25/12/18 Hati Kau Terbuat Dari Plastik

59 8 8
                                    

Setelah sekian lama aku menunggumu akhirnya kau pulang, untuk liburan semester pertamamu. Dan kau terlihat gagah memakai seragam itu, kuakui aku sangat bangga padamu sedangkan aku masih belum bergerak untuk menggapai impianku, jujur aku sangat iri padamu.
Namun ada yang aneh denganmu, tampaknya kau terlihat berbeda sekarang, atau ini prasaanku saja? Biarlah dulu, ingin melepaskan semua rinduku padamu. Hari pertama kau pulang kau tampak sibuk dengan keluargamu, ya wajar saja kau pun kan sangat rindu sama keluargamu, mending aku tunda dulu untuk mengajakmu pergi. Tapi beberapa saat kemudian handphoneku berbunyi dan kulihat, itu notifikasi dari media sosialmu, yang masih tersimpan yang aku biarkan tersimpan di handphoneku. Ternyata kau sedang asiknya chattingan dengan pria lain, kau begitu akrab dengannya, terlihat dari chat mu itu. Spontan aku sangat kecewa denganmu, dan emosiku pun tidak bisa aku kendalikan seketika saja aku pecah. Entah ego siapa yang sedang kita beri makan, aku marah bukan berarti tidak peduli. Wajar saja aku marah padamu melihat chat mu dengan pria lain yang begitu hangat nya, tanpa penjelasan pasti darimu, parahnya lagi kau tidak memberiku kabar sama sekali tetapi kau kalah asik-asiknya chattingan dengan pria lain.
Kalau memang tidak ada apa-apa antara kau dengan dia, tolong beri aku penjelasan yang masuk akal, sungguh penjelasan mu terlihat klise untukku. Sudahlah aku tidak mau berdebat lagi, kalo memang itu penjelasanmu aku terima. Toh, kita baru akan memulai melepas rindu kita, tetapi kau malah memperpanjang masalah, kenapa dengan sikapmu ini, mengapa kau berubah 180 derajat kepadaku?.
Akhirnya kau memutuskan hubungan kita, tanpa alasan yang jelas lagi.
Aku pun terkaku dan tidak bisa berbicara apa-apa, kenapa kau mau mengambil keputusan itu. Apakah dengan hadirnya pria itu kau dengan mudah nya mengambil keputusan ini? Emang bualan apa yang dia berikan padamu, sampai-sampai kau lupa dengan janjimu dulu. Seperti apakah bualan cinta, harapan dan masa depan yang dia berikan padamu? Sampai-sampai mudahnya kau ingkari janjimu sendiri. Sungguh aku sangat kecewa melihatmu yang sekarang, kau begitu cepatnya berubah.

 Sungguh aku sangat kecewa melihatmu yang sekarang, kau begitu cepatnya berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau tidak mau dan siap tidak siap, mesiki pun aku tidak ikhlas sama sekali. Aku harus melepaskanmu, aku pun harus siap kalau kau tidak akan memberikan senyummu yang begitu manis itu kepadaku lagi. Aku harus merelakan itu semua, karna itu yang kau mau. Yasudahlah, nasi sudah jadi bubur. Tetapi aku akan selalu ada di garis terdepan, walau hanya bertepuk dengan sebelah tangan

Definisi BodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang