#6.Notes in the living room

68 35 4
                                    

Sangat jelas perasaan yang kurasakan saat ini , aku sudah lebih baik dari sebelumnya..

Aku kembali membangkitkan komitmen baru dalam hidupku

"Belajar"

Jalan pikiranku belajar saat ini , terus belajar! Dengan itu aku akan menjadi orang yang disegani dan sukses dimasa depan , sesungguhnya tidak ada waktu untuk memikirkan ejekan Caroline dan Vierin yang tidak penting

Langkah pertama ku melunasi komitmen yang kubuat  adalah

Buat jadwal belajar!

Tentu yang pertama , mungkin orang orang pikir aku memang anak yang cerdas , tapi meskipun aku cerdas , sesungguhnya aku tak pernah membuat jadwal belajar , maka sekarang akan kulakukan!

Kubuat jadwal belajar 2 jam setiap hari  , yaitu mulai dari jam 6 sampai 8 malam , kutaruh meja di dekat jendela kamarku , tentu saja agar aku dapat belajar sambil menikmati surga malam hariku

Bintang..

~~~

Semuanya sudah kusiapkan , aku akan memulai tindakan "disiplin teratur" ini besok

Kulirik jam di dinding kamarku , jarum jam sudah menunjukan angka 9 , ini sudah waktunya aku tidur , rasa kantuk terus kurasakan

Aku memejamkan mata sejenak , belum sempat 5 detik , aku teringat akan gelang bintang ku yang tertinggal di meja makan tadi selepas pulang sekolah

Tanpa pikir panjang aku berlari ke arah meja makan , kubuka knop pintu kamarku dengan sangat kasar , aku menuruni tangga dengan sangat cepat , bagaikan ritme musik yang dialunkan tergesa gesa

Tanpa sadar aku menerobos rasa kantuk ku , berkat ingatan akan gelang bintang kesayanganku , karna semua benda yang berbau bintang pasti kusayang

"Fyuhh.. untung saja masih ada gelangnya" ujarku lega

Belum sempat berbalik badan , kulihat buku notes kira kira ukuran enam inchi tergeletak di meja ruang tengah

"Notes siapa malam malam kok dibiarin di situ? Apa itu punyanya Keena?" Tanyaku penasaran

Kuarahkan kakiku ke meja ruang tengah , perlahan kuambil notes itu , juga dengan ketenangan yang sama , kubuka notes itu

Tampak sebuah coretan demi coretan tinta bolpoint berusaha memenuhi notes itu , seakan akan tak terima bila notes itu hanya dihiasi oleh bercarik-carik kertas

"2 Januari 2005 , kebahagiaan yang tiada tara dilimpahkan Tuhan padaku , lahir seorang anak perempuan yang cantik sekali , kini muncul satu kehidupan baru atas kehendakMu , detik demi detik , menit demi menit , jam demi jam , hari hari demi hari , dan tahun demi tahun akan kurelakan demi anak yang telah Kau titipkan padaku"

Begitulah yang kubaca , tanpa mempertanyakan keinginanku , air mataku perlahan menetes seakan akan tidak mau mendengarkan suruhan otak

Hati ini terasa pilu , semua waktu ibu rela diberikan untuk ku , mungkin kalian tidak tau bagaimana aku selalu membantah ibuku sejak aku memasuki Taman Kanak Kanak , itu adalah sisi lain dari sifatku yang sangat pendiam, tapi sangat berbeda jika aku berada di rumah

Sampai aku memang menyadari bahwa semua tindakanku salah , disaat aku menduduki bangku kelas 5 , pelajaran Agama mengajarkanku bahwa membentak orang tua itu tidak baik

Aku memang berubah total hari itu , tapi coba kalian bayangkan berapa banyak dosa yang sudah kubuat

Falling StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang