Ceritanya ini gak bersambung dengan part yang tadi ya!
"Yeay! Hari ini hari spesial!" teriak Tari terbangun dan loncat-loncat di tempat tidurnya lalu loncat ke tempat tidur Tera membuat cewek itu terganggu.
"Hoamm, jam berapa ini?" Tera terpaksa membuka matanya mengambil handphone-nya untuk mengecek jam.
04.15
Apa dia gila membangun orang jam segini? Batin Tera.
"Terlalu pagi, tidur." kata Tera masih mengantuk. Tari menarik tangannya untuk berdiri dari tempat tidurnya, tetapi karena kaki Tera terlalu lemah jadi Tari menggendongnya keluar dari kamar.
Tari menaruh Tera di sofa lalu pergi untuk mandi, "Ngapain sih, ah" gumam Tera yang masih dalam mimpinya.
Tak lama kemudian, Tari sudah selesai berpakaian, lalu membangunkan Tera untuk mandi. Tera akhirnya bangun, dia langsung mengambil handuk ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi, Tera melihat baju yang dipakai Tari. Oh, iya, dress code-nya tentang pahlawan.
"Eh, Ra, ini udah bagus gak?" tanya Tari mengecek apa dia sudah rapi. Tera mengangguk asal, dan masuk ke kamar memakai baju.
Tok, tok!
"Sudah selesai?" tanya Tari, "Udah jam 05.30 loh!" Tera pun membuka pintu membuat Tari terkejut dengan penampilannya.
"Perfect!"
Tari memakai baju suster dengan topi dan stocking hitam yang membuatnya semakin manis. Ditambah cat warna merah putih di pipinya seperti bendera indonesia.
Sedangkan, Tera memakai baju tentara perempuan, menguncir rambutnya, mengikat kepalanya dengan dasi pramuka yang bewarna merah putih, juga sepatu hitam boots yang terlihat keren.
Begitulah. Mereka segera berangkat ke sekolah, dan bersiap-siap.
"Mau ngapain kalian pagi-pagi ini?" tanya Risa tiba-tiba. "Supir juga belom dateng loh"
"Mama, Ryan ketua osis sekolah kita menyuruh seluruh anggota osis untuk bersiap-siap jam 6" jawab Tari.
"Apa hubungannya dengan kalian?" tanya Risa masih bingung dengan perkataan Tari.
"Tari sama Tera itu jadi panitia osis di acara kali ini, hebat kan Ma!" kata Tari dengan senang.
"Wah! Tapi kalian naik apa? Supir kalian kan datangnya jam 6?" tanya Risa masih tidak yakin.
"Naik go-car aja Ma, bilang ke supirnya kalau kita udah pergi duluan" jawab Tari lalu menarik tangan Tera untuk keluar rumah sambil melambaikan tangan satunya pada Mamanya.
"Oke, hati-hati!" sahut Risa, dia senang akhirnya mereka sudah berbaikan dan juga mulai dewasa dalam menyelesaikan masalah.
***
Sampai di sekolah, Tari sementara berpisah dengan Tera karena dia ingin ke toilet. Tera pun bertemu dengan Gwen.
"Hai!" panggil Gwen, "Lo Tari atau Tera?" tanyanya karena masih belum bisa membedakan mereka berdua.
"Tera," jawab Tera.
"Lo mulai sibuk banget yah jadi waketos" katanya. Ada nada iri dalam kalimat yang diucapkannya itu.
"Sorry, gue duluan." kata Tera permisi dengan sopan, tanpa sadar itulah yang membuat Gwen merasa tak dianggap teman ataupun sahabat dalam hidupnya.
Tera tak menduga bahwa Ryan hanya berpakaian dengan kaos putih dan celana jeans cokelat tua. Ryan pun merasakan ditatap Tera aneh dan dia langsung menjelaskannya, "Baju gue kayak begini karena gak punya baju pahlawan" katanya.
"Nih, lo atur anak basket, tanya mereka udah siap atau enggak" kata Ryan berlanjut, menugaskan Tera.
Tera merasa risih kenapa dia terus mendapatkan untuk mengurus lomba basket? Kenapa tidak dalam ekskul menulis saja?
"Oke" kata Tera lalu berlari kearah anak-anak basket yang lagi berkumpul.
"Anak IPS XI 2 bertanding dengan IPA XI 4" kata Tera mengatur mereka untuk berbaris berdasarkan kelas yang barusan dia katakan.
"Oke, halo semuanya!" sapa seorang MC tersebut. "Gimana kalau kita mulai acaranya?"
Gutbaii❤jan lupa vomentnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins In Love
Teen Fictioncover by kdk_pingetania Seorang anak kembar lahir bernama Tari dan Tera. Wajah mereka sama, tetapi berbeda dengan sikap mereka. Tari yang optimis, suka menari seperti namanya, periang, dan dia adalah The Most Wanted Girl di sekolahnya. Sedangkan, T...