Haii. Jadi jika ada typo atau ceritanya gak jelas, komen aja.
Acara sekolah akan diadakan besok untuk merayakan Hari Pahlawan tanggal 10 November, dan ini adalah tanggung jawab osis.
Ryan sedari tadi menugaskan beberapa orang untuk melakukan bagian-bagian yang sudah direncanakan.
"Tera!" panggil Ryan pada Tera yang tadi hanya berdiam diri tak memberikan usul. "Lo urus tentang basket untuk lomba kali ini dari tiap kelas" katanya. Tera mengangguk lalu mengambil sebuah kertas untuk mendaftar siswa-siswi yang ingin ikut lomba basket.
Basket? Huh? Batin Tera.
Tera keluar dari ruangan osis itu, dan mengerjakan tugasnya. Hmm, pertama dari kelas IPS XI 2. Tera menganga tak percaya bahwa anak basket lebih banyak dari IPS daripada IPA.
Tera pun memasuki kelas IPS XI 2 yang sangat riuh dan berisik karena tidak ada guru yang menjaga kelas itu, yang hampir juga membuat gendang telinganya pecah.
"Permisi," kata Tera tapi tak berhasil karena para cowok-cowok masih berlari sana-sini saling mengejar dan ada yang bermain handphone. "EHEM!"
Dan satu kata itu membuat semua siswa melihat kearah Tera, "Hai cewek, anak IPA yah?" kata salah satu dari mereka.
"Gue Tera," kata Tera memperkenalkan dirinya. "Siapa mau ikut lomba basket?" tanyanya sambil menyiapkan pulpen untuk bersiap-siap menuliskan nama siswa.
"Gue!" sahut cowok itu duluan yang paling keras suaranya, dia adalah Kery. "Tulisnya yang bener, Keryandra Timothy, terserah panggil apa, kalau sayang juga boleh"
Perkataan Kery itu sontak membuat semua cowok yang berada disitu berteriak sana-sini dan menggoda Kery membuat terjadinya keributan.
Kecuali cewek-cewek, beberapa cemburu Kery menggoda cewek lain, beberapa yang paling suka gosip, sisanya mengerjakan hal-hal lain.
"Cieeeehhhh, babang Kery co cwittt banget, dedek pengen digituin juga dong" sahut temannya itu bernama Fiko lalu berjoget-joget sambil menyanyikan lagu dangdut.
"Najis." balas Kery.
"Akhirnya si Kery punya gebetan, HAHAHAHA" sahut Gamil, salah satu teman Kery juga yang sama usilnya.
"Selain itu?" tanya Tera mengalihkan pembicaraan mereka setelah menuliskan nama Kery dikertasnya.
Beberapa langsung mengangkat tangan dan mengatakan namanya masing-masing, "Gamil", "Theo", "Dean", "Jovi", "Kery!". Anehnya, nama terakhir yang diucapkan itu, juga yang paling keras malah diulang lagi.
"Kery? Lo kan udah angkat tangan?" tanya Dean kebingungan kenapa Kery mengangkat tangan lagi. "Oh, astaga, gue cium bau-bau tumbuh benih cinta nih"
"Terimakasih," kata Tera tiba-tiba keluar dari kelas itu membuat beberapa cowok itu melongo dengan sikap Tera.
"Singkat banget." kata Fiko menanggapi malah dilempar sebuah kertas yang udah di ucek-ucek menjadi bola oleh Kery.
"Mulut gak dijaga bener" Kery menatapnya tajam membuat Fiko bergidik ngeri. Kery langsung keluar dari sana mengejar Tera.
"Dedek jadi cemburu ihh sama Tera" kata Fiko dengan alaynya yang mulai kumat, membuat banyak lemparan kertas bola kearahnya merasa jijik sama yang dilakukan Kery.
"Bacot, anak kecil diem." kata Gamil kasar.
***
"Tera!" panggil Kery tapi tak dibalas oleh Tera karena dia ingin melarikan diri dari cowok itu. Tera tak ingin Tari melihat dia dengan cowok yang disukainya merasa cemburu, marah, dan ngambek lagi padanya.
"Apa sih?" tanya Tera dengan nada marah.
"Lo kenapa dipanggil gak nyahut-nyahut?" Kery heran dengan sifat Tera, apa memang dia selalu bersikap seperti ini?
"Gue butuh moodbooster, jadi jangan ganggu" tegas Tera tetapi malah cowok itu dengan santainya menarik tangan Tera sampai ke lapangan basket.
"Duduk sini, lo lihat gue main basket aja" suruh Kery, Tera tak mendengarkan perkataan Kery.
Ogah gue ngelihat cowok basi Batinnya. Kery menahan tangannya, tetapi Tera langsung melepaskannya. Tiba-tiba Tera melihat Tari sedang berjalan lalu memanggilnya.
"Tari!" Tari pun menoleh dan mengubah jalannya kearah mereka.
"Apa?" tanya Tari.
"Duduk, lihatin dia nah main basket" kata Tera menyuruh Tari untuk menggantikannya. Pipi Tari sontak kemerahan, untungnya, Kery tak melihatnya.
"Eng--gak usah, gue harus ngurus lomba nari," kata Tari menolak, yang padahal dalam lubuk hatinya dia mau.
Tari langsung mendekatkan mulutnya ke telinga Tera mengingatkan, "Awas lo, btw makasih" Tera mengangguk apa yang diucapkan Tari.
Kalian masih ngerti kan? Aku harap begitu.
Gutbaii❤jan lupa voment!
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins In Love
Teen Fictioncover by kdk_pingetania Seorang anak kembar lahir bernama Tari dan Tera. Wajah mereka sama, tetapi berbeda dengan sikap mereka. Tari yang optimis, suka menari seperti namanya, periang, dan dia adalah The Most Wanted Girl di sekolahnya. Sedangkan, T...