p3

155K 643 16
                                    

baru 25 menit arkan menunggu. namun, Tom telah kembali dengan wajah penuh memar dan kepanikan.

kenapa dia, apakah wanita itu sangat tangguh melebihi diriku. sampai-sampai dia begini. seketika arkan membantin dengan penuh penasaran.

"ada apa,tom?!" arkan mendekati Tom dan bertanya dengan nada sedikit ejekkan.
"maaf tuan, tap-"
"apa kau dikalahkan wanita sekarang, tom" arkan kembali mengejek Tom.
"bukan itu, tuan. tapi sepertinya steven tau bahwa kau sedang mencari info tentang gadis itu dan sepertinya ia mengira gadis itu cukup berharga kar-"

bugh! arkan langsung meninju rahang bawah Tom.

"lalu kau membiarkannya dibawa Tom!!... jangan bodoh Tom, cari keberadaan mereka aku sendiri yang akan turun tangan" Arkan berjalan menjauhi Tom, untuk mempersiapkan dirinya.
"Tapi tuan mereka cukup banyak!" Triak Tom. Arkan berbalik dan menatap Tom penuh rencana.

**

Tom masih sibuk dengan laptop, handphone, berkas dan seorang wanita tengah mempersiapkan pakaian Tom.

"Ehm!" Ternyata Arkan telah berdiri didepan ruang kerja memperhatikan Tom sejak dari tadi.
"Maaf tuan membuatmu menu-"
"Jangan banyak basa-basi, dimana mereka?!" Tegas Arkan mulai mendekati Tom.
"Mereka ada di gedung tua bekas mall milikmu yang terbakar 2 tahun lalu" Tom masih sibuk membaca detailnya di sebuah kertas didalam map.
"Siapkan orang-orang milikku dan suruh mereka menunggu di setiap jalan keluar atau minimal kepung saja para bajingan bodoh itu" Arkan menyiapkan tongkat besi panjang, rantai, ranjau, serta pistol Colt 1911.

Colt 1911 berisi 7 buah peluru dan setiap satu butirnya bisa dimuntahkan dengan kecepatan 1.225 kaki per detik. Belum lagi, pistol ini juga sangat enak dalam penggunaannya. Di Amerika, pistol mematikan ini tidak hanya populer di kalangan militer, tapi juga rumahan.

"Ayo berangkat Tom"

**

Mobil Lamborghini Veneno Roadster itu untuk pertama kali menginjak lumpur nan rumput-rumput kotor, 15 buah mobil fortuner kendaraan para bodyguard Arkan.

"Aku yang akan menangani ini sendiri kau tunggu disini apapun yang terjadi" Arkan keluar dari mobilnya dan mempersiapkan alat tempurnya.

Baru saja Arkan masuk. 2 orang bodyguard Steven sudah mencegat nya.

Bugh!!.. Bugh!! Hanya 2 kali tongkat besi itu melayang, mereka sudah terjatuh. Tak ingin kalah dan dimarahi oleh Steven mereka bangkit kembali menyerang Arkan. Namun, bodyguard Arkan lebih dulu mengeroyok mereka.

"Bagus, 3 orang ikut dengan ku dan kalian yang lain berpencar lah" Ujar Arkan lalu mulai menaiki Exalator yang sedikit rapuh.
Namun pemandangan yang tak terduga terjadi. Rahang Arkan mengeras, ia menggenggam kepalan tangannya, mata tajamnya membuat 5 orang yang menyekap Sandra hanya terdiam.

Hiks!!... Wanita yang terikat kuat dikursi itu tampak menyelesaikan tangisannya.

"Bodyguard lamaku, apakah kalian belum tau kemampuan diriku yaa?!" Tersenyum licik.

Mereka tampak berfikir sejenak sebelum Steven memerintah mereka.

"Kenapa kalian diam!! Balaskan pukulan laki² brengsek itu kepada kalian selama ini" Hasut Steven.
"ingatlah kalian dari mana dan saat apa kalian datang padaku" Balas Arkan tak mau kalah.

Perlahan semua bodyguard itu menunduk dan berjalan mendekati Arkan.

"Dasar pengkhianat!!" Triak Steven lalu mengacungkan pistol,  tepat mengarah ke kepala Sandra.

"Kau kira aku bodoh hanya membawa tongkat ini haa!!" Mereka saling mengancungkan pistol berhadapan tapi pistol milih Arkan lah yang lebih berbahaya. Seketika ruangan itu dibuat mereka sunyi.

Disamping kesunyian itu Sandra berusaha melepaskan ikatan pada tangannya, untung saja ia sering membantu kakek ali memotong mawar. Jadi, ia memiliki pisau lipat yang berada digelang tangannya.

"AWS!" Desis Sandra ketika pisau lipat itu menggores lengan mulusnya.

Untuk sejenak mereka melihat ke arah Sandra yang meringis. Sandra masih berusaha menyayat tali.

"Hmmm,  baiklah" Sahut Steven.

tak lama kemudian suara tembakkan nyaring terdengar di telinga Sandra.

Dor!! Pistol yang dipegang Arkan terlempar agak jauh darinya.

"Uh sekali lagi, kau belum berdarah"

Dor!!!...

"Akh!!!"
Bruk!! Sandra terjatuh tepat didepan Arkan.
"Apa?!!"
"Tembak dia!!..  Separuh kepung dibawah" Ujar tangan kanan Arkan.

**
vote sampai 200 (Kalau mau lanjut sih:))
Heheh sorry sedikit soalnya sibuk jaga adek.

Oh iya Hai readers mau ngasih tau aja sih... Baca cerita sebelah ugha weih

BASTARD!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang