Prilly.

DRTTTRRDD!!
1 Message

From: 087*********
Gue bukan orang Iseng -_-

"Ha? Kok ada sms ginian sih?" gumam Prilly.

"Apa jangan - jangan, orang itu ada disini?"sambungnya, perlahan ia mulai bangkit dan menelusuri ruangan ini namun hasinya nihil. Tak ada seorangpun!

To: 087*********

Sorry, lo siapa yah?

DTRRDRRTT!!

"Gue orang yang ngasih bunga itu"
"Siapa?"

"Mau tau aja apa mau tau banget?"

"Terserah"

"Kalo mau tau, mendingan lo keluar kelas deh"

Prilly segera melangkahkan kakinya keluar kelas, ia menoleh ke arah kanan dan kiri. Mencari tau siapa pengirim bunga itu. Namun, hasilnya tetap nihil. Taksengaja ia menundukkan kepalanya dan melihat sebuah tanda. Tanda yang dibuat dari beberapa kelopak bunga mawar. Karena penasaran, ia mulai mengikuti arah kemana kelopak bunga mawar itu..

______________________________

Bersambung...

Selamat Tahun Baru semua..

Perjodohan terindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang