Part 12

133 10 0
                                    

Setelah selesai acara sekolah kemarin, besoknya mengadakan upacara yang diumumkan oleh kepala sekolah. Dan hal itu membuat banyak protes dari siswa-siswi di sekolah itu.

"Ihh, capek banget!" keluh Gwen lalu mukanya di tempelkan ke meja menghadap Tera, ya--mereka sebangku, dan Tera melihatnya hanya biasa saja.

"Gak bawa topi lagi, aih, mager, bete" Gwen masih saja mengeluh sambil menghentakkan kakinya. Melihat itu, Tera langsung memberikan buku novelnya.

"Baca," katanya, Gwen mengambilnya lalu membacakan judulnya.

"One of Us is Lying by Karen M. Macmanus" Gwen langsung membuka halaman buku tersebut satu persatu dan membacanya. Tetapi dia malah menguap dan mengembalikan buku novel tersebut pada Tera.

"Cerita ini membosankan, gak ada yang mengharukan di hati gitu?" tanyanya pada Tera, lalu Tera mengambil buku novel yang ada ditasnya.

"Apa ini? Remember When by Winna Efendi" Gwen membolak-balikkan buku itu dan dia cukup terkesan dengan Tera. Dia bertanya-tanya dalam hati, apakah Tera sedang mengingat masa lalunya?

"Cepet, mau upacara"  Pikiran Gwen langsung kabur karena ajakan Tera, lalu segera berdiri mengikuti cewek itu keluar dari kelas.

Upacara pun dimulai, dan tiba-tiba Tera melihat Tari menjadi bagian dari paduan suara. Dia heran pada kakaknya itu bisa mengikuti banyak kegiatan disekolah padahal masih anak baru.

"Hei" suara itu tiba-tiba di samping Tera membuatnya menoleh cepat. "Gimana kabar lo?" tanya Kery.

"Baik," Entah kenapa Tera mulai merasa menginginkan cowok itu terus datang kepadanya. Ah, gue mungkin sudah gila! batinnya.

"Syukurlah" sahut Kery lega.

"Gue yang baik, kenapa lo yang lega?" tanya Tera tak sadar, dia langsung menutup mulutnya rapat-rapat karena dia baru saja bertanya tentang hal yang tak penting pada cowok itu, menurutnya.

"Ngapain sih malu-malu bicara sama gue? Gue gak gigit kok" bisik Kery bermaksud untuk menggoda Tera, dan pipi Tera pun merona.

Tidak! Ini tak boleh terjadi Tera! batinnya mengingatkan pada dirinya sendiri untuk sadar bahwa ini hal yang salah.

"Banyak omong" balas Tera menutupi rasa gugupnya yang menyelimutinya. "Pergi," usirnya.

"Gue ditakdirkannya disini" kata Kery menunjuk diri Tera, Tera pun langsung terdiam dengan perkataan Kery, dia merasa seperti di bius dengan ucapan itu.

***

Tari kebingungan melihat adeknya sedang memukul kepalanya sendiri secara terus-terusan dan akhirnya Tari pun menghentikannya. "Lo kenapa sih?"

"Masukkin gue ke RSJ" suruh Tera membuat mata Tari melotot dengan apa yang barusan Tera katakan. Dia memukul tangan Tera dengan keras.

"Lo gila apa?!" Tari tak mungkin membawa Tera ke RSJ, karena Tera masih kelihatan baik-baik saja.

"Iya," ucap Tera singkat membuat Tari memukul tangan Tera sekali lagi agar menyadarkan dirinya.

"Lo gak gila!" teriak Tari. "Udah sana lo ke toilet, cuci muka lo biar sadar diri" Tera pun langsung menurut untuk melakukan apa yang dikatakan Tari. Dia mencuci mukanya berkali-kali, dan akhirnya dia merasa lega.

Tera pergi ke dapur untuk mengambil cemilan, lalu tiba-tiba suara ketokan pintu terdengar. Dia memperhatikan Risa langsung keluar dari kamarnya dan membuka pintu dengan wajah senang.

"Halo, Merriya! Selamat datang... Maaf kalau rumah agak sedikit berantakan, ayo masuk-masuk" ucap Risa mempersilahkan masuk ke dalam.

Seketika mata Tera terbelalak tak percaya bahwa cowok itu juga ikutan datang, dia langsung berlari-lari bersembunyi di samping tembok.

Ngapain gue sembunyi? batinnya. Santai aja kali.

Tera pun mendengar nama Tari dipanggil oleh Risa kemudian Tari datang dan terkejut. Tera terduduk di lantai sambil memakan snack dan mendengarkan mereka berbicara, "Halo Tari, tante ingin menjodohkan kamu dengan anak tante, Kery, apa kamu mau menerimanya?"

Tera pun tersedak dan mengambil minuman di kulkas tidak jauh darinya. Tari dijodohkan?

"Terserah tante aja mau gimana," jawab Tari malu-malu.

"Kery, kamu mau?" tanya Risa dengan pertanyaan sama yang di ajukan oleh Merriya pada Tari.

"Anak tante satu lagi dimana?" Kery tak menjawab pertanyaan Risa, malah menanyakan hal yang lain. Mendengar itu, Tera hanya terdiam sementara, cowok itu mencarinya?

Gimana kabar kalian? Semoga kalian gak kaget ya Tari dijodohkan dgn Kery.

Gutbaii❤jan lupa voment!

Twins In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang