Bagaimana kalau pada akhirnya yang paling bisa menerimamu hanyalah aku? Apakah kau masih akan mengelak?
Bagaimana kalau pada akhirnya akulah yang paling sabar menantimu? Apakah kau masih akan mengelak?
Bagaimana kalau yang paling tabah dan sabar akan sikapmu hanyalah aku?
Kelak waktu akan menamparmu dengan keras, hingga kau tersadar bahwa hanya aku yang mencintaimu dengan sabar.
Pada suatu hari nanti kau pun akan mencintaiku, sepertiku mendambamu hari ini. Tetapi dalam kondisi sebuah kelak dengan aku yang menolak.
Kau terlalu beretorika dengan rasa padahal memahami rasaku saja kau tak pernah bisa.