1

18 3 2
                                    

Author POV•

Rana segera menuju lobby setelah Sabrina mengabarinya bahwa sedikit lagi akan sampai. Dan benar saja tak lama Rana sampai di lobby datanglah sebuah mobil sedan berwarna putih dan muncul seorang perempuan yang tak lain adalah Sabrina.

"Cengar cengir aja lo," ucap Rana saat Sabrina sudah di depannya.

"Biarin kek, pagi-pagi tuh emang harus ceria jangan manyun," jawab Sabrina.

"Yehhh kalo lo mah jadinya kaya orang gila."

"Ishhh jahat banget."

Rana tidak peduli dengan jawaban Sabrina dan langsung meninggalkannya.

"EEEEH TUNGGUIN GW," teriak Sabrina dan langsung mengejar Rana.

Selama berjalan menuju kelas, Sabrina sangat asik memainkan ponselnya.

"Ngestalk mulu hidup lo," ucap Rana.

"Biarin kek, no stalk no life," jawab Sabrina yang tak melepas pandangannya dari layar hp.

"Aduhh," ucap Sabrina saat dirinya menabrak sesuatu sampai badannya terdorong sedikit kebelakang,
dan ia langsung melihat ke orang yang barusan di tabraknya.

"Eeehh gila malaikat dari mana nih?" ucapnya dalam hati, saat ia melihat wajah seseorang yang baru saja di tabraknya.

Laki-laki, tinggi, berkulit putih dan jangan lupakan wajah tampannya yang di hiasi alis tebal dan bibirnya yang berwarna pink seperti perempuan.
Dan perempuan mana yang akan menyia-nyiakan pemandangan seperti ini???

"Sorry," katanya laki-laki yang di tabrak Sabrina.

"I-iya, sorry juga," balas Sabrina dengan gagap dan matanya masih terus fokus melihat pemandangan di depannya.

"Santai, gw jalan dulu ya." laki-laki tersebut tersenyum dan meninggalkan Sabrina dan Rana.

"Gila Ran keren banget kampus bokap lo, ada cowo seganteng dia kuliah di sini, gak salah pilih kampus gw," Sabrina berbicara sambil menatap punggung laki-laki tadi yang mulai menjauh.

"Lo tau apa yang tadi abis lo tabrak?" tanya Rana dengan wajah yang tidak bisa di tebak.

"Malaikat tanpa sayap?"

"Salah satu senior geng cogan yang paling banyak di gilain sama cewe-cewe di sini," jawab Rana dengan berbisik.

"Hahh?? Serius??!!" Sabrina terkejut sambil menutup mulutnya yang terbuka lebar dan melanjutkan ucapannya,

"Luar biasa lo Brin, belum ada satu semester udah nabrak senior terus ganteng pula, aduhhhhh beruntung banget sih gw," ucap Sabrina sendiri.

"Dan lo gak sadar orang-orang di sini, terlebih para senior cewe natap lo kaya singa yang mau nerkam mangsanya," sambung Rana.

Dan Sabrina memperhatikan yang ada di sekelilingnya, dan benar saja apa yang di katakan oleh sahabatnya barusan, para wanita yang ada disana menatap dirinya dan juga Rana, tanpa pikir panjang Sabrina pun melangkahkan kakinya dengan cepat untuk sampai di kelas.

...

Kelas pun di mulai, Rana dan Sabrina mendengarkan dengan serius penjelasan yang di berikan oleh dosen, hingga waktu habis kini mereka menuju kantin untuk memberikan asupan kepada otak mereka.

"GILAKKK DI SINI ADA BOYBAND?!!" tanya Sabrina heboh saat melihat 5 cowo ganteng jalan ke kantin.

"Ehh itu kan cowo ganteng yang gw tabrak tadi pagi," lanjut Sabrina dengan volume normal.

Dan seketika para wanita yang berada di kantin langsung menatap ke arah 5 cowo yang di maksud Sabrina.

"Mereka geng cogan yang gw maksud tadi pagi," jelas Rana sambil memainkan hp miliknya.

"Demi apa? Kok lo tau?" Sabrina tidak percaya.

"Eeh bodoh, ini kan kampus punya bokap gw, gimana ceritanya gw gak tau apa pun tentang kampus ini!!"

"Ohh iya, gw lupa," jawab Sabrina dengan cengirannya yang menampilkan sisa coklat yang menempel di giginya karna ia sedang memakan coklat.

"Eeh diantara mereka lo suka sama yang mana?" tanya Sabrina.

"Gak ada!!!" jawab Rana singkat dan tegas.

"Kenapa?"

"Karna di hati ku yang paling terdalam masih ada Bryant," jawab Rana dengan nada yang menjijikan menurut Sabrina.

"Ishhh jijik banget sih lo, move on kek dari cowo macem dia, inget dia tuh udah ngacuhin lo, dia gak nganggep perasaan lo!!" Sabrina mengingatkan tegas.

Rana pun seketika terdiam dan bayangannya ketika SMA berputar kembali di otaknya.

Bryant adalah teman satu sekolahnya di SMA. Ketika SMA Rana sangat dekat dengan Bryant, dan saat itu laki-laki yang bernama Bryant mengetahui bahwa Rana memiliki perasaan lebih padanya, tetapi Bryant menganggap perasaan Rana hanyalah candaan dan ia tidak mempedulikan perasaan yang di miliki oleh Rana, ia mengabaikan perasaan Rana. Bahkan Sabrina pun berkali-kali menegaskan bahwa perasaan yang di miliki rana tidaklah main-main, tapi tetap saja, Bryant menganggap ucapan Sabrina seperti angin yang berlalu begitu saja.
Hingga saat ini Rana duduk di bangku kuliah dan belum bisa move on darinya.

Berbeda dengan sahabatnya, Sabrina justru menampilkan senyumannya yang sangat lebar dan tentu kedua matanya tak lepas dari ke 5 senior cowonya tersebut.

Dan Sabrina langsung heboh ketika seniornya yang tadi pagi di tabraknya melihat kearahnya dan memberikan senyuman padanya.

"Ran, Ran ini mimpi bukan sih? Please cubit gw," ucap Sabrina yang heboh.

"AWWW, kok lo nyubit gw sih?" Sabrina mengelus tangannya yang merasa kesakitan di Rana mencubitnya.

"Kan tadi lo sendiri yang minta cubit," jawab Rana tidak peduli.

"Isshhhh," Sabrina kembali memperhatikan setiap gerakan seniornya.


























Happy new year guysssss 🎉🎉🎉

Part 1 di tanggal 1 dan bulan 1 wkwk (apasihh gak jelas lu)

Part 1 masih pendek nihh, buat pemanasan dulu ya hehe 😅

1/1/2019

Unexpected Love (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang