Sore

1.7K 219 6
                                    

"Jisung, kok laundrian belum di anterin kesini juga ya? Tolong cek dong," pinta Ryujin di ambang pintu kamar.

"Males ah, mumpung libur gua pengen bermesraan sama kasur." tolak Jisung.

Bukannya bangun malah rubah posisi dari telentang jadi tengkurep sambil melukin bonekanya Ryujin.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tapi bukan Ryujin namanya kalau tidak memaksa.

"BANGUUUUN!" maka Ryujin ngeluarin jurus.

"BUSET RYUJIN, YA JANGAN DI TARIK JUGA DONG GUANYA JATOH NIH!!!"














Jisung udah ganteng dan udah wangi— itu juga hasil kerja keras Ryujin nyeret manusia tengil itu ke kamar mandi, sekarang tinggal capcus ke tukang laundri padahal cuma beda seblok doang dari bangunan apartemen.

Diam-diam Jisung mau tebar pesona ke anak SMA. Kebetulan banget jam pulang sekolah nih, uhuy.

Tapi,

"Bentar beb, cucian yang mana sih yang mau di ambil? Kamu kan nyuci sendiri?" tanya Jisung.

"Selimut sama handuk handuk. Minggu lalu kan aku suruh kamu nganterin itu ke tukang laundri. Gak kuat nyuci selimut sendiri tuh berat."

"Selimut?" perasaan Jisung gak enak.

Ryujin mencium bau mencurigakan.

"BELOM KAMU ANTERIN?" tebak Ryujin.

"EHEHEHEHEHE kayaknya iya beb. Lupaaaaaaa."

Gak ngerti lagi gua, gak tau lagi dah gua.

lalala lilili 🌻 ʜᴀɴ & ꜱʜɪɴ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang