Part 3

177 15 1
                                    

Ting ting ting! Bunyi bel sekolah menandakan masuk.

"Halo!" Sapa seorang cewek yang berada dekat Tera, Tera hanya membalasnya dengan senyuman tipis sekali.

"Lo gamau balas sapaan gue?" tanya cewek itu yang bernama Gwen.

"Udah," Mendengar jawaban Tera, Gwen hanya bisa ikut tersenyum juga.

"Nama gue Gwen, nama lo siapa?" katanya mempekenalkan dirinya.

"Tera" kata Tera dengan singkat lagi. Setelah itu, hening kembali di antara mereka berdua membuat suasana menjadi canggung.

"Ibu Nana, bisakah Tera ikut kelompok dengan saya saja?" kata Gwen memanggil Ibu Nana yang sedang mengatur siswa-siswi untuk MOS hari kedua ini.

"Boleh, dan tetap kerjakan quiz nya yah anak-anak!" kata Ibu Nana tegas.

"Lo nggak mau isi nomor 3?" tanya Gwen kepada Tera yang sibuk dengan dunianya sendiri. Tera melihat nomor 3 dan segera menjawabnya.

"Udah,"

"Itu aja jawabannya?" tanya Gwen,

"Emang apalagi?" Sontak pertanyaan itu membuat Gwen terdiam sementara, tak bisa menjawab lebih. Gwen berpikir, bahwa Tera adalah anak yang membutuhkan teman agar dia tidak sendirian.

"Lo baik," kata Gwen tiba-tiba, membuat Tera merasa geli dengan apa yang dikatakan Gwen. Rasanya Tera tak pernah dikatakan seperti itu oleh teman-temannya dulu, yang malah menjauhinya. Mereka kira Tera seperti anak misterius berhantu karena pendiam.

Mungkin Gwen adalah teman satu-satunya di SMA ini, pikir Tera. Seketika bibir Tera mengucapkan dua kata yang mengejutkan Gwen. "Lo juga." dengan senyuman yang kali ini yang tidak dibuat-buat.

"Udah bel tuh, mau ke kantin?" ajak Gwen,

"Makan bekal" Tetapi Tera masih saja mengatakannya dengan singkat, setidaknya Tera mau membuka diri terhadap teman barunya?

"Gue juga bawa bekal loh! Tapi pengen makan di kantin, eh tau nya gak jadi karena gue mau makan disini aja" cerita Gwen panjang lebar membuat Tera sedikit terhibur.

"Tera! Ishh lo gak ngajak gue makan bekal bare--" kata Tari menghentikan perkataannya seketika melihat siapa yang disebelah Tera menemaninya. "--Ini siapa?"

"Wahh, kalian kembar!"

"Tentu saja kita kembar, dan lo? Lo siapa?" tanya Tari tiba-tiba sewot.

"Halo, nama gue Gwen, salken yah!" kata Gwen memperkenalkan dirinya pada Tari. Sepertinya Tari sedikit tidak suka ketika Tera memiliki teman selain dirinya, karena Tari hanya ingin Tera dekat dengannya saja.

"Gue Tari, kakaknya Tera, iya, salken juga"

"Kelas lo dimana?" tanya Gwen,

"Oh, kelas gue? Gue di IPS X 1" jawab Tari dengan nada tidak bersahabat tetapi dia memaksakan untuk tetap tersenyum walaupun terasa kaku.

Tera langsung keluar dari kelas tidak menyukai perbincangan antara kakaknya dengan Gwen.

"Teraa! Tungguin gue!" kata Tari mengejar Tera dari belakang meninggalkan Gwen tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.

Tari memegang tangan Tera, Tetapi dia langsung melepaskannya dengan kasar. "Apa?" tanya Tera dengan nada terkesan dingin.

"Ihh lo main tinggal gue aja" kata Tari ngambek dengan puppy face-nya.

"Jijik Tar, ekspresi lo kayak gitu" ejek Tera.

"Halo Tar!" panggil Ryan memegang pundak Tera, "Loh Tari ada dua?" tanya Ryan yang bingung melihat disebelah Tera.

"Halo, Ryan! Ini kembaran gue Tera, tapi kita gak sekelas" kata Tari memperkenalkan Tera didepan Ryan. Ryan langsung memberikan tangannya untuk berkenalan dengan Tera, tetapi Tera tidak membalasnya untuk berjabat tangan.

"Gue Ryan, kakak kelas lo" Perkataan Ryan lagi-lagi tidak dibalas Tera, membuat Ryan terasa tak enak. "Lo bisu?"

Tari langsung menjelaskan kepada Ryan bahwa Tera bukanlah bisu, "dia hanya saja pendiam dan tidak banyak bicara, jadi maklumin aja hehe" jelas Tari.

Tera menatap Ryan tajam seperti 'Lo mau mati?' yang membuat Ryan bergidik ngeri. Ryan adalah cowok yang ramah, tidak suka bertengkar, pintar, mungkin dia sedikit polos karena omongannya yang tidak disaring terlebih dahulu membuat orang tersinggung.

"Oke, mungkin, kita bisa bertemu lagi Tari, dan juga... Tera" kata Ryan lalu pergi dari hadapan mereka.

"Jangan harap." gumam Tera.

No words to say, but gutbaii❤jan lupa vomentnya yah!

Twins In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang