Tiga

15 6 0
                                    


Selamat membaca, jangan lupa vote and comment yha gaess.

¶¶¶

Kringgggggggggggg..
Kringgggggggggggg..

"Iya-iya bacot lo, bisa diem gak sih. Gue masih ngantuk nih."

Kringgggggggggggg

"Anjir.. mimpi indah gue sama Kak Sheva jadi buyar kan gegara lo."

Brakkk.
Nanda pun membanting jam alarm nya itu ke lantai.

"Makanya lo jangan ganggu mimpi indah gue, jadi ancur kan lo sekarang." maki Nanda pada jam bermotif hello Kitty itu.

"Ada apaan sih nan, kok kayak ada suara barang pecah." tanya Revan yang sudah berada di ambang pintu kamar Nanda.

"Ya ampun Nan, itu jam weker kenapa lo pecahin sih?"

"Dia berisik, mimpi gue sama kak Sheva buyar gegara bunyi jam hello Kitty itu."

"Semerdeka lo aja deh Nan, pusing gue lama-lama kalo debat sama lo. Sana bangun abis tuh mandi, gak liat tuh dah jam berapa?"

"Iya-iya nyerocos aja lo kak udah kayak emak-emak lagi tawar menawar di pasar." balas Nanda lalu pergi beranjak ke kamar mandi.

"Dasar kebo gak bisa move on." teriak Revan agar adiknya itu dapat mendengar suaranya.

"Biarin Kebo-kebo gini gue masih laku, banyak yang minat. Daripada lo, tua-tua bangka kagak nikah-nikah. HAHAHAHA." gelak tawa Nanda terdengar sangat keras memenuhi setiap penjuru kamarnya.

"SIALAN" umpat Revan lalu membanting pintu kamar Nanda dengan keras. Sementara Nanda masih tertawa cekikikan di dalam kamar mandi.

¶¶¶

07.15
"Mampus lo Nan udah pasti gerbang sekolah ditutup."

Dia sekarang berada di depan gerbang sekolahnya.
SMA NUSANTARA

"Hmm gimana ya caranya gue masuk tanpa ketahuan." pikir Nanda

"Gue lewat taman belakang sekolah aja apa ya? Tapi tuh tembok tingginya gak ketulungan sih. Tapi kalo gue gak masuk nanti gue gak liat kak Sheva tertjintah."

"OKE! DEMI KETEMU SAMA PUJAAN HATI GUE YANG GANTENGNYA 11 12 SAMA OPPA-OPPA KORIYA. GUE BAKAL NGELEWATIN RINTANGAN APAPUN DEMI KETEMU SAMA KAK SHEVA. TITIK TANPA DIGANGGU GUGAT." kata Nanda yang sudah semangat 45.

"Let's go ke tembok belakang sekolah."  Nanda pun berjalan santai ke arah taman belakang sekolahnya. Dan tak lupa dia menenteng tangga yang dipinjamnya dari warung makan yang ada didepan sekolahnya.

¶¶¶

"Buset etdah nih tembok tingginya ngalahin pohon kelapa dirumah nenek gue. Pohon kelapa mah lumayan kalo dipanjat bisa sambil dipeluk. Lah ini dipeluk aja boro-boro, paling badan gue jadinya lecet-lecet semua."

"Tapi kok gue malah ngomongin peluk-peluk an sih. Tanda nih kalau gue kurang belaian Kak Sheva. Aduh kak Sheva gue makin kangen nih."

Nanda pun mulai menaiki tangga lalu meloncat ke bawah dengan gesitnya.

"Gue mah udah kayak wonderwoman, naklukin tembok aja bisa gue. Apalagi naklukin hatinya Kak Sheva? so pastilah? 100% tuh nanti Kak Sheva bakal klepek-klepek sama gue." kata Nanda dengan pedenya lalu berjalan santai menuju taman.

"Nah lo pucuk dicinta Kak Sheva pun datang."

Bagaikan menemukan harta karun Nanda berlari secepat kilat menuju pujaan hatinya itu.

"KAK SHEVA!! YUHUUU!!"

"Good Morning kak Sheva." sapa Nanda pada Sheva dengan suara cemprengnya.

Tapi Sheva berlalu begitu saja mengabaikan sapaan Nanda.

"Kak Sheva telat ya, tumben kak Sheva telat. Biasanya juga paling rajin ke sekolah. Bangun kesiangan ya kak? Ya udah deh besok aku pagi-pagi bakal tel-"

"Bisa diem gak sih."

"Ih kak Sheva kenapa sih, kok jutek amat. Jadi tambah ganteng deh."

"Berisik"

"Iya-iya kak aku diem nih, oh ya kak Sheva suka gak sama kado yang aku kasih."

Tak kunjung menjawab pertanyaan Nanda pun berteriak.

"IH KAK SHEVA PATUNG APA ORANG SIH. DIAJAK NGOMONG GAK DIJAWAB!"

"Gue gak nyuruh."

"Yailah kak ngomong kok singkat-singkat amat sih kak. Lagi sariawan ya? Ya udah deh nanti aku beliin jus jeruk di kantin."

"Bisa diem gak sih lo." kata Sheva yang sudah sampai didepan kelasnya.

"Kan tadi aku cuman tanya aja sama Kak Sheva. Udah dibuka belum kadonya?"

"Gue buang" kata Sheva yang tak memikirkan perasaan Nanda.

"Ya iyalah kak kotaknya dibuang tapi isinya diambil kan kak?" tanya Nanda yang mencoba berpikir positif.

"Gue buang semuanya."

"SHEVA! sedang apa kamu sama pacarmu didepan pintu. Cepat masuk! Jangan pacaran terus!" bentak Bu Eni dengan suara tegasnya.

Setelah Sheva masuk kedalam kelasnya Nanda pun berjalan gontai kearah lorong kelas 11.

"Yah sia-sia deh gue kado Kak Sheva"

¶¶¶

SHEVANANDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang